Percaya Pada Rancangan Allah

. Hits: 314

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 23 Februari 2025 Oleh Pdp. Santy Lamba

Yesaya 45:18-19 - [45:18] Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, -- Dialah Allah -- yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, -- dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami --: "Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain. [45:19] Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus."

Berbicara tentang rancangan Allah yang sempurna dan utuh, manusia sebagai ciptaan tidak bisa secara tuntas memahaminya. Tapi kita bisa memahami di dalam kebenaran Firman-Nya. Dari awal sampai akhir rancangan Allah itu utuh, sempurna. Kita selalu melihat rancangan Allah dalam hidup kita hanya bagian per bagian, sehingga kadang-kadang kita berkata inikah rancangan Tuhan?

Kok sepertinya tidak baik, tidak sesuai dengan keinginan saya, padahal Tuhan belum selesai dengan semua itu. Rancangan Tuhan itu sempurna dan utuh dalam hidup kita, tapi apakah kita mau mempercayainya? Kalau kita mau mempercayakan hidup kita pada Tuhan, tentulah kita mau menjalaninya bagian demi bagian babak kehidupan dengan terus memandang bahwa di akhir perjalanan ini ada kebaikan yang Tuhan sediakan bagi kehidupan saya.

Yesaya 45 ditulis untuk menghibur bangsa Israel yang sedang dalam pembuangan, mereka sedang mengalami bagian per bagian dari rencana Allah. Kenyataannya keadaan bangsa Israel:

1.   Sedang mengalami krisis iman.

2.   Sedang meragukan dan meremehkan kekuasaan Tuhan, karena mereka melihat kekuasaan Babel begitu mencengkeram mereka.

Sehingga Tuhan berkata dengarkan Firman Tuhan. Aku yang menciptakan langit dan bumi. Aku berkuasa. Mungkin keadaan kita saat ini sama dengan bangsa Israel saat itu? Percayalah kekuasaan Tuhan jauh lebih besar daripada apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Firman Tuhan berjanji tetap ada perbedaan antara orang yang mencari Tuhan dengan orang yang tidak  mencari Tuhan (ayat 19 - tidak pernah sia-sia mencari Tuhan). Ketika kita percaya kepada rancangan Allah. Allah bisa pakai Koresh--bukan orang yang kenal Tuhan-- dan ada dalam bagian rencana Allah yang indah untuk menolong bangsa Israel. Tuhan bisa pakai siapapun untuk menolong kita lewat cara-Nya yang ajaib. Berapa banyak kali kita terlalu kuatir dengan keadaan kita. Maukah kita percaya bahwa rancangan Allah itu utuh? Matius 6:30-34.

Apa rancangan Allah yang seutuhnya, yang sesungguhnya di dalam kehidupan orang percaya? Rancangan, rencana kebaikan. Roma 8:28. Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu--susah, senang--untuk mendatangkan kebaikan. Kebaikan apa yang sebenarnya yang Tuhan rancangkan dalam kehidupan kita? Rencana kekal keselamatan jiwa kita. Ayat 18-25, dituliskan bahwa penderitaan jaman sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan pada kita. Tantangan di dunia selalu ada, bagaikan orang sakit bersalin. Kebaikan rencana Allah yang Tuhan janjikan yaitu kebaikan rohani:

-     Keselamatan kekal (inkarnasi --Firman yang menjadi manusia--, disalib, mati, dibangkitkan).

-     Pertumbuhan iman menuju kedewasaan makin serupa dengan Kristus:

- dipilih --bukan kamu yang memilih Aku tapi Aku yang memilih kamu.

- dikuduskan (a) posisi: diangkat jadi anak; (b) progresif - dibaharui terus-menerus, dari hari ke hari.

- dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan.

Roma 8: 29-30. Inilah yang disebut Ordo Salutis (rantai emas keselamatan): dipilih, dipanggil, dibenarkan, dimuliakan.

Itulah rencana Allah yang sempurna bagi hidup kita.

Percaya pada pemeliharaan Allah yang sempurna selama kita masih di bumi. 2 Korintus 5:7. Meskipun banyak tantangannya dalam menjalani rancangan Allah yang sempurna, ada pemeliharaan Allah. Waktu umat-Nya dibawa keluar dari Mesir, tidak semuanya mulus, ada tantangannya. Tuhan sediakan tiang awan di siang hari, tiang api di malam hari. Akhirnya indah. Tuhan pelihara dengan makanan--pagi dengan manna, sore dengan daging-- selama 40 tahun Keluaran 16:35. Ketika mereka sampai di padang gurun Sin, tidak ada air. Keluaran 17:7, mereka bersungut-sungut kepada Musa dan Tuhan. Bagaimana sikap hati kita menunggu waktu Tuhan? Bersyukur atau bersungut-sungut? Tuhan jawab ada jeda waktunya. Waktu Tuhan yang terbaik. Mereka mengalami krisis iman. Saat orang Israel mulai sungut-sungut, mereka dibinasakan malaikat maut. Ketika Israel berhadapan dengan laut Teberau mereka habis akal berhadapan jalan buntu, mereka bersungut-sungut. Musa berseru-seru pada Tuhan, Tuhan membelah laut menjadi jalan.

Mungkin kondisi kita sama dengan mereka. Maukah kita percaya pada rancangan Allah sempurna? Maukah kita percaya pada pemeliharaan Allah? Percayalah rancangan-Nya sempurna mendatangkan kebaikan bagi kita dan tidak ada rencana-Nya yang gagal. Apapun keadaan kita, tetaplah bersyukur dan percaya rancangan Allah itu yang terbaik. Amsal 16:3 - Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Amin.