Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 23 Maret 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Rasul Yohanes satu-satunya rasul Yesus yang umurnya paling panjang karena dia benar-benar bersandar paada kasih karunia Tuhan. Dia satu-satunya pribadi yang suka bersandar di dada Yesus. 3 Yohanes 1:2 - Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. [Beloved, I wish above all things that thou mayest prosper and be in health, even as thy soul prospereth - KJV]. Begitu juga jiwamu melimpah. Ini harapan rasul Yohanes, ini sebetulnya adalah harapannya Tuhan bagi setiap kita. Tuhan ingin kita baik-baik saja.
Rencana Tuhan pasti berhasil dan tidak pernah gagal. Rupanya ada dua kutub yang berbeda. Ada yang mempercayainya dan ijinkan rencana Tuhan pasti berhasil, ada yang ‘luput’. Wahyu 22:7-11. Yesus segera datang. Waktu perkataan nubuatan digenapi sudah makin dekat. Tanda-tanda zaman sudah makin terlihat, waktu cepat berlalu. Kita perlu waspada dengan peringatan Firman ini. Wahyu 22:11 - Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" Menjelang kedatangan Tuhan yang jahat makin jahat, yang cemar terus berbuat cemar (menganggap lumrah--sehingga mentolerir perbuatan-perbuatan jahat); yang benar terus berbuat kebenaran, yang kudus terus menguduskan dirinya. Kita adalah orang benar yang terus berjalan di dalam kebenaran Allah. Kita dengar Firman yang benar. Kita mau imani Firman Allah, mau tetap berada dalam terangnya Tuhan, takluk pada kebenaran Tuhan, bukan kebenaran diri sendiri. Saat kita baca Firman Allah, Firman Allah sedang menguduskan kita. Dua kutub yang berbeda:
1. Jahat dan cemar.
2 Timotius 3:1-4. Sekarang masa yang sukar. Orang makin cinta diri sendiri. Menjadi hamba uang. Flexing. Pemfitnah, hoax dianggap kebenaran. Berontak terhadap orangtua, tidak tahu berterima kasih. Tidak bersyukur. Ayat 3, mulai kehilangan kasih, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak bisa mengekang diri, tidak suka yang baik. Ayat 4, suka berkhianat, tidak berpikir panjang. Berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Hubungkan dengan Lukas 17:27-28. Di akhir zaman orang yang tidak menuruti Allah, salah satunya sibuk dengan urusan makan minum. Perut menjadi tuhannya. Amsal 23:2-3. Filipi 3:19. Inilah kondisi manusia di akhir zaman.
Yehezkiel 18:31-32 - Buanglah segala kejahatanmu dan terimalah hati serta roh yang baru. Mengapa kamu mau binasa, hai Israel (padahal ada kesempatan untuk hidup)? Aku pun tidak senang melihat seseorang mati dalam dosanya. Demikianlah firman Tuhan ALLAH. Karena itu, bertobatlah supaya kamu hidup." Bicara tentang hati yang baru bicara tentang jiwa yang baru, Tuhan beri kita hikmat baru, peringatan untuk memperbaharui paradigma, pola pikir kita. Tuhan ingin waktu kita imani Firman Allah itu kesempatan untuk nikmati janji Tuhan. Ijinkan pola pikir yang baru memperbaharui hidup kita. Daniel 12:9-10. Firman sepertinya akan tetap tertutup dan baru dibukakan di akhir zaman. Bagi orang-orang fasik tidak mau memahami. Tetapi orang bijak akan memahaminya. Tuhan ingin kita sehat, baik-baik saja, menikmati semua berkat Tuhan, jaga apa yang kita makan. Biarlah kita disebut orang bijak, memahaminya. Firman Allah tetap akan tergenapi. Ada orang yang mengeraskan hati, tapi ada yang mau memahami. Amsal 22:3, orang bijak ketika disampaikan peringatan maka dia taat bertindak bijak, tapi orang tak berpengalaman jalan terus lalu celaka.
2. Benar dan kudus.
Orang benar bejalan dalam kebenaran. Daniel 11:32, orang yang berlaku fasik: orang-orang yang tahu Firman Allah tapi mengeraskan hati. Orang yang mengenal Allah: dengar Firman dan imani. Intim dengan Tuhan: setujui, jalani Firman-Nya. Tuhan ingin kita baik-baik saja, sehat. Amsal 4:18, 20-22 - [4:18] Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. [4:20] Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; [4:21] janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. [4:22] Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
Kita berada di sisi yang mana? Di sisi yang mengeraskan hati, tanpa sadar bertuhankan perut atau kita mau disebut sebagai orang benar?
Amin.

