Allah Yang Relate Dengan Kita

. Hits: 296

Ringkasan Khotbah Minggu sore, 30 Maret 2025 oleh Pdt. Andrew M. Assa

Tuhan yang relate dengan kehidupan kita adalah Tuhan yang setia. Bukan hanya mengurusi permasalahan rohani tapi ketika kita percaya Firman-Nya, Firman-Nya juga bekerja untuk perkara jasmani. Tak pernah rugi kalau kita percaya Firman-Nya. Seringkali kita yang tidak setia, kesetiaan kita tergantung kondisi tertentu. Ibrani 11:3 - Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Berapa banyak kali kita umat manusia lebih percaya kepada fakta. Ingat, apa yang kita lihat itu terjadi dari yang tidak kita lihat. Yang kita lihat memang punya kuasa, tapi yang tidak terlihat kuasanya lebih besar karena kuasanya menciptakan. Waktu kita percaya kepada Firman yang tidak kita lihat, kita sedang menjadi satu dengan kuasa yang lebih besar. Kabar baiknya, kuasa yang lebih besar itu tetap relevan dengan kita. Contoh: Matius 5:5. Ketika Tuhan ingin kita mengimani firman Allah, Tuhan ingin Firman yang kita imani punya dampak di kehidupan sehari-hari, tidak hanya saat di gereja.

Wahyu 22:11-13. Ayat 11, Firman Allah sudah mengingatkan menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kali, yang jahat akan makin jahat, yang cemar akan makin cemar. Biarlah kita punya sikap taruh Tuhan Sang Kebenaran itu di depan kita sehingga hidup kita akan mencerminkan kemuliaan Tuhan. Ayat 12, ingat kita memang diselamatkan karena iman. Tapi berhubung kita memang masih di muka bumi, apa yang kita imani harus nyata juga, bisa dilihat orang. Kita bukan hanya beriman ketika berada di gereja, tetap beriman dimana pun kita berada. Ibadah kita bukan hanya terbatas di dalam gereja, tapi setiap waktu hidup kita. Tuhan balaskan upah kepada setiap orang menurut perbuatannya. Perbuatan iman kita pun tetap ada upahnya. Ayat 13 - Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."

1. Aku adalah Alfa dan Omega

Dia Allah yang berfirman. Alfa dan Omega adalah huruf pertama dan terakhir. Artinya Firman, perkataan itu. Yohanes 1:1, sebelum ada semua materi di jagad raya, pada mulanya adalah Firman. Firman itulah yang menciptakan segala sesuatu. Ijinkan Firman menjadi iman dalam hidup kita, jangan hanya jadi pengetahuan di kepala, karena Firman tetap berkuasa. Hubungkan 2 Timotius 3:16 [NIV] All Scripture is God-breathed. Firman yang kita baca ada hembusan nafas Allah. Penciptaan, Kejadian 2:7. Manusia ketika diciptakan Allah dari debu tanah dan belum ada kehidupan. Allah membagikan nafas-Nya sehingga kita menjadi makhluk hidup. Kita berbeda dengan makhluk lainnya. Ketika Allah ciptakan tumbuhan, hewan cukup dengan berfirman. Kita ciptaan tangan Tuhan. Kita jadi makhluk hidup karena ada hembusan nafas Allah. Saat bertemu dengan Firman yang dihembusi nafas Allah, apa yang rasanya mustahil bagi kita, tidak ada yang mustahil bagi Allah dan bagi orang yang percaya. Kenapa seringkali kita meragukan? Imani saja. Allah adalah Allah yang bertindak untuk genapi Firman-Nya Mazmur 145:13.

2. Yang Pertama dan Yang Terkemudian

Artinya Pribadi yang bertindak--tindakan. Allah yang bertindak. Ibrani 1:3. Allah adalah Roh, bagi kita yang percaya Dia menjelma menjadi manusia dalam wujud Yesus Kristus. Dia gambar wujud Allah. Dia menopang hidup kita. Allah menopang segala yang ada. Allah yang berfirman adalah Allah yang bertindak juga. Setelah Yesus selesai mengadakan penyucian dosa, mati di salib, Yesus ada di sebelah kanan takhta Bapa. Hubungkan dengan Roma 8:34 [KJV], Dia menjadi intercession--pensyafaat bagi kita. Efesus 3:20. Mazmur 94:17-19. Roma 8:26-27. Roh Allah berdoa untuk kita dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan sesuai kehendak Allah untuk orang-orang kudus. Masihkah percaya kepada Tuhan? Masihkah Dia dapati iman?

3. Yang Awal dan Yang Akhir

Bicara tentang Pribadi-Nya, siapa Dia. Keluaran 3:14, Ehyeh asher ehyeh. Ehyeh artinya Allah yang mandiri, tidak butuh yang lain. Dia sanggup cukupkan, Dia punya kuasa. Apapun yang dibutuhkan, Dia sanggup kerjakan. Ketika Dia katakan Aku adalah Aku, itu bisa sesuai dengan kondisinya yang ada. Yohanes 18:6, Akulah Dia terjemahan Septuaginta ditulis Ehyeh. Prajurit yang mau menangkap Yesus di taman Getsemani mundur dan jatuh ke tanah. Yesus menyerahkan diri, Dia tahu karena tujuannya datang ke dunia supaya harus mati. Jadi Dia bukan ditangkap karena tidak berdaya, tapi Dia menyerahkan diri. Dia tetap Allah Yang Berkuasa. Karena kalau ditangkap tidak ada yang bisa menangkap Dia, buktinya prajurit tumbang. Yohanes 4:25-26, Ehyeh. Ketika perempuan Shikar bertemu dengan Yesus, dia tidak jatuh. Ketika dia berjumpa dengan pribadi Sang Juruselamat, perubahan inside out (dari dalam keluar), pemulihan terjadi. Ayat 28-29. Riwayatnya tetap sama, tapi dia berubah, ayat 40 ada kebangunan rohani besar di Shikar, karena seorang perempuan yang tidak punya rekam jejak yang baik, tapi berjumpa dengan Juruselamat.

Amin.