Ringkasan Khotbah Ibadah Paskah, 20 April 2025 Oleh Pdt. Daniel H. P. Rahardjo
Salah satu dampak kebangkitan Yesus yaitu memberi hati nurani yang baik. 1 Petrus 3:21 - Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus, Petrus berbicara kepada orang-orang pendatang--kita adalah musafir di dunia ini. Petrus berkata bahwa karena kuasa kebangkitan Kristus kita bisa minta hati nurani yang baik kepada Allah dan akan berdampak kepada sesama. Hati nurani adalah kesadaran batin yang Tuhan tanamkan dalam diri kita untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Ia seperti suara lembut dalam hati yang memperingatkan kita saat kita salah dan meneguhkan saat kita berjalan di jalur yang benar.
Bahaya sekali kalau orang yang tidak punya hati nurani yang baik, .....
tidak akan bisa membedakan. Dia akan seperti orang buta. Dulu manusia diciptakan dalam kondisi seperti gambar Allah sendiri. Namun kuasa dosa hendak melumpuhkan hati nurani yang baik. Tanpa hati nurani yang memberi peringatan kepada kita, kita akan tidak sadar ketika melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kehendak Allah. Ini berakibat dengan memburuknya hubungan kita dengan Allah. Akibat dosa, hati nurani manusia makin tumpul. Ini tidak terjadi dengan seketika, tetapi berangsur-angsur. Ada orang yang merasa tenang padahal sedang hidup dalam dosa, karena hati nuraninya belum dibentuk oleh Firman. Maka dari itu, hati nurani perlu dilatih dan dibentuk.
Bahaya hati nurani yang tumpul. 1 Timotius 4:1-2 - .... speaking lies in hypocrisy; having their conscience seared with a hot iron (hati nuraninya dibakar dengan besi panas). Hati-hati, kalau hati sudah dipanasi oleh penyesat, iblis, hati akan panas terus. Ketika punya hati nurani yang baik akan positive thinking. Banyak orang hari-hari ini negative thinking, biarpun orang berbuat baik akan tetap dicap jahat.
Ciri-ciri hati nurani yang tumpul/mati:
1. Tidak merasa bersalah saat berdosa.
2. Membenarkan perbuatan yang salah.
3. Tidak lagi peduli pada suara Roh Kudus dan suara Firman Allah. Lama-lama Roh Kudus diam, bahaya.
Seperti Firaun berbuat jahat, sepuluh kali berbuat jahat. Allah membiarkan supaya dia dibinasakan, tidak ada kesempatan bertobat karena sudah melawan Roh Kudus dan Firman Allah.
Ciri-ciri hati nurani yang baik (contoh positif):
1. Yusuf. Kejadian 39:7-12, takut akan Allah meskipun dalam pencobaan. Aplikasinya jaga integritas meskipun tidak ada yang melihat.
2. Daniel. Daniel 6:10-13, setia meskipun ada tantangan. Aplikasinya jangan kompromi untuk sekadar menyenangkan manusia.
3. Paulus. Kis. Pr. Rasul 23:1; 24:16, bersih di hadapan Allah dan manusia. Aplikasinya jujur, terbuka, selalu introspeksi diri.
Ciri-ciri hati nurani yang rusak (contoh negatif):
1. Yudas Iskariot, Matius 27:3-5. Menyesal tapi tidak bertobat. Aplikasinya jangan biarkan rasa bersalah menjauhkan dari anugerah.
2. Imam-imam Kepala, Markus 3:1-6. Tidak tersentuh kebenaran. Aplikasinya hati bisa keras jika terus menolak suara Tuhan.
3. Ananias dan Safira, Kis. Pr. Rasul 5:1-11. Menipu walau tahu itu dosa. Aplikasinya kebohongan rohani bisa menghancurkan hubungan dengan Allah.
Kuasa kematian dan kebangkitan Yesus:
Darah Yesus sanggup menyucikan hati nurani kita. Darah Yesus terus dikenang sampai di sorga. Wahyu 5, Yohanes melihat ada gulungan kitab yang termeterai. Yang bisa membuka meterai Singa dari Yehuda yaitu Yesus yang telah bangkit. Yesus menang, kita pun menang. Ibrani 9:14. 1 Petrus 1:3; 3:21. Tidak ada kemenangan tanpa salib. Hidup yang penuh pengharapan--living hope--satu pribadi yaitu Yesus pengharapan kita dan Dia hidup. Kalau kita selama ini punya hati nurani yang tidak benar, kita masih punya pengharapan yang hidup. Mintalah pada Yesus dan Dia akan memberikannya.
Sikap terhadap hati nurani:
Jangan menolak hati nurani yang baik. 1 Timotius 1:19,20, Himenius dan Aleksander sebenarnya punya hati nurani yang baik, tapi mereka pilih berbuat dosa, akibatnya kandaslah iman mereka dan akhirnya mati.
Jaga hati nurani yang baik dengan berbuat benar pada Allah dan manusia. Roma 8:27. Dengar suara Roh Kudus selalu. Terbukalah, minta Tuhan menyelidiki hati nurani kita. Mintalah Roh Kudus bekerja dalam hati nurani kita. 2 Timotius 1:3. Layanilah Tuhan dengan hati nurani yang murni.
Amin.
