Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 1 Juni 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Daud sebelum menjadi raja--sebetulnya dia sudah diurapi menjadi raja--yang terjadi dia malah dibenci oleh mertuanya sendiri, bahkan mertuanya berusaha untuk membunuhnya. Daud tidak membalas, dia lebih memilih untuk lari menghindar bersama pengikutnya. Saat itu Daud kelaparan. Ketika kita ada di dalam kehendak Tuhan, bukan berarti semuanya beres. Peristiwa kebetulan ilahi Lukas 6:3-4. Daud ketika sampai di kota Nod, dia sedang kelaparan dan imam Ahimelekh memberikan roti sajian di Bait Allah--yang tidak boleh dimakan sembarang orang. Kadang kita mulai berpikir itu kebetulan. Hubungkan dengan peristiwa ketika Yesus memberikan roti kepada murid-murid-Nya. Matius 26:26-28 - Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." .... Sama seperti Daud menerima roti sajian dari imam kelihatannya kebetulan karena Daud dan pengikutnya sedang lapar dan dia tidak punya makanan dan imam Ahimelekh memberikan roti sajian.
Yesus memecah roti, peristiwa ini ditulis lagi oleh Rasul Paulus. 1 Korintus 11:23-25 - Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Rasul Paulus hidup di zaman sesudah Yesus, tapi dia yakin aku sudah terima pengajaran dari Tuhan, aku teruskan kepadamu. Dia pegang pewahyuan itu. Rasul Paulus menyadari lebih dari sekadar liturgi gereja--perjamuan kudus bukan soal tata acara--tapi diteruskan oleh Yesus. Matius 26:26, yang Yesus pecahkan adalah roti jasmani, tapi Yesus berkata ambil, makanlah karena ini tubuh-Ku. Waktu kita makan dengan iman, itu menjadi tubuh Yesus. Sehingga lebih dari sekadar liturgi gereja, itu sebetulnya adalah satu kesediaan kita: Tuhan saya terima tubuh-Mu, saya jadi satu tubuh dengan Engkau. Tuhan ikut merasakan yang kita alami karena kita anggota tubuh-Nya.
1 Korintus 11:26-28. Tuhan menjelma menjadi manusia, rela mati supaya kita menjadi satu tubuh dengan Dia, supaya darah-Nya menjadi meterai semua janji Allah itu kita terima. Apa yang dimaksud dengan tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan kadangkala berbeda dengan apa yang kita pikir. Ayat 28, kata menguji menggunakan kata dokimazo, punya pengertian membuktikan, itu menjadi sebuah pernyataan setuju, aku tidak di bawah kutuk, tidak lagi tertuduh. Ketika kita minum dan imani, ingat, bukan upaya kita membersihkan diri hanya karena darah Yesus itulah yang telah menyucikan kita. Roma 5:8. Kabar baiknya, kalau kita bersentuhan dengan Tuhan, justru kekudusan Tuhan itu yang Dia impartasikan pada kita. Apakah satu tindakan sederhana--makan-- mengubah destiny? Kejadian 3:6. Nasib Adam dan Hawa berubah setelah mereka memakan buah yang dilarang. Mereka tadinya kudus kemudian disebut orang berdosa. Saat kita makan roti perjamuan kudus, itu mengubah destiny kita, kita dikuduskan.
1 Korintus 11:29-30, kata mengakui menggunakan kata diakrino. Pertama kali ada di Markus 11:23, bimbang, iblis paling senang membuat kita berpikir saya tidak layak untuk terima tubuh dan darah Kristus. Yesus mati, Allah tunjukkan kasih-Nya ketika kita masih berdosa. Tujuannya supaya lewat korban anak-Nya yang tunggal yang kita peringati lewat perjamuan kudus itulah yang menyucikan. Itu sebabnya kenapa sampai Rasul Paulus dia ingatkan kalau kita bimbang itu akan mendatangkan hukuman. 1 Korintus 11:31, kata menguji menggunakan kata diakrino, kalau kita tidak membuat perbedaan, tidak bimbang, hukuman tidak menimpa kita.
Daud bukan orang yang sempurna, sebanyak dia jatuh sebanyak itu pula dia bangun. Ketika peristiwa 1 Samuel 20 Daud mulai pelariannya, tidak kebetulan dia makan roti dari Bait Allah. Kabar baiknya, Daud tidak sempurna tapi Kisah Para Rasul 13:22 menuliskan I have found David the son of Jesse, a man after mine own heart, .... Daud dekat di hati Tuhan bukan karena upayanya, tapi karena dia terima anugerah. Salomo, warisan yang dia tinggalkan penuh hikmat 1 Raja-raja 4:29. 1 Samuel 10:6,7, di awal kehidupan Saul, Roh Tuhan ada atas hidupnya. Kepenuhan Roh Kudus lebih dari hanya sekadar berbahasa lidah. Kepenuhan Roh Kudus adalah bagaimana roh, jiwa, dan tubuh kita dikuasai Tuhan sepanjang jalan, bukan hanya saat di gereja. Saul pernah mengalami kepenuhan Roh Tuhan, tapi hanya sebatas satu peristiwa. Daud dia mengalami berjalan bersama Tuhan. Salomo sempat salah, jemawa, hidupnya sia-sia, tapi di Kidung Agung 1:2 Salomo sadar kalau dia bisa mencapai semua itu hanya karena cintanya Tuhan. Saat kita terima perjamuan kudus, itu adalah bukti cintanya Tuhan. Kita sedang nikmati Allah sedang menciumi kita dengan kasih karunia-Nya.
Amin.

