Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 29 Juni 2025 Oleh Pdt. Bambang Tri Susilo
Roma 8:28 - Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita harus kita maknai sebagai sesuatu yang akan mendatangkan kebaikan. Mungkin saat kita alami sesuatu tersebut kita tidak bisa menerimanya, tapi nanti ketika sudah melewati semuanya kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Tidak ada yang kebetulan, artinya dirancangkan oleh Tuhan. Bahkan pengalaman-pengalaman yang pahit dalam hidup kita itu atas sepengetahuan Tuhan. Kalau Tuhan ijinkan berlaku dalam kehidupan kita, itu akan membentuk dan membawa kehidupan kita semakin kuat di dalam Tuhan.
Kisah Para Rasul 18:1-2 - Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. Akwila dan Priskila adalah pengusaha properti--tenda yang cukup sukses di Roma. Saat itu kaisar Klaudius mendengar rumor seorang Yahudi yang bernama Chrestus akan kudeta dan menjadi raja. Akhirnya kaisar Klaudius mengeluarkan surat perintah di seluruh kota Roma dilarang ada orang Yahudi (tahun 49-51 M). Imbas surat perintah itu, usaha tenda Akwila dan Priskila tutup, mau tidak mau mereka harus keluar dari kota Roma. Mereka mengadakan perjalanan laut menuju ke Korintus (± 750 mil) melewati badai, bisa saja karam kapal. Mereka mengalami ketidak-pastian hidup. Akhirnya sampai di Korintus.
Mungkin saat ini kita pun sedang mengalami ketidak-pastian hidup, dunia sedang mengalami kekacauan ekonomi, imbas dari kebijakan negara-negara superpower. Ini situasi yang tidak menyenangkan, secara ekonomi digoncangkan, secara mental menghadapi tekanan. Mungkin kita tidak mengalami goncangan ekonomi, tapi ada persoalan-persoalan lain yang menekan kita sehingga membuat mental kita rasanya hancur. Ingat, ketika kita di posisi ini, Tuhan belum selesai, Tuhan masih punya rancangan yang besar, yang dahsyat untuk kehidupan kita. Percayalah, di tengah-tengah masalah ada terobosan.
Rancangan terbesar untuk kehidupan Akwila dan Priskila ini Tuhan kirim rasul Paulus dari Atena. Rasul Paulus harus menempuh perjalan darat sekitar 46 mil untuk menemui mereka. Ini pun bukan perjalanan yang mudah. Apakah kebetulan? Untuk apa? Untuk menjadi mentor, mendampingi Akwila dan Priskila. Mereka sama-sama pengusaha, rasul Paulus juga pengusaha properti. Di Korintus rasul Paulus tinggal selama 18 bulan di rumah mereka untuk menjadi mentor, mendampingi kehidupan mereka. Setiap kita bisa menjadi mentor untuk orang-orang di sekililing kita. Apa tugas mentor?
1. Mengedukasi. Ibrani 12:9-11.
Memberi edukasi sesama untuk mengerti jalan Tuhan, untuk hidup di jalan Tuhan. Tugas edukasi di rumah oleh orangtua. Di rumah Akwila dan Priskila, rasul Paulus berbagi beban, ilmu, pengalaman, memberi keteladanan bagi mereka. Rasul Paulus menjadi mentor untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hidup. Dunia membutuhkan ini. Yesaya 2:2-3, nubuatan nabi Yesaya banyak orang akan mencari pengajaran di gunung tempat rumah Tuhan. Kita adalah Bait Allah yang hidup. Kalau rasul Paulus konteksnya saat itu mendidik untuk mengerti jalan Tuhan selain mendidik mereka untuk berbisnis, sehingga Akwila dan Priskila mengerti betul Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu bukan hanya menyelamatkan mereka, tapi juga menyelamatkan kehidupan mereka. Kadang pebisnis mencari orang lain untuk jadi bahan penimbang keputusan-keputusan mereka. Jadikan diri kita untuk menjadi mentor yang bisa mendidik orang lain, memberi input pada orang lain.
2. Memotivasi.
Memberi semangat agar mempercayai Firman Tuhan, mendorong, membimbing, menguatkan orang lain. Banyak orang karena masalah, pengalaman hidup, mereka menjadi “nglokro”. Rasul Paulus memberi motivasi agar mereka bangkit, kuat menghadapi tantangan kehidupan dan mereka bisa melihat bahwa masih ada pertolongan dan jalan keluar dari Tuhan, masih ada rencana Tuhan yang terbaik bagi kita. Yesaya 43:1-2, ini janji Firman Tuhan bagi kita bahwa Tuhan akan menyertai kehidupan kita. Biarlah kita mengimani yang dikatakan Firman Tuhan. Firman kita hayati dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil didikan rasul Paulus:
1. Roma 16:3.
Akwila dan Priskila menjadi pengusaha tenda, penginjil di kota Efesus dalam hal menyampaikan jalan Tuhan.
2. Kisah Para Rasul 18:26.
Akwila dan Priskila menjadi mentor bagi Apolos yang fasih bicara Firman tapi kurang mendalami Firman Tuhan.
Ini adalah pelayanan kita bersama menjadi mentor bagi orang lain. Pertemuan Akwila dan Priskila apakah kebetulan? Ketika dimentoring mereka memiliki pemahaman yang benar tentang siapa Yesus Kristus, Mesias yang sesungguhnya dan mereka menjadi mentor bagi orang lain. Mereka jadi satu pribadi yang bertumbuh kuat di dalam Tuhan, berdampak bagi sesamanya. Ketika kita menemukan mentor yang tepat, maka kita akan menjadi pribadi yang bertumbuh dengan baik dan berdampak bagi sesama. Temukan mentor-mentor yang tepat supaya kita bisa bersama-sama bertumbuh di dalam Tuhan.
Amin.

