Bahtera dan Tabut Perjanjian

. Hits: 41

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 3 Agustus 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

The ark and the ark of the covenant. Itu wujud kasih karunia Allah bagi manusia yang berdosa. Siapa yang dipilih Tuhan? Tuhan memilih setiap orang yang tersedia.

1. The ark (bahtera).

Kejadian 6:18 - Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. Kalau Allah mau selamatkan, Allah selalu punya rancangan yang lengkap--engkau dan keluargamu. Keselamatan itu bukan soal otomatis saya diselamatkan lalu seluruh keluarga saya diselamatkan. Tapi, ketika saya diselamatkan, saya mau benar-benar menyerah kepada Tuhan, Tuhan bisa pakai saya untuk menjadi jalur buat keselamatan keluarga yang ada. Rencana keselamatan buat Nuh dan keluarganya: ketika Tuhan kumpulkan di bahtera itu Nuh belum tahu apa yang akan terjadi. Ibrani 11:7 -- karena iman, syarat untuk seseorang masuk dalam rencana Allah asal punya iman. Nuh bukan orang pilihan.

Nuh terima kebenaran sesuai iman, bukan soal seberapa salehnya Nuh. Waktu kita mau responi dengan iman, Allah akan tuntun masuk dalam rencana-Nya karena dunia sementara masuk dalam kebinasaan. Kejadian 6:9. Kita kadang berpikir karena Nuh itu orang saleh, benar dan tidak bercela maka Nuh diselamatkan. Apa yang membuat Nuh menjadi benar, saleh dan tidak bercela? Ayat 8 - Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Kasih Karunia = chen (anugrah) menjagai dia. Nuh tidak sempurna seumur hidupnya. Sesudah peristiwa air bah, ia jadi petani anggur dan jadi pemabuk. Kalau Nuh masih tetap ditulis di dalam Perjanjian Baru, apa yang membuat dia tetap layak sekalipun di akhir hidupnya ia sempat jadi pemabuk? Kasih karunia Tuhan menjagai hidupnya. Tindakan orang yang mau setuju dengan Tuhan, ia diselamatkan.

2. The ark of the covenant (Tabut Perjanjian).

Aturan untuk membuat Tabut Perjanjian. Dimensi Tabut Perjanjian: Keluaran 25:10. Ayat 21, tutupan pendamaian = mercy seat, kaporeth. Di dalam Tabut isinya 2 loh batu--simbol manusia berontak terhadap Firman Allah; tongkat Harun yang bertunas--simbol pemberontakan manusia terhadap pimpinan Allah; buli-buli manna--simbol ketidakpercayaan manusia terhadap penyediaan Allah. Semuanya isi ketidaktaatan pada Allah. Allah tahu semua pemberontakan, dosa kita. Isi Tabut tidak boleh terbuka, harus ditutup dengan tutupan pendamaian, satu kali pun tidak boleh dibuka. Ayat 22, di atas tutupan pendamaian di sana kita berjumpa Tuhan. Dua figur kerubim dan tutupnya dibuat dari satu lempeng emas yang sama. Gambaran dari Yesus Roh Kudus dan Bapa. Di tengah tutupan pendamaian diperciki darah. Di dalam korban Yesus--waktu kita mengimani Kristus, Allah bertemu dengan kita.

Hubungkan dengan Bilangan 10:33. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, Tabut Perjanjian harus di depan. Mereka tidak bisa mengikuti kemauannya sendiri. Mereka harus pergi mengikuti Tabut Perjanjian yang dibuat oleh Musa. Musa bukan orang yang hebat, Keluaran 2, tapi Musa dipakai Tuhan untuk membuat the ark of the covenant. Bilangan 10:34, Tabut Perjanjian ini menuntun mereka. Di atas Tabut Perjanjian selalu ada tiang awan dan tiang api. Mazmur 105:39. Umat Tuhan ketika dipimpin oleh Tabut Perjanjian = kepemimpinan Tuhan selalu menudungi kita dari panasnya dunia ini. Mazmur 91:5 terror by the night. Ketika kita mau selalu ikuti pimpinan Tuhan, di malam hari tiang api memberi kehangatan dan melindungi dari binatang nokturnal yang mematikan. Bilangan 10:35, ketika Tabut itu berangkat, beranjak bangkit, Mazmur 68:1-2 - ... Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Siapa yang kita ijinkan bangkit di hadapan hidup kita? Ego/amarah kita? Atau Allah? Kalau Allah bangkit, tidak ada yang tidak takluk. Ijinkan Allah yang bangkit dalam hidup kita. Bilangan 10:36, ketika kita ikuti Tabut rencana Tuhan, semua musuh-musuh Allah sanggup taklukkan.

Mazmur 90:13-17 - Kembalilah, ya TUHAN -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu! Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.... Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Amin.