Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 Februari 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Strategi besar Allah adalah untuk menyelamatkan, lebih dari itu Tuhan ingin menjalin hubungan dengan umat-Nya, kita menikmati keintiman dengan Dia.
Kisah Para Rasul 13:22 - ... Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Ketika dekat dengan hati Allah, punya kepercayaan yang benar maka kita akan punya kata-kata, dan tindakan yang benar. Tuhan ingin kita seirama dengan isi hati Tuhan, tapi ada umat yang punya irama berbeda.
Yeremia 23:1-7.
Kita semua adalah gembala. Tuhan pernah menegur para pemimpin, gembala--rupanya selama ini ada gembala yang menggembalakan domba-dombanya dan membuat tercerai-berai karena menggembalakan dengan otoritas yang membuat takut domba-dombanya. Ketika seseorang taat karena takut, maka ketaatannya itu hanya sementara dan tidak akan berlangsung lama.
Yunus 4:11 - Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, ....
Sekalipun bangsa ini jahat, namun inilah isi hati Tuhan, Tuhan tetap sayang kepada Niniwe, dan tetap memberikan kesempatan bertobat. Tuhan ingin selamatkan. Ketika Tuhan mengasihi dan kita meresponi kasih-Nya, Tuhan ingin kita diselamatkan selama-lamanya.
Hubungkan dengan Nahum 1:1-3. Di zaman nabi Nahum (sesudah 150 tahun zaman Yunus), Niniwe benar-benar dihukum karena mereka kembali kepada kejahatannya.
Yunus 3:4-6. Yunus menyampaikan berita yang menakutkan: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” (ay.4). Berita itu hanya mengubah mereka sementara saja. Apakah ini isi hati Tuhan? Tuhan ingin Yunus sampaikan isi hati-Nya, “... berserulah [qara= cry, perkatakanlah, perdengarkanlah, menamai] terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." (Yunus 1:2).
Kata ‘qara’ pertama kali ditulis di Alkitab dalam Kejadian 1:5,8,10 qara = menamai. Kejadian 2:19 seperti nama yang diberikan, demikianlah nanti kodratnya/sifatnya. Ketika Allah memberikan nama, Allah selalu punya harapan, tujuan yang baik.
Ketika Tuhan menyuruh Yunus ke Niniwe, ia justru lari dari hadirat Tuhan menuju ke Tarsis. Yunus dendam kepada bangsa Niniwe karena bangsa Niniwe menyusahkan bangsanya. Tuhan beri kesempatan kedua, sayangnya bukan menjadi gembala yang menyampaikan isi hati Allah dengan tepat, tapi pesan yang disampaikan adalah menakut-nakuti. Memang mereka bertobat, tetapi hanya untuk sesaat. Begitu ketakutan mereka hilang, hilang juga ketaatan mereka.
Setiap kita sudah menerima kasih Allah, ketika kita jalankan kepemimpinan kita, jangan jalankan otoritas dari Allah dengan menimbulkan ketakutan.
Bandingkan, Petrus tipe orangnya sama seperti Yunus, temperamen, dia menghadapi bangsa-bangsa yang kondisinya seperti zaman Yunus tetapi pesannya berbeda.
Kisah Para Rasul 2:14-18.
Petrus sampaikan isi hati Allah kepada orang-orang Yahudi dan Yerusalem--yang telah menyalibkan dan menolak Yesus. Petrus sampaikan Tuhan sedang mencurahkan Roh-Nya (ay. 16) pada hari-hari terakhir sebagaimana yang di'qara'kan oleh nabi Yoel bagi kita sampai pemulihan segala sesuatu. Ada perkara-perkara yang menakutkan (ay. 19,20), tapi diakhiri dengan “barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan” (ay. 21). Ada perlindungan Tuhan untuk umat-Nya (Mazmur 91). Petrus selalu mengakhiri khotbahnya dengan kabar baik. Ay.36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Kis. 2:37. Ketika mendengar khotbah Petrus, mereka bukan tersentuh karena ketakutan Yesus akan membalas dendam pada mereka tapi mereka mendengar isi hati Allah, Injil Kabar Baik. Mereka bertobat (ay. 38), tujuan Allah bukan hanya ingin menyelamatkan, tapi Allah ingin jalin hubungan (ay. 41,42).
Dalam Kisah Para Rasul 3, sesudah Petrus menyembuhkan seorang yang lumpuh di Gerbang Indah, ia masih sampaikan khotbah isi hati Allah (ps.3:12-26) diakhiri dengan pesan isi hati Allah ay. 25 Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. 26 Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."
Jumlah mereka makin lama makin bertambah besar (9:31), menjadi gereja mula-mula dan sampai kepada kita seperti saat ini.
1 Yohanes 4:17-19. Dasar iman kita adalah Allah mengasihi kita, teguhlah dalam keyakinan bahwa Dia mengasihi kita. Orang yang percaya Yesus tidak akan ada lagi penghakiman, karena Yesus sudah tebus dosa kita, bukan berarti meremehkan penghukuman. Ketika kita menikmati kasih Allah, tidak ada ketakutan, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jadilah saluran kasih Allah. Tuhan ingin jalin hubungan dengan kita bukan karena ketakutan tapi karena kita bertumbuh dalam kasih Tuhan.
Amin.

