Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 4 Maret 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Wahyu 3:7a - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, ...
Yesus adalah Kepala dari gereja Tuhan, ketika kita terhubung dengan Kepala kita tidak perlu kuatir.
Salah satu dari ketujuh jemaat yang ditulis dalam kitab Wahyu adalah Jemaat Pergamus. Kepada tujuh sidang jemaat, Tuhan punya penyataan yang berbeda. Ketika setiap jemaat dikoreksi firman Allah, biarlah kita mendengar perkataan firman Allah karena Tuhan ingin ketika ada yang rusak, Ia akan perbaiki dan pulihkan.
Wahyu 2:12 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua.
Tuhan punya penyataan khusus kepada Jemaat Pergamus, hubungkan dengan Ibrani 4:12,13.
Ketika Tuhan berjalan di antara sidang jemaat, Dia adalah pedang bermata dua yang tajam, menyelidiki sampai kepada jiwa dan roh. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya, jujur saja kepada Tuhan karena perkataan-Nya hidup dan kekal. Ketika kita berjumpa dengan perkataan-Nya kita dihidupkan; karena itu responi saja perkataan-Nya. Saat kita responi firman Allah, sama seperti Abraham ketika ia percaya kepada Tuhan (aman - bahasa Ibrani), Allah perhitungkan itu sebagai kebenaran.
Wahyu 2:13.
Ketika Allah sedang selidiki, Tuhan tahu jemaat ini ada di tempat iblis diam. Secara sejarah Pergamus yang terletak di Turki adalah kota merdeka sampai tahun 133 BC setelah itu diduduki oleh kerajaan Romawi, dan kota Pergamus dijadikan "Romanya Asia". Tahun 29 BC menjadi pemujaan kerajaan dan kuil dibangun untuk Kaisar Agustus yang agung, penduduknya memuja dewa naga Asclepius (dewa penyembuhan); itulah kondisi kota Pergamus. Saat ini kita ada di tengah-tengah orang yang menyembah kepada perkara yang lain.
2 Timotius 1:13. Ketika kita percaya Yesus, jalani kehidupan responi firman Allah ganti responi masalah dan keadaan, dalam iman dan dalam kasih.
Wahyu 2:14,15.
Tuhan mengkoreksi keadaan jemaat Pergamus, Tuhan mulai sampaikan beberapa keberatan (lihat Yudas 1:11) karena mereka seperti :
- Kain, beribadah menurut caranya sendiri.
Bicara tentang mempersembahkan korban berarti ada darah yang tercurah (korban = ketika ada rasa sakit), dan Kain mempersembahkan buah.
- Bileam, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan upah / rejeki.
Kita hidup di zaman menghalalkan segala cara untuk mendapat rejeki. Jangan kuatir atas hidup ini, Allah Pemilik kehidupan kita bertanggung jawab atas kehidupan kita.
- Korah, melawan Musa = otoritas, apa yg telah Allah tetapkan (Bil. 16).
- Nikolaus (Kis. 6:5), seorang Yahudi dari Antiokhia, semula percaya kesempurnaan adalah harus menyangkal diri sehingga Nikolaus mulai menjadi pertapa, tapi sayangnya pengikutnya berkembang menjadi ajaran Antinomialisme, menekankan pada pemuasan daging, mereka memiliki pemahaman Allah itu Roh, sehingga tidak peduli dengan apa yang dilakukan manusia dalam daging, memuaskan hidup semasa di dunia.
Ketika jemaat ini ada banyak hal yang jadi keberatan Tuhan, Tuhan beri kesempatan kepada mereka untuk bertobat.
Wahyu 2:16,17.
“Pedang di mulut-Ku” hubungkan dengan Yohanes 12:46-48. Firman Allah disampaikan supaya kita jangan tinggal dalam kegelapan, Firman Allah jadi terang bagi hidup kita. Tuhan datang sebagai Juruselamat, kalau kita dengar Firman Allah, ijinkan Firman Allah bekerja dalam hidup kita.
Wahyu 2:17. Ketika kita responi Firman Allah, Tuhan akan berikan :
- Manna baru, manna yang tersembunyi yaitu Firman Allah (Yoh. 6:48-50). Ketika kita dengar Firman Allah/roti hidup, apapun yang mati dalam hidup, Tuhan akan bangkitkan.
- Batu putih yang di dalamnya tertulis nama Yesus (Fil. 2:9,10), semua yang ada namanya (penyakit, masalah, dll) akan bertekuk lutut pada nama Yesus.
Wahyu 2:17, nama Yesus dikenal oleh mereka yang mau menerima Firman Allah.
Amin.

