Terobosan Saat Kristus Menjadi Kepala

. Hits: 235

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 25 Maret 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Efesus 1:22 - Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.

Hubungkan dengan Kolose 2:19.

Ketika kita--anggota tubuh Yesus--terhubung dengan Kristus diikat oleh urat-urat dan sendi-sendi, Kepala ingin mengkoreksi, menegur ketujuh jemaat supaya mereka kembali kepada Kristus dan menerima pertumbuhan rohani. Ketika kita menghadapi permasalahan, ketakutan, selama kita terhubung dengan Kepala, Kepala akan terus berusaha menyelesaikan, tidak akan berhenti sampai semuanya tuntas (Rut 3:18).

Amsal 4:20-22.  Ada 2 pintu gerbang hidup manusia: pintu gerbang telinga, arahkan pada firman Allah (iman timbul dari pendengaran akan Kristus), jangan kepada perkataan orang. Pintu gerbang mata: apa yang kita lihat itu mempengaruhi hati kita. Pintu gerbang telinga dan mata fokuskan pada Kristus, Dia sebagai Kepala bertanggung jawab atas kita seluruh tubuhNya.

Markus 11:22. (BBE) Have God’s faith = milikilah imannya Allah.

Firman Allah adalah imannya Allah. Ketika Allah sampaikan firman, Allah punya iman di dalam firman itu. Contoh: saat Allah berfirman kepada Yunus untuk datang ke Niniwe untuk sampaikan firman Allah kepada bangsa yang jahat ini karena imannya Allah bangsa ini diselamatkan. Ketika Allah menegur karena Allah ingin perbaiki.

Kristus adalah Kepala, ijinkan telinga kita mendengar firman yang benar. Tuhan ingin kita intim dengan kasih karunia (pribadi-Nya) bukan intim dengan Taurat. Orang yang intim dengan Taurat (orang Farisi) cenderung akan melakukan yang kelihatan di depan orang, padahal Taurat tidak pernah menyempurnakan manusia. Tetapi ketika kita intim dengan kasih karunia, kasih karunia yang menyelamatkan.  Dengarlah Firman, milikilah imannya Allah.

Pintu gerbang mata. Efesus 1:18.  Tuhan ingin mata kita selalu melihat lewat firman Allah selalu ada pengharapan, bukan tertuduh. Memang di antara kita belum sempurna, Yesus mengasihi orang berdosa, Tuhan ingin berikan pengharapan yang baru, kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita tapi karena kasih karunia Allah.

Ketika Tuhan memanggil ada pengharapan bagi orang-orang yang dikuduskan oleh darah Yesus.

Yesaya 53:4,5 - [53:4] Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. [53:5] Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Sesungguhnya (aken - bahasa Ibrani) = firmly, itu benar, sejatinya. Kata penyakit bahasa aslinya menggunakan kata choliy (= disease, sickness), choliy diangkat dari kata chalah = to be weak or become weak = menjadi lemah, mengendur, lapuk.

Iblis seringkali tidak langsung memberikan penyakit, tetapi seringkali mengendurkan melalui kekuatiran. Iblis membuat makin lama makin lemah karena pintu gerbang telinga, pintu gerbang mata bukannya melihat kepada Kristus sebagai kepala tapi mulai melihat kepada masalah dan mulai berpikir, ada kekuatiran yang belum terjadi yang sedang melemahkan. Menurut psikologi kekuatiran sebenarnya 85 persen tidak terjadi dan 15 persen terjadi. Dari 15 persen ini, 90 persen terjadi membuat kita lebih kuat, 10 persen terjadi dan melemahkan. Apapun yang melemahkan, Yesus sudah tanggung.

Sembuh menggunakan kata rapha = utuh, be make whole, rapha punya kata turunan raphah = relax, istirahat. Yesus berikan kelegaan, istirahat.

Ibrani 4:9-11. Yesus adalah Kepala dan Ia sediakan perhentian, masuklah ke dalam perhentian. Terhubunglah dengan Kepala. Penebus kita tidak akan berhenti sampai semua diselesaikan dengan sempurna (Rut 3:18).

Yohanes 10:10 - ... Aku [Yesus] datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Kristus datang supaya kita terhubung dengan Dia, kita hidup dan hidup dalam ukuran kelimpahan.

Amin.