Ringkasan Khotbah Minggu, 8 April 2018 - Oleh Pdt. Daniel Rahardjo (Malang)
2 Korintus 2:14-16 - [2:14] Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. [2:15] Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. [2:16] Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
Kita patut bersyukur kepada Allah, Allah kita adalah Allah yang menang, harusnya umat Tuhan selalu berada dalam arak-arakan kemenangan. Orang yang dalam perarakan itu semua senang karena dalam perarakan kemenangan. Raja dan tentaranya yang kembali dari perang dan membawa kemenangan, mereka disambut dalam perarakan kemenangan sebagai pahlawan.
Kita punya pahlawan yaitu Yesus, Yesus sudah minum cawan kutuk supaya kita yang di bawah kutuk bebas di dalam Tuhan. Yesus berjuang terus, di kayu salib Dia alami kemenangan yang spektakuler. Iblis takut kalau Yesus disalib, ia pakai Petrus untuk halangi pekerjaan salib. Yesus mati dan bangkit pada hari yang ketiga. Inilah kemenangan. Dialah buah sulung, kita akan alami kebangkitan, pakai kuasa kebangkitan Kristus. Ketika pahlawan masuk ke kota rakyat bersorak, ada bau harum yang luar biasa, kita ada dalam perarakan kemenangan Kristus.
Ada dua macam golongan dalam perarakan: golongan yang menang bersukacita dan golongan yang kalah bau harum menjadi bau kematian. Sebagai anak Tuhan yang berkemenangan dimana pun berada seharusnya memancarkan bau harum pengenalan akan Kristus. Lakukan bersama Yesus, kuasa kebangkitan ada di dalam kita. Dimana pun berada jadi berkat, untuk orang yang akan diselamatkan kita berbau harum, tapi bagi yang akan binasa menjadi bau kematian.
Contoh:
Maria dari Betania (Yohanes 12), ia pecahkan leher botol minyak narwastu, meminyaki kaki Yesus dan menyeka dengan rambutnya, ini bicara tentang penyembahan kepada Yesus. Namun, Yudas mencela itu tindakan pemborosan, roh Yudas: mencuri. Marta (Lukas 10) melayani tapi ditegur Yesus (rajin melayani tapi mencela Yesus), Marta pandai, tahu firman tapi "kurang ajar".
Maria pilih tempat yang tepat; setelah ditegur Yesus, Marta tetap layani Tuhan. Maria mengenal Yesus, tindakan meminyaki tindakan persiapan penguburan Yesus. Orang yang mengenal Tuhan tahu kapan bertindak. Kenali Yesus lewat menyembah Dia dan Firman Allah.
Di dalam perarakan kita (gereja) mendapat tugas menjadi bau harum Kristus. 1 Korintus 5:7,8. Dalam perarakan kemenangan ada sukacita. Dalam arakan kemenangan seharusnya anak Tuhan berpesta (hari raya, berkemenangan). Bangsa Israel mempunyai tiga hari raya: Paskah, Pentakosta, Pondok Daun-daunan menjadi puncak hari raya.
Yesus sudah mati bagi kita, bebas dari ragi adalah kunci kemenangan, kalau ada ragi akan ditumpas oleh Allah. Ragi bicara tentang dosa, ragi aktif ketika terkena kelembapan udara, yang bisa mematikan pekerjaan ragi adalah panas ekstrim. Dalam diri kita, ragi mati kalau ada panas Roh Kudus. Ketika sebutir ragi tak ada dalam hidup kita, kita alami kemenangan dan ada damai. Kemenangan Kristus membuat kita menang dalam mengatasi konsep diri yang salah.
Filipi 3:10 - Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.
Markus 15:37-39.
Mengenal artinya mengalami secara pribadi, bersekutu dalam penderitaan Kristus, alami salib. Paulus yang sebelumnya bernama Saulus dulu memiliki konsep yang salah, menganiaya jemaat Kristus. Namun, sekarang konsepnya jadi berubah, menyebarkan keharuman Kristus.
Amin.

