Tuhan Memperhadapkan Pada Setiap Kita Pintu yang Terbuka

. Hits: 497

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 3 Juni 2018 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Hagai 2:6-9.

Tuhan akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat, dan bangsa-bangsa, namun Tuhan buat perbedaan bagi orang yang melekat pada Yesus--pokok anggur yang benar, Tuhan ingin kembalikan kemuliaan-Nya atas rumah Tuhan (gereja/hidup kita). Kadang kita disusahkan karena kita orang Kristen/pengikut Kristus (Ul. 28:10), tetaplah tinggal dalam Tuhan.

Iblis paling senang mendakwa kita (Wah. 12:10), sehingga orang percaya lebih fokus pada kondisinya dan tidak memperkatakan firman Allah. Tuhan memberi kita kuasa, patahkan siasat iblis dengan menaklukkan pikiran ini kepada ketaatan Kristus (2 Kor. 10:5 - ... and bringing into captivity every thought to the obedience of Christ - KJV).

Wahyu 12:11, patahkan dakwaan iblis dengan darah Anak Domba Allah dan kesaksian kita. Iblis seringkali mendakwa kita dengan hukum Taurat, kalau kita perhadapkan diri kita pada hukum Taurat, tidak ada yang sempurna, tapi Yesus telah genapi di kayu salib semua tuntutan hukum Taurat yang seharusnya kita bayar. Kolose 2:14 - Blotting out the handwriting of ordinances [hukum tulisan tangan/hukum Taurat] that was against us, ....

Wahyu 3:8 - Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Tuhan perhadapkan pada kita pintu yang terbuka yang tidak bisa ditutup oleh siapapun atau kuasa manapun. Yesaya 45:2-7. Palang tembaga = kutuk telah dipatahkan Kristus. Allah mengenal kita, memanggil dengan nama kita, kita diberi gelar pangerannya Allah, anak Raja, Ia beri senjata. Allah selalu mendandani/menggelari kita dengan perkara yang baik. Ketika kita sadar sudah diberi gelar anak Raja, hendaknya kita bertindak sebagai anak Raja.

Kenapa Tuhan menggelari kita karena Yakub dan Israel?

Yakub artinya penyerobot (mengambil yang bukan haknya), Esau sebetulnya yang menjual hak kesulungannya tapi Yakub sempat menipu ayahnya. Kejadian 32:24. Ketika Yakub ketakutan akan bertemu dengan Esau, ia gunakan strateginya sendiri, ia mengirim upeti, ia tempatkan dirinya di bagian paling belakang setelah keluarganya, bahkan ia sendiri belum menyeberang sungai Yabok. Kejadian 32:25, Allah berkepentingan dengan Yakub, Ia mau membereskan kehidupannya. Semalam-malaman Yakub bergulat dengan utusan Allah dan sendi pangkal pahanya dipukul. Yakub berkata jujur dan ia punya sebuah sikap hati, punya iman tidak melepaskan Malaikat itu sebelum ia diberkati (ay. 26,27). Ketika Yakub punya sikap hati, Tuhan berkata, “Engkau bukan lagi penyerobot, engkau adalah pangerannya Allah karena engkau sudah bergumul melawan Allah dan manusia dan engkau menang.”

Ketika mungkin kita punya ketakutan terhadap masa depan, perekonomian, dengan iman pegang firman Allah. Hosea 12:4-7. Kitab Hosea menuliskan Yakub berdiri sebagai seorang pangeran (stand as a prince, sur - bahasa Ibrani) dan ia menang waktu ia punya iman saya tidak akan melepaskan sampai Engkau memberkati saya. Ay. 7 - Andalkan Tuhan Allahmu senantiasa (FAYH).

Tuhan ingin mencari orang-orang yang akan menjadi anak-anak Kerajaan. Matius 8:11,12. Ada anak-anak Kerajaan yang dicampakkan karena mereka hanya bangga secara jasmani, mereka adalah umat pilihan Tuhan tapi tidak mengijinkan firman Allah bekerja dalam hidup mereka. Bagi kita yang mau mendengar firman Allah dan mengijinkan firman Allah jadi dalam hidup kita, kita disebut anak-anak Kerajaan/pangerannya Allah. Matius 8:10, Yesus temukan iman yang besar dalam hidup perwira Romawi (orang kafir). Matius 15:21-28, Yesus pun temukan iman yang besar dalam diri seorang perempuan Siro-Fenisia.

Tuhan ingin temukan iman yang besar, kita menjadi pangerannya Allah bukan karena perbuatan kita tetapi karena iman kepada Allah. Lukas 18:8; Ibrani 12:2 - Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.

Amin.