Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 17 Juni 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Lukas 17:20,21 - [17:20] Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, [17:21] juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."
Berapa banyak kali kita terfokus pada sesuatu yang lahiriah, kita ini terbatas, tapi ketika tergabung dengan Yesus, kita tergabung dengan kuasa yang tidak terbatas. Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, dan seringkali kalau ada dalam rencana Tuhan, banyak pintu tertutup dan kita bertanya mana kenyataannya katanya Tuhan membuka pintu.
Kerajaan Sorga ada di tengah-tengah kita.
Kerajaan Sorga bicara tentang:
- kebenaran yang memerdekakan kita, damai sejahtera yang melebihi akal yang memelihara kita, sukacita bukan karena barang yang fana (Roma 14:17);
- kuasa yang lebih besar dalam hidup kita yang mengatasi kelemahan dan kegagalan kita (1 Kor. 4:20);
- kelimpahan (Mat. 6:33).
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya [But seek ye first the kingdom of God, and his righteousness], maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Kebenaran di sini adalah kebenarannya Yesus, bukan terfokus pada kebenaran diri sendiri. Hubungkan dengan Lukas 12:31-32. Bangsa Israel seperti tercabut dari tempatnya karena mereka dijajah dan sebagian dibawa ke Babel sampai tujuh puluh tahun mereka dijajah. Karena kehendak Tuhan sekalipun mereka dijajah bangsa kafir, Tuhan pakai raja Koresh dan dia pun taat pada firman Tuhan.
Raja Koresh mengutus bangsa jajahannya untuk kembali ke Yerusalem, mereka harus membangun kembali tembok Yerusalem dan Bait Allah, raja Koresh berpikir supaya mereka mendoakan dia. Rombongan pertama dipimpin oleh Ezra (Ezra 1). Setiap firman Allah pasti tergenapi, tapi apakah kita mengijinkan firman itu jadi dalam hidup kita? Ezra pasal 2 menceritakan daftar rombongan yang kembali ke Yerusalem. Ezra pasal 3, mereka mulai membangun Bait Allah dan Tuhan membuat berhasil karena digerakkan firman Allah. Ketika Tuhan sedang membuka pintu, iblis tidak menyerah, ada usaha untuk menghentikan pembangunan dan usaha itu berhasil; dan seringkali kita berpikir mana pembelaan Allah? Pembangunan terhenti (mangkrak), namun Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kita. Mereka sibuk dengan rumah masing-masing sehingga mengabaikan pembangunan Bait Allah.
Ezra 5:1. Ketika pekerjaan mereka sepertinya harus berhenti, Tuhan kembali sampaikan firman melalui nabi Hagai dan nabi Zakharia. Hagai 2:5, dari sisi imam Yesua (pekerja gereja) diteguhkan oleh nabi Hagai. Zakharia 4:6, nabi Zakharia juga sampaikan firman kepada Zerubabel--bupati Yehuda (orang awam). Saat pemerintahan raja Darius sudah ada firman tapi pekerjaan harus dihentikan, dan mereka mulai cek kembali peraturan yang dulu dibuat raja Koresh. Kerajaan Sorga ada di tengah-tengah kita, jangan terfokus pada yang alamiah, kuasa yang lebih besar sedang bekerja di balik layar.
Ezra 6:3-12. Peraturan raja Koresh Bait Allah harus dibangun, kalau Allah sudah membuka jalan yang jasamani pun Allah perhatikan dan Allah bekerja dengan tidak tanggung-tanggung. Firman-Nya tidak pernah gagal, semua yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan ibadah Tuhan adakan. Raja Darius pun menambahkan keputusan bagi mereka yang berani melanggar peraturan. Berapa banyak kali kita berpikir pintu sudah tertutup? Firman yang diberitakan tidak sia-sia.
Kolose 1:15-22. Hidup kita jangan bergantung pada pada apa yang kelihatan, yang kelihatan mengalami degeneratif (makin lama makin lapuk), imani saja firman Tuhan. Ay. 17 - And he is before all things, and by him all things consist (= to put together, sunestêken - bahasa Yunani). Kristus akan menyatukan segala sesuatu. Kalau Tuhan bekerja, Tuhan bisa menyatukan antara harapan dan kenyataan. Kristus adalah Kepala dan kita adalah anggota tubuh Kristus yang ‘nyambung’ (terhubung) kalau kita ijinkan firman nyata dalam hidup kita, apa yang Kepala alami anggota tubuh Kristus juga akan mengalami. Ketika kita iman firman Allah, seluruh kepenuhan ada di dalam Kristus.
Amin.

