Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 15 Juli 2018 Oleh Pdp. Rawuh Widodo
Wahyu 3:7,8 - ... Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Allah Yang Benar itu layak untuk kita percayai, tempat pengharapan kita. Ketika Allah sudah bukakan pintu, tidak ada seorang pun atau kuasa manapun yang dapat menutupnya dan Ia setia. Kebenaran dan janji-Nya telah teruji, kuasa terbesar ditunjukkan Allah dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati. Manusia bisa ubah janjinya bila melihat situasi, namun ketika janji keluar dari mulut Allah, Allah berkuasa untuk menepati, melaksanakan janji-Nya. Sering kali kalau kondisi dan situasi sepertinya tidak mendukung, manusia mudah meragukan kuasa dan janji Tuhan.
Pengakuan dari orang kafir yang menyatakan Allah orang Israel adalah Allah Yang Mahadahsyat dan Mahakuasa sehingga membuat mereka gentar:
1. Rahab. Yosua 2:10.
2. Orang Filistin. 1 Samuel 4:7.
Ketika kita punya pengakuan bahwa Allah kita besar dan Mahakuasa, musuh kita gemetar, tapi kadang kita mengecilkan kuasa Tuhan, bahkan tidak mengimani kuasa-Nya yang besar. Kita harus punya keyakinan bahwa Allah yang menyertai kita adalah Allah Yang Mahabesar, Allah yang benar yang bisa kita percayai dan andalkan dalam hidup kita, apapun kondisi kita.
Gambaran kedaulatan dan kekuasaan Tuhan lewat pintu yang sudah dibuka oleh Tuhan, tidak ada yang bisa menutupnya dan kalau Tuhan sudah menutup pintu, tak ada yang bisa membukanya:
1. Kekuasaan terbesar ada di dalam Tuhan.
2. Allah berkuasa untuk menjaga apa yang telah Ia janjikan dan sediakan buat kita.
Ketika Tuhan sudah membuka pintu untuk Yusuf, kakak-kakaknya berusaha untuk menutupnya tapi semua yang diusahakan untuk melawan kedaulatan Tuhan tidak berhasil.
Mengapa Allah mampu mempertahankan pintu yang sudah dibuka buat kita? Karena Allah punya kedaulatan, kekuasaan yang mutlak. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang luput dari kekuasaan dan ke-Mahatahuan-Nya, semua ada dalam kendali-Nya.
Kekuasaan Allah:
1. Menjangkau segala waktu.
Mazmur 145:13.
Bagi Tuhan, karena Ia penguasa waktu Ia bisa melaksanakan janji-Nya dan tidak ada kata terlambat. Yang kita anggap terlambat itu justru cara Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Contoh: Yesus datang setelah Lazarus mati 4 hari dan Lazarus dibangkitkan dari kematian.
Berhubungan dengan Tuhan penguasa waktu, dan bukti bahwa Tuhan pengendali waktu seperti dalam kisah Yosua yang percaya bahwa Tuhan berkuasa dan ia berdoa supaya matahari dan bulan berhenti (Yosua 10:12-13), peristiwa Hizkia berdoa meminta supaya matahari mundur 10 tapak (2 Raja-raja 20:11). Tidak terlalu sulit bagi Tuhan untuk menjawab doa mereka, peristiwa ini pun tidak mengganggu belahan dunia lainnya.
2. Menjangkau segala tempat baik tertinggi maupun terendah.
Matius 28:18, Mazmur 135:6.
Sorga tidak terjangkau oleh manusia, bagi manusia mustahil untuk melakukan pekerjaan di samudera raya. Dunia ini terlalu kecil bagi Tuhan, kebesaran-Nya mengatasi alam semesta.
Yesaya 40:15, bangsa-bangsa seperti setitik air dalam timba, tapi kadang kita lupa bahwa kita punya Allah yang berkuasa.
Yesaya 66:1, langit adalah takhta Allah, dan bumi ini pijakan kaki Tuhan.
3. Melebihi segala penguasa.
Mazmur 96:4, kuasa-Nya mengatasi segala allah (kekuatan yang bisa diandalkan/menolong).
Wahyu 19:10, kekuasaan-Nya mengatasi raja-raja.
Bagi orang yang mau berharap dan percaya kepada Tuhan hal ini memberikan jaminan dan kepastian dan mereka tidak akan dipermalukan atau dikecewakan. Satu-satunya andalan, sandaran yang benar adalah Tuhan. Kebesaran kuasa-Nya sudah dibuktikan dalam segala zaman, pertolongan-Nya sudah teruji. Lebih baik bersandar kepada Tuhan daripada bersandar kepada manusia. Jadikan Tuhan tempat sandaran kita, sumber pertolongan kita.
Amin.

