Ringkasan Kotbah Minggu Sore, 29 Juli 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Mazmur 91:1-2.
[1] “Orang yang duduk dalam lindungan, Yang Mahatinggi, dan bermalam dalam naungan, Yang Mahakuasa, [2] akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku, dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Ada 5 keberadaan keilahian Allah di Mazmur 91; ayat 1-2 El Elyon (Allah yang Mahatinggi), El Shadai (Allah Mahakuasa, kekuatan yang absolut), Yehova (satu-satunya yang ada), Elohim (Dia adalah pengatur, Dia adalah pencipta), ayat 16 Yeshua (keselamatanku).
Tuhan ingin kita menikmati Dia yang adalah Allah Yang Mahatinggi dan Allah yang Mahakuasa dalam hidup kita. Kejadian 14:19 ketika Tuhan menyatakan diri sebagai Allah yang Mahatinggi. Sama seperti saat imam besar Melkisedek, datang kepada Abram untuk memberkati. Ketika kita alami perjumpaan dengan Tuhan, kita alami Tuhan memberkati.
Kejadian 17:1 - “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah dihadapanKu dengan tidak bercela”. Dalam terjemahan KJV - “I am the Almighty God; walk before me, and be thou perfect”. Ketika engkau berjalan di hadapan Tuhan, engkau sedang disempurnakan. Abraham belum sempurna, bahkan ia masih bisa menipu seorang raja. Ada banyak berkat yang dijanjikan dalam Kejadian 14 dan 17. Namun dalam Kejadian 15 dan 16, Abram mengalami keraguan dan salah mengambil keputusan.
Kejadian 15:1. Tuhan menyatakan pada setiap kita, jangan takut. Tuhan yang menjadi perisai kita. Abram menuruti firman Tuhan, keluar dari Haran, tapi belum melihat janji Tuhan. Kejadian 15: 2, dalam proses penggenapan janji Tuhan, Abram sempat meragukan Tuhan. Abram melihat situasi sekelilingnya. Kejadian 15:4, ketika janji Allah belum terlihat bukan berarti tidak ada. Kejadian 15:5,9, Tuhan bukan hanya berjanji, Tuhan juga teguhkan lewat korban. Kejadian 15:12 iblis tidak senang kita menerima janji Allah. Saat Allah ingin memeteraikan janji-Nya, Abram justru tertidur. Berapa banyak dari kita yang pasif saat Tuhan menjanjikan sesuatu dalam hidup kita, tapi Allah tetap bertindak, Tuhan tetap teguhkan dalam Kejadian 15:17-18.
Hasilnya dari perjanjian Tuhan dengan Abraham tertulis dalam Mazmur 105:43-45. Ketika Allah memberkati kita, supaya kita mengikuti ketetapan-Nya, memegang segala pengajaran-Nya. Tuhan juga ingin mendidik lewat berkat, menuntun kita untuk mengelola berkat.
Keturunan Abraham diberi berkat seperti bintang-bintang. Mereka menabur dan menanam, Tuhan yang memberikan pertumbuhan. Tergantung bagaimana respon kita dengan firman Tuhan. Yesaya 55:11; Yeremia 17:15, simpan di dalam hati, hargai firman Allah, maka firman akan melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan.
Kejadian 16:1-2 Anak perjanjian adalah anak dari Sarai, bukan anak dari kekuatan daging, bukan karena sebuah usaha. Kejadian 25:1-4 Abraham dikatakan mati pucuk. Kita mungkin menghadapi yang mustahil. Tetapi di hadapan El Shadai, kita hanya akan mencerminkan kemuliaan Allah, tidak ada yang mustahil. 2 Korintus 3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Ibrani 11:11-12 Sara sudah menopause, Abraham sudah impoten, mustahil mereka untuk punya anak. Namun, ketika Allah El Shadai berjanji, kita tempatkan Allah di depan kita, bukan kekuatan kita yang memampukan, tetapi kita hanya akan mencerminkan kekuatan Allah yang terpantul dalam hidup kita. Tempatkan Tuhan di depan kita, tempatkan firman jadi kesukaan bagi kita.
Galatia 3:8-9 Kita sebetulnya bukan orang Yahudi, tetapi waktu kita hidup karena iman kepada Yesus, kita adalah keturunan Abraham yang berhak menerima janji-janji Allah, sama-sama diberkati seperti mereka. Galatia 3:14,22,29. Mungkin kita berpikir berkat kita pasir. Ingat, pasir adalah bahan dasar silicon untuk semi konduktor. Silicon adalah unsur kedua paling melimpah di muka bumi sesudah oksigen. Semua barang elektronik membutuhkan silicon yang berasal dari pasir. Ketika pasir di tangan Tuhan, Tuhan bisa ubah menjadi silicon yang berguna bagi banyak orang.
Amin.
