Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 2 September 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Wahyu 3:8b - Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Firman adalah Allah sendiri, firman pusat dari semua yang ada. Kadang ketika kita jalani kehidupan kita berpikir bahwa firman itu pelengkap. Ijinkan firman tinggal dalam kita dan kita di dalam firman.
Yohanes 15:1-8.
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (ay. 7). Ini adalah janji Tuhan, kalau Tuhan berjanji Ia pasti menggenapi, lebih mudah bagi Tuhan untuk pindahkan gunung daripada mengingkari janji-Nya. Sejak awal sebenarnya sudah dialami manusia, ketika manusia tinggal di dalam Allah, mereka punya kuasa (Kejadian 1:28); ini pola pikir Allah. Ketika Allah ciptakan pohon-pohon dan seluruh makhluk di sekitarnya untuk melengkapi kehidupan manusia. Ketika Allah tempatkan manusia di Taman Eden, Allah sudah lengkapi bahkan Allah sudah tempelkan kekayaan, di sungai itu ada emas.
Kejadian 2:25. Manusia pertama tidak malu sekalipun menurut kondisi telanjang, karena mereka tinggal di dalam firman, kemuliaan Allah mendandani hidup mereka. Allah mau pulihkan kembali, tapi banyak orang berpikir firman itu pelengkap.
Kejadian 3:7,10. Dosa membuat manusia kehilangan keintiman dengan Allah, mendengar kehadiran Tuhan, mereka menjadi takut.
1 Korintus 15:45-47. Rasul Paulus jelaskan Adam pertama alamiah, jasmani, makhluk yang hidup, karena Adam pertama berdosa, keturunannya juga berdosa, membuat semua orang mati. Adam kedua adalah roh yang menghidupkan, Dialah Yesus Kristus. Ketika percaya Yesus, orang yang mati di dalam Dia hanya berpindah alamat ke Kerajaan Sorga karena kita adalah warga Kerajaan Sorga.
Yohanes 3:3. Ketika kita tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita, Tuhan ingin pulihkan, bagaimana cara Tuhan memulihkan kembali? Yohanes 3:5-8. Ketika kita meresponi firman, kita sedang dilahirkan kembali, firman sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada karena Roh Allah pencipta. Ketika kita mendengar firman, dan roh kita, kita ijinkan bertemu dengan Roh Allah maka perkara dahsyat terjadi jauh melampaui yang alamiah.
Yohanes 15:1-2. Allah ingin kembalikan kemuliaan-Nya atas hidup kita. [15:1] "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. [15:2] Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kata dipotong dalam bahasa asli menggunakan kata airô artinya memotong, membawa pergi, meninggikan/mengangkat. Pohon anggur rantingnya baru bisa berbuah kalau tidak menempel di tanah. Ketika sudah mulai bertumbuh, petani akan menempelkan ranting di tiang penyangga. Ketika kita melekat pada salib, maka kita punya potensi untuk berbuah. Iblis senang kalau manusia hanya berkubang pada debu (merasa nyaman dengan dosa). Kita sudah menerima pakaian kebenaran karena kematian Kristus. Tuhan mau mengangkat supaya kita berbuah banyak.
Lukas 7:37, seorang perempuan yang terkenal berdosa datang kepada Yesus yang sedang berada di rumah orang Farisi. Perempuan ini tidak peduli dengan peraturan agama yang membatasi, ia hanya fokus kepada Yesus. Ia tinggalkan dunia lama dan ia yang pertama bertemu dengan Yesus ketika Yesus bangkit, perempuan ini di-airô oleh Yesus. Markus 5:41, perempuan muda ini mati tidak berbuah, dan Yesus mengangkat dia. Lukas 7:14, ketika Yesus melihat rombongan yang mengusung anak muda dari Nain yang mati, Yesus menyentuh usungan itu dan membangkitkannya, sehingga ia punya kesempatan baru.
Dua mukjizat Allah :
Yohanes 2:10. Pokok anggur yang ditanam hingga berbuah dan anggur diolah menjadi good wine membutuhkan waktu yang sangat lama. Namun, di Kana Allah mengubah air menjadi anggur terbaik, Yesus pampatkan waktunya untuk menunjukkan Ia Allah atas waktu.
Yohanes 4:46,52-54. Ketika Yesus kembali ke Kana, Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana, mukjizat terjadi di Kapernaum. Mukjizat bisa terjadi melewati ruang.
Allah ingin airô hidup kita, tapi pegang firman Allah, kita adalah ranting-ranting-Nya melekat pada firman, maka kita akan berbuah.
Amin.

