Keintiman Dengan Tuhan Akan Membuat Perbedaan

. Hits: 866

Ringkasan Kotbah Minggu Sore 23 September 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Wahyu 3:8b - Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Tuhan tahu kita ini bejana tanah liat yang rapuh. Yang gampang berubah karena situasi. Sekarang bersemangat, beberapa menit kemudian menjadi susah hati. Ijinkan firman Tuhan bekerja dalam hidup kita, karena setiap firman dinafasi oleh Allah sendiri (2 Timotius 3:16). Bahan dasar manusia adalah debu dan tanah, tetapi yang membedakan manusia dengan ciptaan lainnya adalah Allah hembusi dengan napas hidup. Dan pertemuan hembusan napas Allah, yaitu manusia dan firman, akan memuliakan Allah.

Kejadian 12:1, Abram sudah cukup tua, ia mendengar suara Allah untuk pertama kalinya saat berusia 75 tahun. Kejadian 12:2, ketika Tuhan memberkati kita, keberadaan kita akan memberkati banyak orang. Firman akan memberkati kita dari dalam keluar. Cara kita bicara, bertingkah laku, akan menjadi berkat. Kejadian 12:3 - Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Karena korban Kirstus, berkat Abraham juga menjadi berkat buat kita (Galatia 3:29).

Diawal hidupnya, Abram tidak mengenal Yehova, tapi saat dengar suara Tuhan, dia memutuskan untuk taat. Kejadian 12:7, tanpa disuruh pun Abram membangun mezbah sebagai respon spontan saat dengar firman Tuhan. Ketika kita beribadah, kita sedang mendirikan mezbah, ada korban yang diberikan, entah itu waktu atau tenaga. Kejadian 12:8, belum ada perintah, bahkan belum ada hukum Tauratnya. Tetapi Abram mempersembahkan korban sebagai respon setuju pada firman Allah. Ketika kita meresponi firman dan melakukan tindakan iman, Tuhan perhatikan ibadah kita.

Saat Abram membawa Lot, Tuhan juga memberkati Lot. Tuhan pun memberkati orang-orang di sekitar kita lewat keberadaan kita. Kemanapun kita pergi, kita menjadi berkat bagi banyak bangsa. Ketika anak buah Lot bertengkar dengan anak buah Abram, Abram memandang hal ini tidak baik, lalu memberi kesempatan pada Lot untuk memilih tempat tinggal terlebih dahulu. Sayangnya, Lot memilih apa yang baik dipandang mata. Kejadian 13:14, Lot memilih yang nampak seperti taman Tuhan, dan Abram mendapat tempat yang gersang. Kejadian 13:15, Tuhan berjanji lahan yang kering itu akan menjadi berkat bagi Abram. Demikian dengan hidup kita, kita harus berdiri pada firman Allah sebagai dasar yang tidak tergoncangkan. Ibrani 12:26-27, semua yang di dunia ini dapat tergoncangkan, Ibrani 12:28 tetapi yang tidak tergoncangkan adalah Yesus, batu karang kita. Situasi boleh bergoncang, tetapi dengan mendirikan mezbah atas dasar Kristus, janji Tuhan akan digenapi.

Kejadian 13:17-18, sesudah Abram menerima janji, meskipun belum melihat buktinya, tetapi respon hati atas dasar kesadaran diri, mendorongnya mendirikan mezbah. Saat mendirikan mezbah dan mendapatkan keintiman, Tuhan akan membuat perbedaan.

Kejadian 14:12, Lot yang tadinya hanya tinggal dekat Sodom, akhirnya tinggal di dalam Sodom, ini peringatan bagi kita untuk tidak dekat-dekat dengan dosa. Kejadian 14:14, Abram bertindak setelah mendengar Lot ditawan, ia tidak mengingat bagaimana Lot memberi pilihan baginya tanah yang gersang. Ini adalah respon hati yang suka mendirikan mezbah, yang intim dengan Allah, tidak ada dendam. Abram mengirim pasukan yang jumlahnya tidak sebanding dengan pihak musuh. Seperti Wahyu 3:8b katakan, kekuatan mereka tidak seberapa, tetapi mereka menuruti firman Tuhan. Kejadian 14:15-16, yang membuat Abram menang adalah kuasa Tuhan, kekuatan supranatural. Ketika kita memiliki keintiman karena kesadaran bahwa kita mengasihi Tuhan, selalu setuju dengan firman Tuhan, Tuhan memberi pertolongan.

Kejadian 14:18, Melkisedek adalah Allah sendiri. Yesus adalah imam besar menurut peraturan Melkisedek (Ibrani 5:6). Kejadian 14:19, ketika Melkisedek datang, ia selalu memberkati. Demikian juga Yesus. Kejadian 14:20, musuh kalah karena ada Allah Yang Mahatinggi, lalu Abram meresponi dengan memberikan perpuluhan. Kejadian 14:23, Abram tidak mau berhutang pada manusia.

Amin.