Hidup Kita adalah Sebuah Penyembahan

. Hits: 1983

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 14 Oktober 2018 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika hidup ini dijadikan penyembahan, maka firman Allah akan mengubah segala sesuatu. Penyembahan bukan hanya ketika berada di dalam gereja, sehingga ketika kita ijinkan firman bekerja maka hidup ini adalah sakramen kehidupan.

Hakim-hakim 1:19 - Dan TUHAN menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi.

Kalau pegunungan bisa dikuasai tapi mengapa suku Yehuda tidak bisa menghalau penduduk yang di lembah? Hakim-hakim 1:1,2. Ketika Yosua mati, orang Israel bertanya kepada Tuhan, untuk menggenapi janji Tuhan menduduki tanah Kanaan, siapa yang harus berada di paling depan? Jawaban Tuhan: "Suku Yehudalah yang harus maju; sesungguhnya telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya." (ay. 2). Yehuda bicara tentang pujian (praise), letakkan keintiman dengan Tuhan yang di depan sebagai penyembahan.

Kenapa suku Yehuda yang ditaruh di depan?

Supaya kita ingat kalau Tuhan menepati janji-janji-Nya, itu bukan karena jasa-jasa/kebenaran kita, tiga kali Tuhan tekankan dalam Ulangan 9:4-6. Tuhan genapi janji-Nya karena Tuhan baik, karena kasih setia Tuhan. Amsal 21:31; Mazmur 33:16-19. Kemenangan peperangan, kesuksesan, bukan karena kekuatan kita atau jasa-jasa kita atau kebenaran kita, tapi semua karena tangan Tuhan. Yesaya 31:1,3. Jangan mengandalkan manusia! Sebab apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Hakim-hakim 1:3. Sayangnya Yehuda mengajak Simeon untuk maju berperang, Yehuda memakai logikanya ‘masa bisa menyelesaikan masalah hanya dengan pujian’? Padahal Tuhan berkata Yehuda harus di depan, ini bukan rencana Tuhan. Yehuda berpikir harus ada ‘pembantu iman’. Berapa banyak kali tanpa sadar kita berkata ajak Simeon/pembantu iman. Memang mereka mengalami kemenangan, tapi tidak bisa sampai paripurna karena ada yang lain yang diandalkan.

Ketika mereka mulai menduduki tanah Kanaan, suku Yehuda sempat tergelincir, tapi firman Allah tidak pernah gagal, firman Allah tetap bisa mengubahkan. Lima ratus tahun sesudah peristiwa Hakim-hakim 1:19 raja Yosafat mengalami hal yang sama (2 Tawarikh 20:1-3), ia dikepung permasalahan, ia menghadapi peperangan jasmani; yang raja Yosafat kerjakan mengajak Yehuda dan penduduk Yerusalem untuk percaya kepada Tuhan dan nabi-nabi-Nya (2 Tawarikh 20:20,21). Menurut aturan, ketika menghadapi peperangan jasmani yang berada di barisan terdepan adalah orang-orang bersenjata, tapi Yosafat berkata peperangan adalah milik Tuhan dan yang paling depan adalah para pemuji. Ayat 21 ... and that should praise the beauty of holiness [KJV]; bukan soal kelayakan kita tapi saat kita berdiri memuji, kita memuji keindahan kekudusan Allah. Daud lakukan hal ini “worship the LORD in the beauty of holiness” (1 Tawarikh 16:29 - KJV). Daud punya sebuah sikap: “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!” (Mazmur 29:1,2). Sembahlah Tuhan di dalam keindahan kekudusan-Nya.

Seorang kusta di Injil Matius 8:2, menurut peraturan Taurat seharusnya ia berteriak najis karena ia kusta (berdosa), tapi ia tidak pertanyakan kesanggupan Yesus untuk menyembuhkan, saat itu ia sedang menyembah Tuhan di dalam keindahan kekudusan-Nya, ia berkata kalau Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan aku. Yesus turun dari bukit menghampiri kita, lengkap (Matius 2:1).

Bagaimana kita mempersembahkan korban yang harum bagi Allah? Efesus 5:2, Yesuslah persembahan yang harum dan kudus di hadapan Allah. Kita tidak bisa mempersembahkan korban yang harum di luar Yesus, lakukan penyembahan pujian di dalam Yesus. Roma 12:1,2 - Don’t copy the behavior and customs of this world, but let God transforms you into a new person by changing the way you think.... [NLT] Jangan meniru kelakuan maupun kebiasaan dunia ini, ijinkan Tuhan mengubah engkau menjadi manusia baru dengan cara Ia merubah cara berpikirmu.

Menghadapi permasalahan jasmani, lakukan pujian penyembahan, sembah Dia dalam keindahan kekudusan-Nya. Matius 6:33, carilah = zeteo artinya worship; Matius 6:32, epizeteo dicari dengan ngotot. Mulailah cari keindahan kekudusan-Nya maka semua akan ditambahkan.

Amin.