Tidak Menyangkal Nama Yesus

. Hits: 243

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 18 November 2018 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Wahyu 3:8 - Aku tahu segala pekerjaanmu; lihatlah. Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti nama-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Ada banyak orang tahu tentang nama Yesus dan kuasa-Nya, tapi tidak mengakui (tidak setuju dengan firman-Nya).

Beberapa kisah yang Yesus kerjakan dalam pelayanan-Nya ketika Yesus menjadi pernyataan “engkau mengaku nama-Ku” : 

1. Matius 12:9-14, di dalam kelompok orang yang beribadah, ada seseorang yang benar-benar pasrah karena sakit, tangannya mati sebelah. Tapi rupanya di rumah ibadat itu ketika Yesus hadir ada yang memanfaatkan sakitnya orang itu untuk menyelidiki dan menghakimi Yesus. Yesus mengatakan boleh berbuat baik pada hari Sabat karena manusia lebih dari domba. Dan orang yang sakit itu disembuhkan karena dia menyerahkan hidupnya pada Yesus.

2. Lukas 13:10-17, ketika Yesus menyatakan belas kasih-Nya pada seseorang yang benar-benar membutuhkan pertolongan, dan orang itu benar-benar datang menuhankan Yesus, Yesus datang sebagai Tuhan. Namun, kepala rumah ibadat itu justru tidak senang karena Yesus menyembuhkan perempuan yang bungkuk pada hari Sabat, dan ia hanya menyindir. Ketika Yesus hadir di tengah kita, kita termasuk yang bersukacita karena kemuliaan-Nya datang atau tersinggung dan mulai menyelidiki.

3. Lukas 14:1-6, banyak mukjizat Yesus yang Ia kerjakan di hari Sabat. Yesus tahu isi hati orang Farisi, maka Ia bertanya terlebih dulu. Mereka tidak dapat menjawab pertanyaan Yesus tentang menolong anak atau lembu mereka yang terperosok pada hari Sabat.

4. Yohanes 5:5-9, orang yang lumpuh 38 tahun, Yesus datang menghampiri dan menawarkan pertolongan-Nya. Orang sakit ini punya argumen, tidak ada yang menolong saya. Ibrani 9:24, Yesus ada di sebelah kanan Bapa menjadi Pensyafaat guna kepentingan kita, apalagi Yesus ada di tengah kita, Yesus mau membebaskan.

Hubungkan dengan Yohanes 7:22-24. Kenapa semua sepertinya  sengaja Yesus lakukan di hari Sabat? Dalam peraturan Taurat, bayi laki-laki yang baru lahir disunat pada hari kedelapan, termasuk hari Sabat, karena di tujuh hari pertama, bayi itu dianggap masih najis. Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat (ay. 23). Ketika Yesus lakukan penyembuhan di hari Sabat, bukan hanya menanggalkan dosa, Yesus mau sembuhkan sempurna seluruh tubuh (sozo = be make whole). Markus 2:27-28, Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat, dan hari Sabat diciptakan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat. Yesus ingin hari Sabat orang tidak hanya menanggalkan sebagian kecil tubuhnya tapi Ia ingin sembuhkan sempurna. Yohanes 5:17, ketika manusia berhenti di hari Sabat, disitu Allah bekerja.

Ibrani 4:9-11, Tuhan sudah sediakan hari perhentian, hari Sabat adalah hari perhentian, manusia harus berhenti, tetapi Allah tetap terus bekerja. Tuhan akan memberikan kelegaan pada orang yang letih lesu dan berbeban berat. Kalau kita serahkan pergumulan dan kelemahan di tangan Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin, semua mungkin bagi Tuhan. Ibrani 4:1-2, janji untuk masuk dalam kelegaan masih berlaku. Percayakan hidup kita pada Tuhan, saat kita letih dan lesu, Tuhan yang pulihkan. Yohanes 5:14, ada pengajaran Yesus kepada orang yang lumpuh setengah badan ke bawah ini, Yesus katakan jangan berbuat dosa lagi supaya jangan terjadi yang lebih buruk. Ada kebenaran di dalam kasih karunia ketika mau datang ke hari Sabat yaitu Yesus sendiri.

Kolose 2:16,17,20-23, semua peraturan kelihatannya baik, tetapi hanya memuaskan diri sendiri. Ketika orang hanya menaklukan yang di luar, dia tidak bisa menaklukkan pikiran yang di dalam. Kolose 3:1-4, carilah perkara yang di atas, Allah lihat karena kita ada di dalam Kristus. Kolose 2:10 - “And ye are complete in him” [KJV], engkau sempurna di dalam Kristus.

Amin.