Di Bawah Perlindungan Hashem (Allah)

. Hits: 397

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 20 Januari 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Zakharia 13:7-9.

Tuhan sepertinya membiarkan umat-Nya (ay. 7-8). Tuhan kadang kala ijinkan sepertinya ada pedang, permasalahan sehingga membuat umat-Nya seperti tercerai-berai, di balik semuanya itu Tuhan selalu punya rencana. Rencana-Nya bukan untuk menghancurkan kita, tapi untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Allah ingin membuat kita naik lebih tinggi lagi.

Ayat 9, semua mendapat perlakuan sama, bukan soal Allah memilih-milih, tapi respon setiap orang ketika menghadapi permasalahan, dua pertiga responnya negatif, dan yang sepertiga selalu berkata saya mengandalkan Tuhan, memanggil nama Tuhan—prinsip Tuhan saya perlu Engkau, bergantung pada Engkau. Ketika mereka memanggil nama Tuhan, Tuhan menjawab mereka dan berkata: “Mereka adalah umat-Ku,” artinya Aku bertanggung jawab pada umat-Ku.

Kaleb, sebetulnya ikut menjadi akibat suara mayoritas, tapi ia punya sebuah sikap tetap mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Yosua 14:6-8. Ganti dia memperkatakan mengikut suara mayoritas sepuluh pengintai yang membuat tawar hati, Kaleb menyampaikan kata-kata seperti yang ada di dalam hatinya (ay. 7 - KJV). Rupanya yang di dalam hati menentukan masa depan. Bandingkan dengan Zakharia 13. Sebenarnya mereka mengalami kesusahan, permasalahan, dan kondisi yang sama. Bagi mayoritas meresponi apa yang dilihat oleh mata tetapi Yosua dan Kaleb meresponi seprti apa yang ada di dalam hati mereka. Apa yang ada di dalam hati kita? Yang di dalam hati akan nampak keluar justru saat menghadapi masalah. Rasul Paulus berkata orang benar akan hidup karena iman bukan karena apa yang dilihat, sebab yang dilihat belum tentu realistis, tapi firman sanggup menjaga hidup kita.

Kondisi tanah Kanaan: Bilangan 13:30-33. Orang keturunan Enak memang orang raksasa, tapi suara mayoritas melebih-lebihkan dan yang terjadi umat Israel mau memberontak kepada Musa dan Allah (Bilangan 14:1-4). Peperangan belum terjadi, mereka baru mengintai tapi mereka sudah berasumsi yang buruk karena apa yang ada di dalam hatinya. Apa yang kita percayai, firman atau kata dunia? Mungkin kita mengalami panas terik yang sama, tapi ketika kita andalkan Tuhan, akar-akarsedang merambat ke sungai yang tidak pernah kering yaitu Yesus (Yeremia 17:7-8).

Bilangan 14:34,35. Akibat ini juga dialami oleh Yosua dan Kaleb yang harus menanggung akibatnya. Tuhan bawa mereka juga berputar 40 tahun di padang gurun. Yang tetap membedakan mereka adalah apa yang ada di dalam hatinya.

Yohanes 10:27. Domba-domba-Nya Yesus mendengar suara Yesus dan mengikuti Dia, sama seperti Kaleb (Yosua 14:8). Kaleb mengikut Tuhan dengan sepenuh hati karena ia kenal suara Gembalanya. Ketika Allah berfirman, Allah bersungguh-sungguh dengan firman-Nya, dan kalau kita terima firman-Nya dengan sungguh-sungguh, kita mengenal suara-Nya dan mengikut Dia dengan sepenuh hati maka Tuhan bisa buat perbedaan. Perbedaannya: Yosua 14:14. Ketika Kaleb sepenuh hati mengikut Tuhan, dia melihat kondisi yang sama dengan sepuluh pengintai, tapi ketika dia melihat ia sampaikan apa yang ada di dalam isi hatinya. Ketika ia sampaikan apa yang ada di dalam isi hatinya, Tuhan berkata ia seperti yang sepertiga yang sedang dimurnikan, engkau berbeda dengan dua pertiga yang lain. Milik pusaka Kaleb tanah Hebron (= persekutuan, keintiman), seorang yang intim dengan Tuhannya akan selalu menyuarakan suara Tuhannya bukan menyuarakan keadaannya.

Doa Musa: Mazmur 90:7-17. Miliki cara pandang yang berbeda, imani firman Allah. Mazmur 90:12. Ketika kita lebih meresponi firman Allah, kita diberikan hikmat dan kebijaksanaan. Miliki prinsip bergantung pada Tuhan, mengandalkan Tuhan, kita akan dipelihara Tuhan semasa hari-hari hidup kita. Ketika kita lebih dikenyangkan dengan firman Allah, dengan kasih setia-Nya, kemurahan Tuhan ada atas hidup kita. Tuhan akan teguhkan perbuatan tangan-Nya.

Mazmur 91:14-16 kemungkinan ditulis oleh Musa. Kenapa Kaleb sampai usia 85 tahun masih bisa berkata berikan aku pegunungan, aku masih bisa berperang sampai pegunungan? Karena Tuhan kenyangkan dengan kasih setia-Nya sehingga panjang umur dan sehat.

 

Amin.