Disempurnakan di Bawah Urapan Kasih Karunia

. Hits: 220

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 24 Maret 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Kita sedang dipersiapkan menjadi mempelai surga. Allah mempersiapkan kita untuk perkara kekal, tapi Dia juga bertindak secara praktis dari hari ke hari. Firman Allah seperti proyeksi, akan terjadi di hari-hari depan kita. Dia tahu semua tentang kita. Matius 6:32-33, semua ‘dicari’ (epizeteo – dicari dengan ngotot) bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, tapi Tuhan berkata: “Carilah (zeteo – menyembah) dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” 2 Korintus 9:10</span></b><span lang="EN-US">, </span>menabur dengan iman, Allah yang menyediakan benih, memberi pertumbuhan dan melipatgandakan<span lang="EN-US">.

Kolose 2:9-10, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia [And ye are complete in him- KJV]. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.” Yesus 100% Allah, juga 100% manusia, Dia Allah yang Mahakuasa ketika menjelma menjadi manusia, Dia tahu kondisi manusia. Dalam keterbatasan kita, ketika kita percaya, kita sempurna di dalam Dia. Tuhan tidak pernah salah menciptakan kita, bahkan memperhitungkan kelemahan-kelemahan kita. Yohanes 1:16, dari kepenuhan-Nya, kita sudah menerima kasih karunia digantikan kasih karunia lagi (charis anti charisto) sesuai dengan tingkat usia kita.

Ibrani 11 berisi tentang pahlawan-pahlawan iman, mereka sama seperti kita, bukan berarti mereka sempurna, tapi ketika disentuh kasih Allah, mereka berubah. Ibrani 11:9, Abraham tinggal satu kemah dengan Ishak dan Yakub. Yakub tahu janji Allah untuk kakek dan ayahnya, tapi ia punya pergumulan pribadi tentang dirinya. Ketika satu kali Yakub ditanya oleh Ishak, siapa dirinya, ia mengaku Esau, ia tidak percaya diri dengan jati diri dan posisinya (Kejadian 27:18-19). Ia coba rebut janji Allah dengan kekuatannya sendiri. Hasilnya Yakub lari ke Haran. Ijinkan kita disentuh kasih Allah, Tuhan masih sediakan peristirahatan untuk kita (Ibrani 4:1,2), firman bekerja bersama-sama dengan iman. Janji Allah pasti Allah genapi, tetap pegang firman Allah.

Ketika lari ke Haran, Yakub ditipu Laban, ayah mertuanya, ia mencintai Rahel tetapi diberikan Lea. Bahkan saat bekerja 20 tahun dengan Laban, 10 kali dicurangi, upahnya diubah. Orang bisa mencurangi Yakub, tetapi seorang yang disentuh kasih karunia Allah, mengalami pelipatgandaan dari Allah, hartanya bertambah banyak. Tepat waktunya keluar dari rumah Laban, ia keluar dengan pasukan besar.

Pengalaman di rumah Laban setiap hari menjadi pengalaman iman bagi Yakub, charis anti charisto. Ia sedang disempurnakan oleh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1:17). Ketika ia takut bertemu kakaknya, Yakub persembahkan persembahan untuk Esau, keluarga yang kurang disayangi ia taruh di depan, sedang dia sendiri ada di seberang sungai Yabok. Semalaman ia bergulat dengan seorang yang tak dikenal dan orang ini bertanya seperti pertanyaan Ishak. Kejadian 32:27, yang tadinya Yakub selalu sesali hidupnya, tidak percaya diri, dan ketakutan tapi ketika ia pegang firman Allah dan mengijinkan disentuh kasih Allah, pengalaman iman setiap hari membuat dia bicara jujur.

Kejadian 32:28 -for as a prince hast thou power with God and with a men [KJV] (sebagai seorang pangeran engkau telah bertindak di hadapan Allah dan manusia), engkau sempurna di dalam Dia. Sesudah Yakub diubah, ia terpincang-pincang, tidak punya kekuatan lagi, tapi ia berani bertemu dengan Esau. Tuhan perdamaikan dengan Esau.

Kejadian 35:10. Ketika disentuh kasih Allah, Tuhan ubah namanya menjadi Israel, bukan seperti kondisi alamiahnya. Yesaya 62:2, kita menerima jati diri baru dari Allah sendiri, bersyukur dengan kondisi kita. Bahkan Yesaya 61:6-7 kita disebut imam Tuhan. Kerjakan segala pekerjaan kita seperti melayani Tuhan, Tuhan akan memberkati kita dengan kekayaan bangsa-bangsa. Tuhan bisa kerjakan dengan cara ajaib. Ketika Tuhan tentukan nama kita, Tuhan sudah sediakan semuanya. Yesaya 61:10, Tuhan yang pakaikan kita dengan jubah kebenaran-Nya. Tetap pegang janji dan firman-Nya, nama kita adalah ‘Israel. Ketika kita sadar kita sempurna dalam Kristus, dari kepenuhan-Nya kita menerima kasih karunia demi kasih karunia.

Amin.