Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 7 April 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Tuhan ingin kita hidup dengan empati, hidup di dalam kasih, bagaimana kita bisa mengasihi Tuhan dan bagaimana kita bisa mengasihi sesama.
Ester 2:21-23. Ketika Mordekhai menjadi tawanan di kerajaan Persia dan Media waktu itu, ada orang yang berikhtiar untuk membunuh raja Ahasyweros yaitu Bigtan dan Teresh. Mordekhai tidak menganggap hal itu sebagai pembalasan dari Tuhan untuk raja, dia melaporkan kepada raja tentang hal ini. Akhirnya Bigtan dan Teresh dihukum, tapi hal ini tidak diapresiasi, dianggap lumrah. Ketika kita lakukan firman Allah, lakukan hal yang baik dan tidak dihargai, teruslah lakukan karena upah kita besar di sorga. Selama di bumi kita akan alami penyediaan dari sorga. Lakukan firman sebagai warga Kerajaan Sorga.
Yudas 1:22 - And of some have compassion, making a difference [KJV]. Tuhan ingin kita hidup dengan empati. Dunia ini adalah dunia yang mulai kehilangan belas kasihan. Roh kekerasan mulai melanda tapi firman Allah katakan miliki belas kasihan, buatlah satu perbedaan. Kita buat perbedaan bukan karena peraturan.
Lukas 18:18-27 – [18:18] Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" ....
Orang ini datang kepada Yesus, menjadikan Yesus hanya sebagai tokoh panutan bukan karena ia menjadikan Yesus sebagai Juruselamatnya. Ia hanya berfokus pada apa yang harus ia lakukan, pada semua peraturan yang bisa dilihat orang. Dengan bangga ia berkata, "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” (ay. 21). Kalau kita mau datang kepada Yesus dan mau membanggakan apa yang sudah kita lakukan, Yesus berkata, “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan ....” (ay. 22). Orang itu akhirnya lebih memilih untuk meninggalkan Yesus (ay. 23), tanpa ia sadari hukum pertama sudah dilanggar, kekayaannya sudah menjadi allah lain.
Galatia 3:10-12. Ketika berfokus pada apa yang saya kerjakan, sembilan peraturan Taurat sudah dilakukan, satu tidak dilakukan, maka gugur semuanya. Tapi melakukan hukum Taurat seluruhnya juga tidak dibenarkan di hadapan Allah karena "orang yang benar akan hidup oleh iman". Di bawah roh Taurat, ketaatannya pada Taurat tidak sampai membuat ia menjadi pemurah dan berempati.
Lukas 19:1-10. Zakheus, pemungut cukai. Saat itu orang yang bekerja untuk kepentingan Roma dianggap pengkhianat—mengkhianati bangsanya dan menekan bangsanya. Nama Zakheus artinya hati yang murni. Zakheus punya kerinduan melihat Yesus sebagai Juruselamat karena ia tidak punya modal untuk dibanggakan. Apa yang mengubah hidup Zakheus? Justru karena ia berjumpa dengan kasih karunia (Yesus). Hari itu terjadi terobosan secara finansial di kota Yerikho, Zakheus serahkan semuanya. Tuhan tidak pernah membuat Zakheus jatuh miskin. Ibrani 13:5 - Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Bandingkan dengan Lukas 18:18-27, bagaimana kita bisa kembangkan empati ketika kita berjumpa dengan kasih karunia.
Lukas 19:9-10 – [19:9] Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. [19:10] Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Zakheus menerima keselamatan. Keselamatan = soteria, dari akar kata sozo, artinya Tuhan buat utuh kembali. Sepuluh orang kusta disembuhkan oleh Yesus tapi hanya satu yang kembali pada Yesus dan berterima kasih kepada-Nya. Yesus berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan (sozo) engkau." (Lukas 17:19). Orang kusta ini bukan hanya sembuh tapi semua yang pernah hilang, Tuhan buat utuh kembali. Di bawah roh Kasih Karunia, Zakeus yang tamak berubah menjadi pemurah.
Datanglah pada Tuhan, Tuhan akan buat utuh kembali, Ia akan pulihkan semua yang telah hilang. Yoel 2:25 - Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu.
Amin.

