Roh Kudus Penolong di Masa yang Sukar

. Hits: 326

Ringkasan Khotbah Minggu Sore 14 April 2019 - Oleh Pdt. Rawuh Widodo

2 Timotius 3:1-5, di hari-hari terakhir manusia semakin egois, hanya mempedulikan diri sendiri. Manusia menjadi hamba uang. Manusia tidak tahu terima kasih, orang yang tidak tahu berterima kasih akan susah untuk bersyukur. Rasul Paulus mengatakan ini adalah masa yang sukar. Kondisi ini pernah dilihat oleh nabi Yesaya. Yesaya 60:2 - Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa. Masa yang sukar dalam bahasa aslinya menggunakan kata kalepos, yang artinya berbahaya. Matius 8:28, kata “berbahaya”, juga ditunjukkan saat menggambarkan orang gila di Gadara. Jika seseorang hidup di lingkungan yang berbahaya, perlu kewaspadaan.

Sepertinya zaman akhir adalah masa yang tidak mendatangkan sukacita, dikuasai ketakutan dan kekuatiran. Tetapi di sisi lain ada kabar yang memberi kekuatan, sukacita, kepastian, dan kemenangan.  Kisah Para Rasul 2:17-18 - Akan terjadi pada hari-hari terakhir – demikian firman Allah – bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; .... Banyak peristiwa yang Roh Kudus kerjakan, yang tidak dapat dilakukan oleh manusia. Tuhan tidak membiarkan kita tinggal dalam ketakutan. Yesaya 60:2-3 - ... tetapi terang Tuhan terbit atasmu … Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepadamu. Bangsa-bangsa yang datang dapat diartikan kaum-kaum gay, terkena HIV, terabaikan, atau yang paling hina. Matius 25:40, orang yang menunjukkan empati pada orang yang paling hina, orang itu mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Raja-raja juga akan datang pada terang yang terbit atas kita. Kehadiran kita dibutuhkan. Kita tidak bisa memilih merespon raja-raja saja, tetapi kita juga harus berempati pada orang-orang yang “bermasalah”.

Kita punya Roh Kudus yang menolong kita di masa yang sukar. Kisah Para Rasul 5:15, beberapa peristiwa yang terjadi setelah Roh Kudus dicurahkan, tiap hari terjadi tanda-tanda heran. Bahkan bayangan Petrus yang mengenai orang yang sakit, orang sakit itu sembuh. Kisah Para Rasul 10:44-46, sementara Petrus berkhotbah, jemaat yang mendengarkan penuh dengan Roh Kudus. Hati mereka mudah tersentuh dengan kasih Allah. Roh Kudus bekerja melawat mereka. Kisah Para Rasul 19:12, pekerjaan Roh Kudus tidak bisa dibatasi dengan logika kita, tidak bisa dibatasi apapun. Sapu tangan Paulus bisa menyembuhkan orang sakit. Peristiwa-peristiwa di masa lalu itu masih sama kuasanya walaupun mungkin metodanya berbeda di masa sekarang.

Kisah Para Rasul menceritakan perjalanan gereja, pekerjaan Roh Kudus menanjak. Meskipun ada hambatan, ada perlawanan, kuasa Roh Kudus tetap meningkat. Banyak karya lawatan yang dikerjakan. Dalam sejarah gereja, saat Kaisar Konstantinopel berkuasa, agama Kristen dijadikan agama negara. Banyak yang menjadi orang Kristen karena dasar ketakutan kepada Kaisar. Saat itu orang-orang hanya sekadar percaya, tidak dengan iman. Saat inilah gereja mengalami masa gelap, tidak terjadi kegerakan. Alkitab hanya bisa dimiliki oleh kalangan atas. Hingga akhirnya Martin Luther King berani mendobrak kebijakan itu. Orang-orang bisa mempelajari Alkitab lagi. Ada pemulihan, ada pembaharuan, ada gairah rohani yang kembali bangkit.

Tahun 1901, terjadi kebangunan rohani di Topeka, Kansas. Pendeta Charles Parham menyuruh murid-muridnya untuk membaca Kisah Para Rasul 1 dan 2. Saat kembali dari pelayanan, sang pendeta menanyakan hasil belajar para muridnya. Saat itulah Agnes Ozman minta ditumpang tangan dan ia penuh dengan Roh Kudus. Ia mulai berbahasa lidah. 1906, di Azusa Los Angeles, manifestasi Roh Kudus, bahasa lidah, mujizat kesembuhan, dan pemulihan terjadi. Banyak yang dilepaskan dari belenggu kegelapan. Perkara-perkara yang besar terjadi. Peristiwa Toronto Blessing. Di Indonesia, 30 Maret 1923, ada 13 orang di Cepu yang menyerahkan diri untuk dibaptis.

Roh Kudus masih bekerja sampai gereja disempurnakan, sampai gereja disingkirkan di Padang Belantara, sementara di sisi lain ada kegelapan. Yesaya 2:2-3, di sisi yang lain lagi banyak orang akan datang mencari Tuhan, firman Allah akan menjadi satu kebutuhan mendasar. Pedang (alat perang, membinasakan) akan ditempa menjadi mata bajak (alat untuk melanjutkan kehidupan), tombak menjadi pisau pemangkas, gambaran perubahan sikap hati menjadi yang baik. Kita ingin ada di sisi yang mana?

Amin.