Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 7 Juli 2019 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Ester 6:10. Haman, salah seorang pembesar raja Ahasyweros merasa tersinggung karena Mordekhai yang biasa berada di pintu gerbang istana tidak menyembah ketika ia lewat di situ. Haman—seorang yang insecure (tidak pernah merasa aman)— menyiapkan tiang gantungan untuk menggantung Mordekhai keesokan harinya. Mordekhai berketetapan hati untuk hanya menyembah Tuhan. Ia tidak tahu, tidak sadar nyawanya terancam. Kita aman di tangan Tuhan, hidup kita ada di pengetahuan-Nya Tuhan. Allah setia, kalau Tuhan berfirman, Ia juga akan bertindak mewujudkannya (Maz. 145:13).
Malam itu raja Ahasyweros tidak dapat tidur dan ia membuka catatan sejarah, Mordekhai pernah menyelamatkan raja dari dua orang yang akan mengadakan kudeta (Est. 2:21), tapi ia belum menerima hadiah dari raja. Keesokan harinya seluruh petinggi dipanggil raja, dan Haman sudah datang. Raja Ahasyweros bertanya pada Haman apa yang harus diperbuatnya untuk orang yang menghormati raja. Haman mengira anugerah itu akan diberikan kepadanya, seorang yang insecure fokusnya selalu pada diri sendiri. Haman datang untuk menggantung Mordekhai, tapi sekarang ia mendapat perintah dari raja untuk meninggikan Mordekhai. Ada banyak rencana jahat di sekeliling kita, tapi Tuhan tahu bertindak untuk menyelamatkan kita tepat pada waktu-Nya.
Kejadian 30:23,24 - ... Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku." .... Rahel melahirkan Yusuf. Nama Yusuf artinya Tuhan menambahkan (Jehova has added). Aib = cherpa, terdiri dari kata rapha dan chet (huruf ke-8 bahasa Ibrani, bentuknya seperti pagar). Iblis paling senang memagari kita dari rencana Allah, supaya kita tidak menggenapi rencana Allah, lewat tuduhan/dakwaan.
Bangsa Israel pernah dibawa ke negeri asing, Tuhan ingin kembalikan dan pulihkan. Raja Koresh memberi perintah supaya orang Israel kembali ke Yerusalem dan membangun Bait Allah, tapi orang tidak akan membangun kalau merasa terdakwa. Iblis senang kita tinggal di cherpa. Kita semua punya masa lalu, tapi seorang pendosa tetap punya harapan. Kasih Tuhan adalah kasih yang menyelamatkan, bukan kasih yang menghukum, buktinya Tuhan bereskan: pertama dimulai dari imam besar. Zakharia 3:1-5. Iblis mendakwa imam besar Yosua mengenakan pakaian kotor, namun Tuhan bertindak mengenakan pakaian pesta padanya. Tindakan dosa dimulai dari kepala, Tuhan kenakan serban tahir. Zakharia 3:8, menubuatkan tentang Yesus—Sang Tunas. Kedua: orang awam, orang yang bekerja sekuler, di market place. Zakharia 4:6 - Who art thou, O great mountain? before Zerubbabel thou shalt become a plain: and he shall bring forth the headstone thereof with shoutings, crying, Grace, grace unto it [KJV]. Kadang kita menghadapi permasalahan seperti gunung, serukan kasih karunia Tuhan di dalam keperkasaan Tuhan. Hasilnya: Ezra 6:14 - Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Tuhan juga sedang memulihkan Bait Allah hidup kita, mulailah beriman kepada Tuhan.
Ketika sudah tidak alami cherpa, lahirlah Yusuf (Tuhan yang menambahkan). Ketika Tuhan bertindak, Tuhan bekerja luar biasa. Kejadian 37:5-7, ketika Tuhan bekerja atas hidup kita, Tuhan akan beri impian dan visi. Semua yang dikerjakan Yusuf tegak, sementara yang lain sujud. Apa yang kita kerjakan, Tuhan yang tegakkan. Kejadian 37:8-9, yang membuat Yusuf dibenci adalah impiannya. Ketika seseorang punya visi dari Tuhan dan tidak punya kekuatan sendiri untuk mewujudkannya, Tuhan yang akan mewujudkannya, bahkan semesta alam akan mendukung mewujudkan. Yesaya 40:25,26 - Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. Kalau Tuhan sudah berfirman, bintang pun akan tunduk. Kalau kita memiliki firman Allah dalam hidup kita, seluruh semesta akan mendukung firman Allah, pewahyuan yang kita terima.
Amin.

