Hidup Dalam Keintiman (Dengan Tuhan) Bukan dalam Perbandingan (Dengan Sesama)

. Hits: 247

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 Juli 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Yesaya 65:24 -Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.” Kita hidup berjalan maju, tidak pernah mundur. Tetapi sebelum kita berdoa, sebelum kita berbicara, Tuhan sudah menjawab. Tidak ada yang terlambat bagi Tuhan.

Anugerah dan hikmat Tuhan nyatakan di tengah permasalahan. Kita ditopang oleh firman-Nya yang berkuasa. Dalam hidup kita sering membandingkan diri dengan orang lain, terlebih ada perasaan bahwa kita lebih baik dari yang lain.

2 Korintus 10:12, kita hidup di dunia yang penuh perbandingan. Tetapi setiap kali mendengar firman Allah, taruh hidup kita sesuai firman Allah. Temukan pewahyuan dalam Kristus. Seperti Mordekhai, yang hormat pada raja, tetapi dia tahu kepada siapa dia harus menyembah. 2 Korintus 10:13, Rasul Paulus bergerak sesuai dengan kapasitas ilahi yang Tuhan berikan. Kerjakan dengan maksimal apa yang telah Tuhan taruh sesuai dengan talenta dan karakter kita. Kerjakan sebagai bagian dari penyembahan.

Dalam Wahyu 2 dan Wahyu 3 terdapat 7 sidang jemaat, ada suara dan pewahyuan Tuhan. Wahyu 2:7, setiap teguran selalu diakhiri dengan siapa bertelinga hendaklah ia mendengar. Tuhan menegur, biarlah kita mendengarkan suara Tuhan. Wahyu 2:10-11, Allah punya rancangan terhadap jatah masing-masing, termasuk jemaat Smirna. Hidup kita seperti dalam kesusahan, Tuhan tahu kondisi kita. Wahyu 2:17, Tuhan punya cara untuk memberkati tiap pribadi. Wahyu 3:7-8, kalau Tuhan yang buka pintu, tidak ada yang bisa tutup. Kalau Tuhan sudah tutup pintu, jangan coba buka, tetapi ikuti Tuhan yang akan buka pintu lainnya. Dalam melihat setiap jemaat, jangan membandingkan. Bila kita ditegur dan kita sadar saat mendengar firman, dengarkan suara Roh Tuhan dan ikut langkah-Nya. Wahyu 4:1, apapun kondisi kita, dengarkan suara Tuhan daripada membandingkan diri dengan orang lain. Tuhan sedang punya rencana untuk membawa kita makin lama makin naik.

Wahyu 4:7 -Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.” Ada penggambaran makhluk dengan bermacam-macam rupa :

1.   Muka seperti singa bicara tentang Injil Matius, pernyataan Yesus sebagai Raja segala raja. Dalam Matius 1, tertulis silsilah raja-raja. Matius 2:2, orang Majus menanyakan keberadaan Raja Yahudi yang baru dilahirkan, ini menunjukkan Yesus sebagai Raja. Matius 8:3, Yesus memang Raja di atas segala raja, tetapi Ia mau menyembuhkan. Matius 26:67, Raja di atas segala raja yang rela dipukul dan diludahi, Raja yang rendah hati, yang ingin semua orang diselamatkan. Ia mau mengimpartasikan hidup-Nya untuk kita.

2.   Muka seperti lembu bicara tentang Injil Markus. Lembu bicara tentang beban, pekerja. Dalam Markus, Yesus digambarkan sebagai hamba. Markus 1, ada kata euteos yang artinya segera sesudah itu. Markus 10:45, Anak Manusia datang untuk melayani. Temukan pewahyuan Yesus. Dia harus lewati danau untuk menenangkannya untuk menyelamatkan 1 orang di Gerasa yang tidak ada harapan. Dia adalah hamba yang memberikan nyawa-Nya.

3.   Muka manusia bicara tentang Injil Lukas. Lukas menuliskan silsilah Yesus dari Adam. Ia adalah manusia yang sempurna. Simeon dan Hana berkata bahwa Dialah Imanuel. Di akhir hidup-Nya pun ada kesaksian dari murid-Nya bahwa Ia bangkit, Ia dapat memecah roti. Yesus bukan sekedar Roh, Ia dapat dipegang.

4.   Muka seperti burung rajawali tergambar dalam Injil Yohanes. “Aku adalah Aku” Yohanes 1:14, The Great I Am sudah menjelma menjadi manusia. Yohanes 18:6, prajurit yang mau menangkap-Nya tumbang, karena dia berkuasa. Namun, Dia tetap serahkan diri untuk kita. Yohanes 21:20, murid yang dikasihi Yesus selalu bersandar di dada. Yohanes 21:24-25, sampai di akhir, tidak ada yang dapat menuliskan semua kasih Allah. Karena begitu besarnya kasih-Nya bagi kita.

Amin.