Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 Juli 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Ketika Tuhan berjalan bersama kita, Tuhan sedang kerjakan sesuatu dalam hidup kita. Tuhan kerjakan banyak hal yang tidak bisa kita ubah. Tujuh sidang jemaat yang ditulis Wahyu memiliki nubuatan masing-masing. Tetapi Allah mengatakan di antara tujuh sidang jemaat tidak saling menuding, tidak saling membandingkan dengan yang lain, tidak ada yang merasa dirinya paling baik. Ketika mereka ada dalam kondisi "tidak bisa berubah", mereka mulai menyadari kekurangan masing-masing, Tuhan ajak mereka naik. Wahyu 4:1, “... Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini”. Saat tidak bisa merubah situasi, naiklah ke gunung Tuhan. Tidak perlu membandingkan diri, tidak perlu merasa terpuruk.
Lukas 24:32, Kleopas dan seorang temannya pulang ke Emaus dengan perasaan sedih, karena kehilangan pemimpin. Namun saat ada satu orang asing yang menyertai, hati mereka berkobar-kobar. Lukas 24:27, Yesus tidak hanya berjalan, tapi juga menjelaskan pewahyuan tentang diri-Nya. Saat kita kehilangan pengharapan, temukan Yesus sendiri, yang menebus kita. 2 Korintus 3:18, firman Allah adalah cermin. Saat kita menemukan Yesus, kita akan mencerminkan Yesus. Jangan lihat masalah terus, lihatlah kepada Yesus. Lukas 24:30, bicara tentang duduk makan lalu ada yang memecah roti, mereka menghadap ke arah pemecah roti. Padahal 12 mil sebelumnya Yesus sudah berjalan bersama mereka. Saat hanya memikirkan masalah, kita tidak bisa lihat Yesus. Lukas 24:31, bukan hanya hati yang berkobar, akal budi mereka perlu dicelikkan untuk bisa mengenal yang menyertai kita adalah Allah pencipta langit dan bumi. Yesaya 30:15, Tuhan sudah berkata, tinggal tenang, nantikan Aku, cari Tuhan. Yeremia 33:3, bukan soal seberapa pandai kita, tetapi saat kita berseru pada Tuhan, Tuhan akan singkapkan hal-hal yg tersembunyi.
Pewahyuan tentang Tuhan, dimulai dari Perjanjian Lama menunjukkan tentang apa yang akan Yesus kerjakan.
1. Kejadian 3:21 - “Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.” Dalam taman Eden terdapat pohon kehidupan dan pohon pengetahuan. Manusia boleh memakan buah kehidupan. Tuhan tidak menciptakan kematian. Kematian terjadi karena manusia melanggar dan jatuh dalam dosa. Manusia berusaha menutupi ketelanjangan mereka dengan daun pokok ara. Mazmur 32, berbahagialah orang yang mengakui pelanggarannya dan diampuni. Namun Tuhan tetap bertindak, memberi mereka pakaian dari kulit binatang. Ada binatang yang dikorbankan untuk pertama kali. Pakaian tersebut masih ada darahnya. Ini menunjukkan apa yang akan Yesus lakukan. Wahyu 13:8 - “And all that dwell upon the earth shall worship him, whose names are not written in the book of life of the Lamb slain from the foundation of the world”. Sebelum manusia bersalah, bahkan jauh sebelum manusia dijadikan, Allah sudah menyiapkan Anak Domba yang akan disembelih. Efesus 1:3-4, berkat rohani dalam sorga artinya semua yang berasal dari sorga. Kekayaan berasal dari sorga. "Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan", Allah sudah memilih Yesus untuk dikorbankan, supaya orang yang percaya menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Yesaya 61:10, Allah bersungguh-sungguh mempersiapkan kita menjadi pengantin sorga. Efesus 4:32, Kolose 3:13, sesama pengantin sorga harus bisa saling mengampuni.
2. Abraham sudah melihat tentang Yesus. Yohanes 8:56. Yesus tahu isi hati Abraham. Kapan Abraham melihat Yesus? Kejadian 22:13, ketika ia melihat seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut di belukar dan ia mengambilnya sebagai korban bakaran menggantikan Ishak. Bapa di sorga justru mengorbankan Anak-Nya supaya kita diselamatkan
3. Ulangan 28:1-14 bicara tentang berkat, Ulangan 28:15-68 bicara tentang kutuk. Semua bergantung pada ketaatan kita. Wahyu 5:9, Yesus membeli kita bagi Allah. Kita menjadi milik Allah. Setelah manusia jatuh dalam dosa, pohon kehidupan dijaga beberapa kerub dengan pedang yang menyala-nyala. Yohanes 19:28-30, di kayu salib Yesus minum anggur asam, untuk mematahkan semua kutuk turunan. Pedang kerub yang menjaga pohon kehidupan telah memakan korban, yaitu Yesus.
Amin.

