Berserah Pada Kasih Karunia Allah

. Hits: 203

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 22 September 2019 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Roma 11:5-6 - Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

Kita adalah pilihan karena kasih karunia, bukan umat pilihan seperti Israel. Kita dipilih bukan karena perbuatan kita. Roma 11:25, Israel menjadi keras kepala karena menganggap Yesus hanya bagian dari sejarah. Dan kita yang percaya Yesus adalah Mesias, mendapat kasih karunia. Roma 11:26-28, tapi Tuhan tetap menyelamatkan. Tuhan yang akan bertindak, Tuhan akan taruh hukum-Nya di hati dan pikiran, Tuhan menyempurnakan di dalam kasih karunia-Nya. Roma 11:29 - Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya, Allah tidak menyerah dengan hidup kita, bahkan ingin menyempurnakan kita dalam kasih karunia-Nya. Roma 11:30, karena orang Yahudi masih menolak Yesus, kita beroleh kasih karunia untuk bisa percaya Yesus. Roma 11:31, kalau Allah begitu murah hati menyelamatkan kita, biarlah kemurahan itu juga berlaku untuk mereka. Berdoalah bagi bangsa Israel, Bilangan 24:9, ketika kita memberkati bangsa ini, kita diberkati. Roma 11:32, baik umat pilihan maupun yang terpanggil dalam kasih karunia, Allah sudah mengurung dalam ketidaktaatan supaya Allah dapat menunjukkan kasih karunia-Nya. Roma 11:33-36, Allah tidak ingin satupun binasa. Jangan menyerah dengan diri sendiri, jangan menyerah dengan orang lain yang kita sedang doakan.

Selama umat Tuhan di Mesir, Mesir menjadi pusat peradaban. Dimana pun Tuhan tempatkan, kita akan menjadi berkat. Tuhan berkati kita di sana. Bila kita selalu menempatkan Tuhan di depan, buah yang keluar dari hidup kita--entah itu pikiran atau perkataan--akan selalu diberkati. Hal ini juga dialami Yosua.

Keluaran 17:9 - Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku. Yosua kebetulan dipilih menjadi panglima perang. Tetapi ia dikenal sebagai abdi Musa (Keluaran 24:13; 33:11). Jangan kecil hati ketika statusmu hanya orang upahan/abdi. Tetapi saat Yosua menjadi panglima, Allah sedang melatihnya berperang dan jari-jarinya bertempur. Keluaran 32:17, saat Yosua bersama Musa naik ke atas gunung Sinai untuk menerima dua loh batu, Israel justru membuat lembu emas. Saat keduanya turun, Musa mendengar orang menyembah, tetapi Yosua mendengar bunyi peperangan. Yosua mendengarkan peperangan rohani. Sekalipun posisinya sebagai orang militer, Tuhan membuat Yosua peka terhadap perkara rohani.

Musa dan Yosua sama-sama naik ke gunung Sinai. Namun, di pertengahan, Tuhan menyuruh Musa naik sendiri (Keluaran 24:18). Musa bertemu muka dengan muka dengan Allah. Yosua yang ada di tengah-tengah tetap setia menunggu Musa, ia pun mengalami perjumpaan dengan Tuhan, inilah yang membuat Yosua menjadi peka. Bukan karena Yosua baik, tetapi Allah melimpahkan kasih karunia.

Keluaran 33:9,11, Musa seperti sedang bernegosiasi dengan Allah dalam kemah dan Yosua menunggu dengan setia. Saat Musa kembali ke kemahnya sendiri, Yosua tetap tinggal di kemah tempat Allah berdiam. Yosua menikmati dekat dengan hadirat Tuhan. Bahkan Yosua membawa kemah pertemuan ke Tanah Perjanjian (Kisah Para Rasul 7:45). Lebih dari Kanaan secara jasmani, Yosua lebih senang tinggal di dalam hadirat Tuhan.

Yosua 1:8 - “… and then thou shalt have good success. Keberuntungan yang baik. Ada banyak orang kaya tetapi sakit, atau kaya tetapi anaknya terlibat narkoba. Yosua menikmati kelimpahan di masa tuanya. Pegang firman Allah, dekat dengan Tuhan, Tuhan janjikan kita akan berhasil, melimpah di segala jalan, dan menikmati good success. Yosua 24:15, Yosua dan keluarganya genapi janji Allah, mereka sekeluarga melekat pada Tuhan. Yosua 24:29, Yosua masuk Kanaan usia 90 tahun, dan sampai usia 110 tahun masih menikmati semua kelimpahan Kanaan. Yosua 24:31, hidup Yosua berdampak. Orang-orang beribadah kepada Tuhan, bahkan setelah Yosua mati. Tuhan punya masa depan untuk orang-orang yang suka dengan hadirat-Nya.

 

Amin.