Perseverance (Tahan Uji)

. Hits: 285

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 29 September 2019 - Oleh Pdt. Theofilus Hanardi

2 Korintus 4:7-9. Perseverance artinya tekun, gigih, tahan uji, tahan banting. Hidup kita adalah bejana tanah liat, mudah pecah, sangat terbatas, rapuh. Tetapi, Tuhan mau memberikan dalam bejana tanah liat ini harta yang luar biasa yaitu Roh Kudus, sehingga bejana ini mempunyai kekuatan yang berlimpah-limpah dari Allah, ada excelent power (kekuatan yang sangat mulia/luar biasa). Buktinya: ayat 8-9.

1.   Ditindas dalam segala hal tapi tidak terjepit.

      Ditindas dalam terjemahan asli ditekan dari segala arah dengan sangat kuat. Kisah Para Rasul 4:27-31, ini merupakan doa dari jemaat di Yerusalem yang mengalami tekanan yang luar biasa. Mereka tetap bergerak menjalankan Amanat Agung. Mereka punya keberanian yang luar biasa karena ada kuasa Roh Kudus yang memenuhi mereka. Di akhir zaman Tuhan janji memberikan Roh Kudus dua kali ganda. Gereja Tuhan harus siap dengan ini. Ada masa yang sukar untuk memurnikan dan mendewasakan gereja. Penuh dengan Roh Kudus bukan pilihan, tapi satu keharusan. Gereja Tuhan yang mengalami hujan akhir yang lebih lebat—berfungsi mempercepat pematangan buah—akan mengalami percepatan kedewasaan. Kita harus punya komitmen kehidupan doa.

2.   Habis akal tapi tidak putus asa.

      2 Korintus 4:8. Mereka mengalami sesuatu yang berat tapi tidak putus asa, tetap punya pengharapan dan kekuatan yang luar biasa. Kisah Para Rasul 27. Ketika Paulus dalam sebuah kapal menuju ke Roma  bersama 276 orang tawanan menghadapi kesulitan yang luar biasa, sampai 14 hari terombang-ambing. Tidak ada harapan untuk hidup. Ketika semua orang putus asa, Paulus masih tetap punya pengharapan. Di malam sebelumnya, malaikat Tuhan datang menguatkannya. Paulus menguatkan orang-orang yang bersamanya dengan berkata bahwa tak ada satu pun yang akan binasa. Orang yang mempunyai harta rohani akan tetap punya pengharapan, tidak putus asa, apapun yang menimpa kehidupan ini.

3.   Diniaya tapi tidak ditinggalkan sendirian.

      Pengalaman Paulus dan Silas (Kisah Para Rasul 16). Ketika mereka memberitakan Injil, mereka dipenjara, dipasung, dibelenggu. Mereka memuji Tuhan dan mengucap syukur dalam penjara itu. Pujian mereka didengar oleh tahanan-tahanan yang lain. Tuhan bekerja luar biasa lewat gempa, mereka dilepaskan. Bahkan Kepala Penjara bertobat. Mereka tidak ditinggalkan Tuhan.

4.   Dihempaskan tapi tidak binasa.

      Dihempaskan = dibanting dengan kekuatan tertentu. Pengalaman Rasul Yohanes penderitaan demi penderitaan, ia pernah digoreng dalam minyak yang panas tapi tidak mati. Ia dibuang ke Pulau Patmos yang tandus, yang tidak ada pengharapan sama sekali, tapi di sana Yohanes alami sorga itu turun. Ia mengalami rahasia-rahasia Tuhan dibukakan dan ia bisa menulis semua wahyu dari Tuhan dengan lengkap. Punya daya tahan yang luar biasa berasal dari Tuhan.

Apa yang kita alami hari-hari ini? Penderitaan? Hal-hal yang membuat kita lemah? Ketika kita menjadi bejana tanah liat yang selalu diisi oleh kuasa Roh Kudus, kita akan alami karya Tuhan yang luar biasa, kita bisa melampaui semuanya dan muncul sebagai pemenang.

Rahasia mengapa kita selalu dikuatkan:

1.   Kolose 1:11. Kita selalu dikuatkan oleh kuasa Roh Kudus untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar. Lewat ujian dan masalah kita menjadi terlatih dan kuat dan menjadi seorang pemenang.

2.   Ujian kita tidak lebih dari kekuatan manusia. 1 Korintus 10:13. Tuhan punya takaran untuk setiap kita. Tuhan selalu memberikan jalan keluar sehingga kita cakap menanggungnya. Ilustrasi: kelelawar yang punya mata faset yang lemah, tapi punya kemampuan ekolokasi. Di dalam Tuhan selalu ada jalan karena Dia adalah jalan (Yohanes 14:6). Dalam diri kita Tuhan juga berikan jalan keluar, ketika kita mengandalkan kekuatan harta rohani tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

3.   Tidak ada kata menyerah di dalam kamus orang percaya, namun berserah (2 Korintus 1:8-10).

 

Amin.