Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 6 Oktober 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Ketika kita menikmati pewahyuan firman bukan hanya sebuah berita, firman itu akan jadi dalam hidup kita, seberapa kita meresponinya. Yesus - Yeshua artinya Penebus, Juruselamat. Tugas utama Yesus adalah menebus kita dengan darah dan nyawa-Nya dan menyelamatkan hidup kita. Pada hari ketiga Yesus bangkit dan kita mempunyai kepastian hidup. Jadi, bagaimanapun hidup kita akan dihidupkan, diselamatkan saat bersentuhan dengan Yesus.
Yesaya 61:7, “Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.”
Tahun-tahun yang pernah hilang karena ketidaksetiaan akan Tuhan gantikan dan pulihkan. Kita tidak pernah bisa merubah masa lalu. Tapi saat menyentuh Yesus dengan iman, bukan kenajisan kita yang menulari Dia, tetapi kekudusan-Nya yang menulari hidup kita.
Ester 8:10, “Maka ditulislah pesan atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja, lalu dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat yang berkuda, yang mengendarai kuda kerajaan yang tangkas yang diternakkan di pekudaan, dikirimkanlah surat-surat”
Haman tidak senang dengan Mordekhai yang tidak mau menyembahnya. Ia mengusulkan undang-undang pada raja untuk membinasakan bangsa Yahudi. Karena favour, Ester menjadi ratu. Ester prihatin akan kondisi bangsanya yang akan dimusnahkan. Akhirnya dikeluarkan peraturan bangsa Israel boleh bertahan dan melawan. Terjadilah sebuah pembalikan keadaan, bangsa Israel bisa melawan, bahkan kekayaan dilimpahkan pada mereka. Kalau perintah Ahasyweros berkuasa, apalagi perintah Raja di atas segala raja.
Matius 13:20-21, ada orang yang bersukacita mendengar firman Allah, tapi sayangnya firman tidak diijinkan berakar. Sekadar mendengar sebagai informasi atau sesuatu yang menyegarkan. Sebetulnya, mengimani firman Allah, ada jaminan yang kekal.
Yosua 1:3, sepuluh pengintai yang mengintai tanah Kanaan lebih gemetar saat melihat para raksasa dibandingkan memegang firman Allah. Tetapi Kaleb dan Yosua menghadapi musuh seperti yang mereka imani “setiap kakimu melangkah Tuhan berikan tanah itu”. Yosua 1:4-5, ada sebuah kepastian kemana kita melangkah. Kita pun ditetapkan dengan sebuah posisi lebih dari pemenang. Mereka tetap harus menghadapi musuh, tetapi mereka jalani sesuai firman Allah dan Tuhan yang bertindak bagi mereka. Firman mengerjakan jauh lebih banyak dari yang kita pikirkan. Yosua 1:6, Tuhan tidak pernah ingkar pada janji-Nya. Perkara yang terbaik Tuhan berikan bagi kita. Yosua 1:7, ketika kita terima dan taat kepada firman, keuntungannya untuk kita sendiri. Yosua 1:8, “.... for then you shall make your way prosperous, and then you shall have good success”, Tuhan sediakan sukses yang baik. Merenungkan adalah ketika kita dengar firman Allah dan kita mulai perkatakan firman. Markus 11:22, “And Jesus, answering, said to them, Have God's faith” [BBE], milikilah imannya Allah. Markus 11:23, “Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” Mulailah perkatakan firman Allah, bukan memperkatakan situasi.
Matius 7:7, “Ask and keep on asking and it will be given to you; seek and keep on seeking and you will find; knock and keep on knocking and the door will be opened unto you.” [Amplified Bible]. Mintalah dan terus meminta, carilah dan terus mencari, ketuklah dan terus mengetuk. Yosua dan Kaleb juga menunggu janji Allah dalam jangka waktu 40 tahun. Tetapi sekalipun mereka sudah berusia lanjut, mereka tetap kuat karena firman.
Yohanes 15:4, 7, kita terima firman, firman itu masuk dalam hati kita, kita renungkan kembali. Mazmur 119:130, “The entrance of your words gives light” [KJV], jalan masuk dari firman Tuhan memberikan terang. Logika kita, situasi kita mungkin gelap, tapi terang Tuhan membuka jalan bagi kita. Kejadian 24:63, ”And Isaac went out to meditate in the field in the evening” [KJV], Ishak keluar untuk merenungkan kebaikan Tuhan. Mata jasmani kita mungkin belum bisa melihat, tetapi jawaban Tuhan sedang datang ”behold, the camels were coming” [KJV] ketika kita mulai merenungkan firman Tuhan.
Amin.

