Menjaga Hati

. Hits: 260

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 13 Oktober 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Siapa yang terlebih besar dalam hati kita, itu akan mempengaruhi hidup kita. Berapa banyak kali Tuhan ingin kita menikmati cinta dan firman-Nya, karena firman itu adalah Allah sendiri, tapi selera kita kadang dikalahkan oleh yang lainnya. Sebetulnya ketika kita terhubung dengan firman Allah itu adalah kunci berkat.

Amsal 4:23 - Peliharakanlah hatimu terlebih dari pada segala yang patut dipeliharakan, karena dari dalamnya terpancarlah segala mata air hidup [TL]. Jangan kita lebih memprioritaskan perkara di dunia ini lebih dari menjaga hati kita. Ketika perkara-perkara di dunia lebih mengikat kita berarti kita kehilangan kehidupan. Menjaga hati berarti memberi makan yang terbaik. Ketika tubuh, jiwa kita jaga dengan baik, bagaimana dengan hati kita, sudahkah kita menjaga hati kita, kita benar-benar punya waktu untuk terhubung dengan Tuhan? 

Daud adalah satu pribadi yang selalu merenungkan firman Tuhan. 1 Samuel 30:6 - ... Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. Daud sudah ditahbiskan menjadi raja tetapi faktanya ia belum menjadi raja dan ia dikejar-kejar Saul. Kemungkinan selama 17 tahun ia dikejar-kejar Saul. Setelah Daud dan pengikutnya berperang melawan Filistin ketika kembali ke Ziklag, istri dan anak-anak mereka ditawan. Karena peristiwa ini pengikut-pengikut Daud bermufakat untuk melemparinya dengan batu. Ketika Daud terjepit, ia menjaga hatinya, menguatkan kepercayaan kepada Tuhan, tidak mempertahankan keselamatan dirinya.

Mazmur 56:4-5. Sebuah sikap lebih daripada mempertahankan keselamatan diri, Daud percaya kepada Tuhan. Waktu ia percaya pada firman-Nya, Tuhan benar-benar buktikan. 1 Samuel 14:52. Ada perbedaan, Saul jelas-jelas menerima jabatan karena anugerah Tuhan, namun ia berusaha menjaga itu dengan kekuatannya sendiri. Beda dengan Daud, 1 Samuel 22:2. Ia tidak memilih pasukannya tapi orang-orang yang sakit hati, dikejar-kejar utang dan yang bermasalah mengikutinya. 1 Samuel 23:13. Mazmur 118:8,10,  Daud menjaga hati, ketika takut ia mau percaya firman Tuhan.

Tuhan adalah yang terutama dalam hidup, ketika kita menjaga hati, Tuhan jaga sisanya. Daud dan 600 orang pengikutnya tetap menghadapi masalah. Daud belum benar-benar menjadi raja karena dia pengelana. Daud harus menjaga mereka, memberi makan. Ketika Daud punya sebuah sikap lebih dari semua, saya mau mengandalkan Tuhan, Tuhan cukupkan semua kebutuhan mereka selama 17 tahun. Tuhan ubah para pengikut Daud--orang-orang bermasalah, Tuhan ubah menjadi pahlawan. 2 Samuel 23:8, pahlawan-pahlawan Daud, mereka tetap sama orang-orangnya tapi lewat proses iman, Daud tetap bergantung pada Tuhan.

2 Samuel 23:9,10. 1 Tawarikh 11:13. Saat itu Daud sedang berperang dengan Filistin, semua pasukannya pergi meninggalkan Daud dan Eleazar di Pas-Damim. Mereka bergantung pada Tuhan. Ketika sudah selesai peperangan tangan Eleazar tetap melekat pada pedangnya. Pedang = firman Allah. Kekuatan kita terbatas, pegang firman Allah, jangan lepaskan.

Mazmur 119:9-11. Bagaimana kelakuan kita? Jaga sesuai firman-Nya. Daud punya kerinduan dalam hati untuk selalu menyimpan firman. Ketika firman menjadi kegemaran ia bisa bertindak tepat di saat yang tepat (ayat 23-24). Firman membuat lebih bijak, lebih berakal budi, lebih mengerti daripada orang-orang tua. Ayat 147-148, Daud berdoa firman-Mu itu yang aku renungkan. Mazmur 1:3, ketika kita suka merenungkan firman, firman Allah adalah air yang tak pernah berhenti, ada semua yang kita butuhkan. Yesaya 26:3,7,12. Tuhan jagai dengan shalom.

Amin.