Dipimpin Oleh Sang Pencipta

. Hits: 194

Ringkasan Khotbah Minggu Sore 3 November 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ester 8:17, “Demikian juga di tiap-tiap daerah dan di tiap-tiap kota, di tempat mana pun titah dan undang-undang raja telah sampai, ada sukacita dan kegirangan di antara orang Yahudi, dan perjamuan serta hari gembira; dan lagi banyak dari antara rakyat negeri itu masuk Yahudi, karena mereka ditimpa ketakutan kepada orang Yahudi.”

Anugerah dan hikmat diterima melalui proses. Tiang gantungan yang ditujukan untuk Mordekhai dan bangsa Yahudi, justru digunakan untuk menggantung pencetus ide, yaitu Haman. Seluruh kekayaan Haman berpindah ke Mordekhai, Mordekhai pun menjadi orang kepercayaan raja. Lalu raja membuat surat keputusan dalam Ester 8:17. Bangsa Yahudi bersukacita karena surat tersebut. Kalau surat perintah manusia bisa membalikkan keadaan, terlebih lagi "Surat Keputusan" Tuhan, yaitu Firman Allah.

Roma 4:19, saat Abraham mendengar firman Allah, imannya tidak menjadi lemah meskipun fakta mengatakan tubuhnya lemah. Ia tidak memiliki potensi untuk mengeluarkan benih. Namun, ia percaya, saat Allah berfirman, Ia pasti menggenapi janji-Nya.

Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah adalah manifestasi dari wujud kehadiran, kuasa, dan karakter Allah. Ibrani 1:3, dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Matahari selalu membakar gas dalam jumlah besar tetapi tidak pernah habis. Bahkan tetap aktif hingga berjuta-juta tahun. Matahari Tuhan topang dengan firman-Nya hingga tetap bercahaya, terlebih hidup kita orang percaya, yang memegang firman Allah yang berkuasa.

Yeremia 29:11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Tuhan punya rancangan yang indah. Ada saatnya Tuhan ijinkan ada kekosongan, tetapi berikutnya Tuhan akan penuhi.

Ada beberapa contoh tokoh Alkitab yang dikosongkan Tuhan.

1.    Yusuf

     Kejadian 37:23-24, saudara-saudara Yusuf dendam dan melucuti baju Yusuf. Yusuf tidak punya harga diri dan dikosongkan oleh Tuhan. Hal ini berbanding terbalik dengan mimpi Yusuf. Kejadian 39:1, budak tidak dikenal dengan nama. Budak tidak punya hak. Kejadian 39:20, fitnah membuat Yusuf dipenjarakan. Kalua Tuhan ijinkan ada kekosongan, selalu ada rancangan untuk memenuhi yang kosong. Jangan menyerah pada keadaan, menyerah pada Tuhan. Kejadian 41:39-41, “Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu di titik Tuhan sudah kosongkan, tidak sukar bagi Tuhan untuk membawa Yusuf dari penjara ke istana.

2.    Naomi

     Rut 1:20-21, akar pahit mencemarkan kehidupan. Berawal dari kesalahan Elimelekh dalam mengambil keputusan, Naomi menuduh Tuhan menjadi sumber masalah. Saat Naomi dan Rut kembali, mereka bertemu Boas, yang bersedia menanggung peraturan untuk menerima Rut yang berasal dari Moab. Dalam peraturan, Moab tidak boleh menjadi jemaat Tuhan. Tetapi Tuhan mengubah keadaan melalui Boas. Rut 4:14-15, Tuhan ubahkan keadaan, Rut bahkan masuk dalam silsilah raja-raja. Sang Pencipta yang memimpin.

3.    Daud

     1 Samuel 30:3-6, di titik nadir, Daud menguatkan kepercayaannya pada Tuhan. 1 Samuel 30:17-19, Daud masih tetap harus berperang melawan orang Amalek, tapi kemenangan sudah terjamin. 2 Samuel 1:1-2, musuh Daud mati bunuh diri sesudah 3 hari peristiwa di Ziklag. Kadangkala titik kekosongan kita adalah cara Tuhan penuhkan kita. 2 Samuel 7:1, Tuhan yang bekerja, Tuhan yang tolong kehidupan Daud. 2 Samuel 7:8, saat kita mengerjakan usaha yang kecil, Tuhan tetap perhatikan. 2 Samuel 7:9-16, Daud tidak pernah berpikir tentang kesuksesan masa depan. Tuhan tetap membuat Daud berbeda, bukan karena Daud hebat, tetapi karena Daud bergantung pada Tuhan. Tuhan yang sama, yang kita sembah, telah memikirkan masa depan.

Ketika dipimpin oleh Tuhan, percaya kepada firman, karena kekuatan kita hanya di dalam Dia.

 

Amin.