Tuhan Punya Tujuan yang Mulia

. Hits: 251

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 1 Desember 2019 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Tuhan punya tujuan yang mulia untuk kita. Semakin seseorang tidak memenuhi syarat menurut pikiran manusia, sebetulnya semakin memenuhi syarat untuk diubahkan Tuhan.

Matius 8:2-5, mukjizat pertama dalam Perjanjian Baru, seorang kusta yang disembuhkan. Orang ini datang pada Yesus, ia merasa tidak memenuhi syarat, yang ia pertanyakan Tuhan mau tidak pulihkan saya? Yesus menjamah dan menyembuhkannya. Menurut peraturan Taurat (Imamat 13), orang kusta mendekat saja tidak boleh, tapi Yesus berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir.” Lukas 18:18-27, seorang yang merasa memenuhi syarat—semua Hukum Taurat sudah ia kerjakan—datang pada Yesus dan bertanya apa lagi yang harus dilakukan untuk memperoleh hidup kekal. Ketika Yesus menyuruh untuk menjual hartanya dan membagikannya untuk orang miskin, ia lebih rela untuk meninggalkan Yesus. Hartanya sudah menjadi berhala. Lukas 19, Zakheus orang kaya tapi merasa tidak memenuhi syarat ingin berjumpa dengan Yesus. Perjumpaannya dengan Yesus mengubah hidupnya, Zakheus yang tadinya seorang yang tamak berkata, "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Ester 9:28 - dan bahwa hari-hari itu akan diperingati dan dirayakan di dalam tiap-tiap angkatan, di dalam tiap-tiap kaum, di tiap-tiap daerah, di tiap-tiap kota, sehingga hari-hari Purim itu tidak akan lenyap dari tengah-tengah orang Yahudi dan peringatannya tidak akan berakhir dari antara keturunan mereka.

Saat itu bangsa Yahudi di penjajahan Kerajaan Persia, mereka tergadai. Raja Ahasyweros sudah mengeluarkan keputusan yang mutlak dan absolut bahwa tanggal 13 bulan 12, orang Yahudi akan dimusnahkan seperti usulan Haman. Haman usulkan sejak bulan pertama. Situasinya, kalau Tuhan berkuasa, Tuhan bisa balikkan keadaan. Tetaplah melekat pada Tuhan, kalau Tuhan selesaikan, Ia selesaikan sampai ke akar-akarnya. Ester mengadukan masalah ini pada raja. Ketika Haman sedang ketakutan berlutut di kaki ratu Ester, raja berpikir Haman mau memperkosa ratu Ester. Raja marah dan minta supaya Haman digantung di tiang gantungan yang sudah dipersiapkan Haman sendiri untuk Mordekhai. Tuhan bekerja dengan caranya yang ajaib mengadakan pembalikan, di tanggal 13 bulan 12 Tuhan beri kemenangan kepada bangsa Yahudi, mereka bisa mempertahankan diri dan menyerang balik bangsa yang menyerangnya.

Markus 14:51,51. Yohanes Markus—anak muda ini mengikut Yesus tapi tidak punya tanggung jawab, hanya sekadar saja. Tuhan punya tujuan yang mulia untuknya. Kisah Para Rasul 12:12, Yohanes Markus hidup di keluarga yang suka menerima orang-orang (tempat orang berkumpul dan berdoa). Saat Petrus keluar dari penjara yang diingat Yohanes Markus. Kisah Para Rasul 13:4,5, Yohanes Markus tergerak untuk melayani, ia diajak Barnabas, pamannya. Pertumbuhan membutuhkan waktu. Kisah Para Rasul 13:13, Yohanes Markus meninggalkan Paulus dan Barnabas, mengundurkan diri dari pelayanan dan kembali ke Yerusalem. Ia lebih senang di zona nyamannya. Di awal pertumbuhan imannya dia melakukan pelayanan sebatas yang dia mau.

Kisah Para Rasul 15:37-40, dua tahun kemudian pamannya—Barnabas—memberi kesempatan lagi untuk melayani. Barnabas ingin membawa Markus. Paulus dengan tegas tidak bisa menerima kembali, sehingga terjadi perselisihan yang tajam. Dalam gereja ada orang tipe Barnabas—selalu melihat kemungkinan dan tipe Paulus—tegas, ini dinamika dalam gereja.

Sepuluh tahun sesudah peristiwa ini, Rasul Paulus harus mengakui rupanya sepuluh tahun membuat Yohanes Markus ada perubahan. Paulus menuliskan dalam Kolose 4:10. Ia mengakui bahwa apa yang Barnabas lihat itu benar, hidup Yohanes Markus punya potensi. Filemon 1:23,24, Rasul Paulus berkata Yohanes Markus dianggap sebagai teman sekerjanya. Kehidupan rohani butuh pertumbuhan. 2 Timotius 4:11 yang tadinya dianggap tidak berpotensi sekarang dianggap penting. Petrus menulis dalam 1 Petrus 5:13, Yohanes Markus adalah anakku.

Yohanes Markus-lah yang menulis Injil Markus. Allah melihat dia adalah orang penting lewat Barnabas yang tidak terkenal, yang memberi kesempatan kembali. Allah selalu bisa melihat potensi yang mulia dalam hidup kita.

 

Amin.