Bergerak Maju Untuk Memperoleh Tujuan Allah Yang Mulia

. Hits: 571

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 29 Desember 2019 – Oleh Pdt. Peterus Rediwan

Percayakah kita bahwa Tuhan memegang kendali atas hidup kita. Apapun keberadaan kita selama tahun 2019, Tuhan tetap memegang kendali kehidupan kita. Kita mungkin berpikir semua sudah selesai karena tidak terjadi apa-apa di tahun 2019. Kita dibatasi oleh waktu, namun kita harus yakini bahwa Allah kita tidak dibatasi oleh waktu! Rencana-Nya tetap berjalan dalam kehidupan kita kalau kita tetap berada dalam lingkaran kasih karunia-Nya. Mungkin kita mengalami yang tidak enak tahun ini, namun sebenarnya Allah sedang dan terus bekerja dalam hidup kita untuk menggenapi rencana-Nya. Allah tetap punya tujuan yang mulia.

 Ayub 42:2 - "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Rancangan Tuhan memberikan tujuan yang mulia dalam hidup kita, tidak akan pernah gagal. Apa rancangan-Nya? Yeremia 29:11 - Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Namun ada bagian yang tetap harus kita kerjakan agar tujuan Allah yang mulia itu terjadi dalam hidup kita.

Filipi 3:13-14 – [3:13] Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, [3:14] dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Allah ternyata sudah siapkan hadiah. Apa hadiahnya? Panggilan sorgawi. Apa itu panggilan sorgawi? Panggilan untuk masuk dalam rencana-Nya.

Bagaimana supaya kita bisa masuk dalam rencana, rancangan, atau tujuan yang mulia itu? Paulus tahu apa panggilan dalam hidupnya, itu sebabnya dia tidak berdiam diri dan pasif tapi dia kerjakan apa yang menjadi bagiannya:

1.   Melupakan apa yang ada di belakang.

      Ada 2:

      A. Negatif : kesedihan, kegagalan, trauma, kepahitan, kekecewaan. Jangan sampai hal-hal negatif menghantui kehidupan kita untuk kita bisa maju dalam Tuhan. Seringkali hal negatif membuat kita putus asa dan membuat kita menjauh dari panggilan sorgawi bahkan dari kasih karunia-Nya.

      B. Positif : kebanggaan, keberhasilan, sukses. Kelihatannya baik namun ketika salah menempatkan hal yang positif justru dapat membuat kita jauh. Kita tidak lagi mengandalkan Tuhan karena pencapaian kita atau kita sudah cukup puas dengan apa yang sudah kita capai padahal ada perkara-perkara besar yang sudah Tuhan siapkan di depan.

      Jangan ingat masa lalu karena masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah kenyataan dan masa depan adalah harapan.

2.   Mengarahkan diri kepada yang di depan.

      Berfokus pada janji, tujuan dan rancangan Allah. Jangan tergiur dengan apa yang dunia tawarkan yang dapat membuat kita bergeser dari rancangan dan kasih Allah. Yusuf dalam kondisi apapun dia tetap fokus dengan janji Allah lewat mimpinya. Ia tidak tergiur istri Potifar.

      Jangan terfokus pada keadaan tapi fokus pada janji Allah.

3.   Berlari dan terus berlari.

      Apa artinya?

      a. Bergerak maju. Lari tidak ada yang mundur, jalan bisa mundur lari tidak bisa.

      b. Penuh semangat jangan malas-malas.

      Tuhan tidak suruh jalan tapi lari. Untuk lari butuh kekuatan. Nehemia 8:11 - ... Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!" Sukacita Tuhan itu kekuatan kita. Kondisi apapun tetaplah dalam Tuhan supaya ada sukacita.

      c. Terus kejar jangan berhenti sampai finish. Sering kita tidak berhenti tapi mampir sebentar yang akhirnya membuat rancangan itu tertunda.

Amsal 23 :18 - Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

 

Amin.