Damai Sejahtera Tuhan Memerintah Hidup Kita

. Hits: 248

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 8 Maret 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Kita menerima damai sejahtera ketika kita berdamai dengan Allah. Bilangan 6:26-27 – [6:26] TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. [6:27] Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka." Ayat ini merupakan bagian dari doa berkat. Ayat 26 dalam bahasa aslinya mempunyai pengertian Tuhan melihat dengan tersenyum. Ketika Tuhan letakkan nama-Nya atas umat-Nya, Tuhan sedang memberkati. Markus 11:23 dalam terjemahan bahasa Inggris ada 3 kata ‘say’, kata ‘percaya’ hanya muncul 1 kali. Berapa banyak kali kita punya iman tapi tidak memperkatakan yang kita imani, tidak heran kalau tidak menerima damai sejahtera. Setiap kali mendengar kata yang baik, katakan amin (jadilah seperti yang engkau perkatakan), karena Tuhan meletakkan nama-Nya atas hidup kita, kita punya kuasa dalam perkataan.

Hakim-hakim 6:1-6. Kondisi bangsa Israel di zaman hakim-hakim—karena mereka menolak Tuhan—, mereka sedang ditindas musuh (bangsa Midian) sehingga orang Israel tidak bisa leluasa untuk bekerja. Mereka bekerja dalam ketakutan, mereka seperti “melarat”. Di zaman Gideon, mereka melakukan tanggung jawab mereka dalam kondisi tertekan, ketakutan dan tidak berani keluar. Kalau Tuhan meletakkan nama-Nya atas kita berarti Dia memberkati dan dalam berkat-Nya ada perlindungan. Jangan ketakutan yang berlebihan, tapi jangan juga sembrono.

Hakim-hakim 6:8-10 berbicara tentang respon Tuhan. Tuhan menyatakan diri: Aku Tuhan yang telah menuntun engkau, yang sudah membawa keluar dari dosa, Tuhan yang sudah menyelamatkan sehingga kita bisa percaya dan beribadah kepada-Nya. Prinsip ini bukan hanya sekadar Aku ini adalah pribadi Tuhan, tapi Tuhan nyatakan Aku adalah Aku, adalah Allah yang di atas segala-galanya. Sama seperti ketika prajurit Bait Allah datang ke Taman Getsemani mencari Yesus, Yesus berkata Eheyeh asher Eheyeh. Ketika mendengar ini para prajurit tumbang. Ketika Tuhan berkata Akulah Tuhan dan Ia meletakkan nama-Nya atas kita, percayalah kepada-Nya.

Hakim-hakim 6:11-13. Gideon tidak berani bekerja terang-terangan, situasinya membuat dia takut. Dia kerjakan tanggung jawabnya dalam tekanan. Jelas-jelas Gideon sedang bekerja dalam tekanan, cara pandang Tuhan berbeda, Tuhan berkata: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (ayat 12). Apa yang dilihat Tuhan seringkali berbeda dengan apa yang kita lihat tentang diri kita sendiri. Sekalipun ketika menyandang nama Petrus, sepertinya Simon “terlalu berat” namanya, tetapi Tuhan melihat batu karang ini (Petrus) atas kesaksian imannya Allah akan mendirikan gereja. Percayalah kepada firman Allah, Allah melihat kita adalah pahlawan yang gagah perkasa. Ketika Gideon disebut pahlawan yang gagah perkasa, dia punya argumen, dia menjawab, "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib ...?" (ayat 13). Hubungkan dengan Yeremia 32:17, Yeremia pernah berkata,Ah, Tuhan ALLAH! ....” Kata “ah” menunjukkan sebuah penolakan terselubung, Yeremia agak tidak percaya. Respon Tuhan: "Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” (Yeremia 32:27). Hakim-hakim 6:14 - Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!" Kalau Tuhan yang mengutus, Dia juga adalah Allah yang menyediakan. Di dalam kelemahan, kuasa Tuhan sempurna (2 Korintus 12:9).

Hakim-hakim 6:20-24. Gideon berpikir celaka ketika didatangi Tuhan (ayat 22). Ketika kita berjumpa dengan firman Allah, kadangkala seperti diungkapkan ketidakpercayaan, kelemahan kita, tapi Tuhan berkata: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati." (ayat 23). Ingat, Allah yang menghembusi nafas kehidupan adalah Allah yang menyertai kita. Ayat 24, TUHAN itu keselamatan; Tuhan adalah damai sejahtera [TBIS]; Jehovahshalom [KJV]. Tuhan adalah Allah damai sejahtera. Kekuatan pasukan Gideon hanya 300 orang, sedangkan pasukan Midian ratusan ribu. Bagaimana Gideon bisa mengalahkan? Hanya dengan sangkakala (menyuarakan) yang ditiup, buyung (tanah liat kedagingan) yang dipecahkan dan obor (firman Allah) yang menyala, maka ratusan ribu orang Midian itu saling bunuh-membunuh di hadapan Tuhan. Allah yang menyertai Gideon adalah Allah yang sama yang menyertai kita, dan yang sedang bekerja saat ini.

Amin.