Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 15 Maret 2020 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Mazmur 65:12, “Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak”. Corona artinya mahkota. Tuhan ingin memberikan tahun kita dengan kebaikan, jejak Tuhan mengeluarkan perkara yang terbaik, saat kita mengikuti langkah-Nya. Perkara yang terbaik iblis hinggapi virus. Tahun 2013 ada virus flu burung, penyediaan Tuhan diserang iblis dengan virus. Semua yang Tuhan sediakan untuk umat Tuhan dicemari. Tapi kuasa Tuhan lebih besar dari semua yang terjadi di sekitar kita.
Bagaimana kita harus menghadapi situasi ini?
1. Jangan takut. Pertama kali Tuhan mengatakan jangan takut dalam Kejadian 15:1, “Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Ketika kita sedang menghadapi situasi seperti wabah Covid-19, pegang firman Allah. Ketika Tuhan yang jadi perisai, mengapa kita khawatir? Roma 8:28, daripada mulai menyalahkan, lebih baik kita bersyukur. Tuhan ingin nyatakan kemuliaan-Nya. Ketika kita bisa melewatinya, ada upah yang sangat besar. Jangan hidupi ketakutan, karena apabila kita takut, tubuh kita meresponi semua yang negatif.
2. Tinggallah di dalam kasih Allah, Yohanes 15:9, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.” Firman Allah sudah menyatakan, saat kita ada dalam kasih Allah lewat persekutuan ibadah, dan nama Tuhan diletakkan atas hidup kita, ada perlindungan, Bilangan 6:27. Bilangan 6:24-26, ketika Tuhan sedang memberkati, nama Tuhan diletakkan atas hidup kita, kita sedang tinggal di dalam kasihNya.
3. Percaya pada kesetiaan-Nya, Mazmur 91:4. Kesetiaan Tuhan ialah perisai dan pagar tembok. Tuhan Yesus setia sekalipun kita tidak setia. Seperti seorang anak yang digandeng di pinggir jalan besar, orang tuanya akan lebih setia dan lebih kencang memegang anaknya. Tuhan seperti orang tua, yang kesetiaannya selalu memberikan kesempatan yang baru. 2 Tesalonika 3:3, responi Dia. Bila terus bergaul dengan Guru yang melatih kita, tinggal di dalam kesetiaan-Nya, cepat atau lambat, kesetiaan Tuhan yang akan menulari kita.
4. Berlindung pada-Nya. Mazmur 91:1, “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa”, kita ada dalam lindungan darah Tuhan, kuasa darah punya perbedaan, mencegah kematian dan di balik kuasa darah ada kehidupan. Kata bermalam dijelaskan dalam Mazmur 91:5-6, kita tidak pernah bisa tahu seseorang sudah terpapar Covid-19, seperti malam dalam hidup kita. Lewati malam yang gelap dalam naungan-Nya, tetap berlindung dalam darah Kristus.
5. Dipimpin oleh Roh Tuhan bukan oleh roh ketakutan. Allah yang paling tahu yang terbaik untuk masa depan kita. Matius 2:13, Yusuf tidak pernah bisa membaca pikiran Herodes. Tapi Tuhan ingin memberi tahu melalui mimpi. Lalu bagaimana kita bisa menangkap Allah Yang Mahatahu? Aktifkan sinyal iman kita, lewat ibadah. Bergerak karena dipimpin oleh Roh Allah.
6. Fokus kepada Kristus. Ibrani 12:2, “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan”. Tuhan mengijinkan semua digoncangkan, Ibrani 12:26-28. Tuhan buktikan hanya satu yang tidak tergoncangkan, yaitu kerajaan-Nya,
7. Maut tidak menguasai kita, kita hidup berkemenangan. Roma 5:17, dosa Adam membuat maut berkuasa atas orang. Bagi orang yang percaya kepada Kristus, kita menikmati kelimpahan dan kemakmuran dari kasih karunia yang melimpah karena korban Yesus. Ketika kita punya tanda darah Kristus dalam hidup, kita perlu bijaksana mengikuti anjuran pemerintah, tanda darah akan membedakan.
Matius 25:29, ketika kita sadar dan bersyukur masih punya iman kepada Tuhan, kita akan memiliki hidup dan hidup dalam kelimpahan. Di masa yang sukar, Tuhan akan buat perbedaan. 2 Korintus 4:13, “Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata”. Iman bicara tentang roh. Perkatakan iman, bukan keadaan.
Amin.

