Kerendahan Hati Melepaskan Perkenanan Tuhan, Tinggi Hati Melenyapkannya

Written by Lois.

Ringkasan Kotbah Minggu Pagi, 23 Agustus 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Jangan remehkan setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Seringkali peristiwa kecil membawa kita pada perkenanan Tuhan. Zakharia 4:10, “Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi." Jangan memandang hina peristiwa kecil, karena ada batu pilihan yang Tuhan taruh. Mata Tuhan menjelajah seluruh bumi, Tuhan tahu kondisi kita. Dalam terjemahan FAYH, Zakharia 4:10, “ Janganlah memandang hina permulaan yang kecil ini karena TUHAN bersukacita melihat pekerjaan itu telah dimulai dan melihat tali unting (bandul pengukur tegak lurus) berada di tangan Zerubabel. Karena ketujuh pelita itu menggambarkan mata TUHAN yang melihat kemana-mana ke seluruh dunia.” Kadang orang memandang remeh peristiwa rutin. Kita tidak pernah tahu, peristiwa kecil seperti tali unting, yang mengawali sebuah peristiwa besar, bagaimana Tuhan memulai pekerjaan besar.

God is Our Salvation

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 16 Agustus 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Mazmur 65:5 - Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan [righteousness] Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami [O God of our salvation], Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh;

Ketika kita merayakan 75 tahun Indonesia merdeka, kalau kita melihat dinamika bangsa ini sedang bergejolak dalam segala hal. Lalu apa yang harus kita kerjakan? Berapa banyak kali orang bersikap apatis. Ketika Proklamator kita melihat situasinya tidak memungkinkan, saat itu Indonesia dalam masa transisi, tapi mereka mulai memproklamirkan kemerdekaan. Dan itu merubah situasi. Terlebih lagi ketika kita memproklamirkan, memperkatakan firman Allah. Ingat, tugas kita hanya memperkatakan firman Allah. Yesaya 55:11 - demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Perkatakan yang kita imani dimana pun kita berada, bahkan dalam situasi buruk sekalipun. Apa yang kita perkatakan bisa berhasil?

Dibawa Ke Level Yang Sama Dengan Tuhan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 2 Agustus 2020 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika kita percaya pada firman-Nya, kita sedang diangkat ke levelnya Allah. Seekor rajawali akan aman di tempat yang tinggi, rajawali bukan aman ketika dia bertengger di bawah. Kita adalah rajawali.

Keluaran 19:4-6 – [19:4] Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

[19:5] Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. [19:6] Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus....

Aman Dalam Kasih Bapa

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 9 Agustus 2020 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Kalau kita masih ada, ini adalah bukti kesetiaan Tuhan. Bapa kita adalah Bapa yang setia. Percaya pada Bapa yang memberikan kesempatan pada kita. Ibrani 4:16, “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Yesus sudah memberikan jalan untuk pendamaian. Ibrani 4:14, Imam Besar kita bukan keturunan Harun, yang harus membawa darah lembu jantan, tetapi Dia bawa darah-Nya sendiri.

Dia adalah Bapa yang setia, bukan bapa pendusta. Allah selalu memberikan yang terbaik. Percayalah pada hati-Nya.

Hati Seorang Utusan Allah

Written by Lois.

 Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 26 Juli 2020 - Oleh Pdt. Bambang Tri Susilo

 

Maleakhi 4:1-2, “Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.”

 

Maleakhi artinya utusan. Bagaimana hati seorang utusan ketika hatinya diterangi oleh surya kebenaran. Orang yang takut akan Tuhan, yang dipimpin Tuhan, ada sukacita, kebebasan, kemenangan. Di sisi lain, di ayat 1, seorang utusan Tuhan melihat realita kehidupan rohani bangsanya, sangat menyedihkan. Perjalanan kerohanian bangsa Israel semakin lama semakin menurun. Peristiwa ini membuat kita berkaca, kita harus mawas diri.

 

Apa saja yang membuat mereka menuju kefasikan?