Kebenaran Karena Iman Berbicara

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 6 Desember 2020 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika kita beriman seperti roh iman yang sama dengan Allah, perkatakan firman. Berapa banyak kali kita memperkatakan situasinya, bukan memperkatakan firman. Kejadian 1:1, ketika Allah ciptakan langit dan bumi sudah lengkap, utuh dan baik, tapi Kejadian 1:2 mengatakan bumi menjadi gelap dan tidak berbentuk. Kejadian 1:3 ketika Allah melihat ciptaan-Nya sudah gelap dan tidak berbentuk, kacau balau, Allah berkata: "Jadilah terang.” Adakah di antara kita sedang mengalami kegelapan dan kacau balau karena pandemi ini? Kita memiliki roh iman, tapi apa yang kita perkatakan, situasinya ataukah firman? 2 Korintus 4:7, sebenarnya dalam diri kita ada kuasa yang besar yang tersembunyi di dalam hidup tanah liat ini yaitu firman Allah, kenapa tidak kita perkatakan imannya Allah? Markus 11:22 dalam terjemahan Basic English Bible dituliskan “have God’s faith” (milikilah imannya Allah).

Terang Dunia Menunjukkan Siapa Diri Kita di Dalam Kristus

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 29 November 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Kidung Agung 1:3, "harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!" Sulamit memiliki pengakuan saat menyebut nama pengantin pria (Yesus), seperti minyak yang dicurahkan. Dalam situasi seperti ini, sebut nama Yesus. Roma 10:13, "Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." Saat menghadapi masalah di muka bumi, tetapi kebenaran
-Nya menghadirkan kuasa kerajaan di muka bumi. Yesaya 10:27, "and the yoke shall be destroyed because of the anointing", beban itu akan dihancurkan karena urapan. Sebut nama Yesus dengan iman.

Hikmat Adalah Hal Utama

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 15 November 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika kita ada dalam kebenaran firman Allah, kita masih mengalami permasalahan dunia. Tetapi yang mem-backup kita adalah Kerajaan Sorga. Ibrani 12:26-28 – [12:26] Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." [12:27] Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. [12:28] Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Firman Allah sungguh sangat terbukti. Bumi dan langit tergoncangkan. Semua yang diteguhkan manusia hanya ciptaan, bisa tergoncang. Namun, kita yang di dalam Kristus, di dalam penebusan, tidak akan tergoncangkan. Kita memang masih memijak bumi, namun firman Allah mengatakan kita menikmati kerajaan yang tidak tergoncangkan. Ibrani  12:28 - “Wherefore we receiving a kingdom which cannot be moved, let us have grace[KJV], di dalam kasih karunia Allah, kita terima kerajaan yang tidak tergoncangkan.

Anugrah Allah Mengubahkan Kita

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 22 November 2020 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Berapa banyak kali kita berpikir kita bisa berubah dengan tekad kita sendiri. Ingat, semuanya terbatas kalau hanya terfokus kepada diri sendiri. Apa perintah Tuhan yang paling kita ingat yang berbicara tentang hubungan kita dengan Allah? Biasanya hukum Taurat. Perintah Allah yang pertama bukanlah tuntutan Allah kepada kita, tapi Allah memberkati manusia. Kejadian 1:28 - Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berapa banyak kali kita lebih menyadari semua tuntutan hukum Taurat daripada menyadari Allah memberkati kita.

Saat Kita Apatis, Allah Tetap Optimis

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 8 November 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Efesus 1:5-6 – [1:5] Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, [1:6] supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.

Kita adalah anak-anak Tuhan, kita punya porsi yang sama. Berapa banyak kali orang berargumen, saya anak Tuhan dan seringkali disamakan seperti di dalam keluarga, ada anak yang dikasihi, ada anak yang kurang dikasihi. Ayat 6 - ... wherein he hath made us accepted in the belove [KJV]. Tuhan membuat kita diterima di dalam Dia yang dikasihi. Kabar baiknya buat semua orang yang tetap mau melekat dalam kebenaran, kita dibuat Tuhan menjadi pribadi yang dikasihi.