Tuhan Bekerja di Tengah Kemustahilan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 30 Juni 2019 - Oleh Pdt. Toni Aris Santoso

Mazmur 30:12-13 - “Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.”

Daud menyaksikan bahwa Tuhan mengubahkan situasi hidupnya. Daud merupakan gambaran pribadi yang memiliki pandangan positif terhadap Tuhan. Dalam kelemahan, Tuhan menjadi sumber kekuatan hidupnya saat dia menghadapi persoalan. Apapun yang dialami, Daud tetap memiliki ucapan syukur dan sukacita.

Mazmur 30:2, Daud yakin Tuhan sanggup melepaskannya dari musuh-musuhnya. Bahkan ayah mertuanya sendiri memusuhinya. Mazmur 30:3, Daud yakin bahwa Tuhan sanggup menyembuhkannya. Mazmur 30:7, Tuhan tidak akan membuatnya goyah menghadapi permasalahan. Tuhan senantiasa menopang kehidupannya. Mazmur 30:11, Daud memiliki keyakinan Tuhan akan selalu tampil menjadi sumber pertolongannya. Mazmur 30:12, Tuhan sanggup mengubahkan kesusahan menjadi sukacita.

Mendengar Yang Benar Menghasilkan Kepercayaan Yang Benar

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 23 Juni 2019 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Keluaran 19:5,6 - Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Kata ‘sungguh-sungguh’ dalam bahasa aslinya menggunakan kata ‘shama’, kata ‘mendengarkan’ juga menggunakan kata ‘shama’. Tuhan memberi sebuah kepastian jika sungguh-sungguh mendengar (shama shama) dan berpegang pada firman-Nya, kita akan menjadi harta kesayangan Tuhan, menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Hasil mendengar: percaya, apa yang yang kita dengar mempengaruhi pikiran. Ketika kita sungguh-sungguh mendengarkan, akan lebih mudah berpegang, berjalan dalam pimpinan Tuhan. Firman bukan hanya sekadar masalah rohani tapi ketika kita lebih sungguh-sungguh mendengar, membuat sinyal rohani kita lebih peka kepada Tuhan yang empunya bumi/pemilik jagad raya.

Kepada siapa kita lebih peka?

Mintalah Hujan Akhir

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 9 Juni 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

1 Korintus 12:3 - ... tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. Ketika kita percaya Yesus, Roh Kudus sudah bekerja dalam hidup kita, dan ketika Ia ada dalam hidup kita, Roh Kudus sedang memimpin kita menikmati janji Allah.

Kadang kita berpikir, kita hanya orang biasa tapi Pengkhotbah 9:11 mengatakanLagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, ... karena waktu dan nasib dialami mereka semua.” Kata ‘nasib’ dalam KJV menggunakan kata chance (qarah = kebetulan ilahi). Allah bisa menolong Rut orang kafir. Rut mengalami kebetulan ilahi (Rut 2:3), dari nothing menjadi something.

Mengalami Pemulihan Demi Pemulihan Bersama Tuhan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 16 Juni 2019 Oleh Pdt. Peterus Rediwan

Mazmur 126:1-6, “Nyanyian ziarah.  Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai.

Kata "ketika" menunjukkan Allah sudah memulihkan keadaan Sion. Allah menyelamatkan Israel dari Babel. Yeremia 29:10. Generasi yang lahir di Babel sudah menjadi orang buangan. Hak mereka tidak seperti warga asli. Setelah 70 tahun mereka di bawah Babel, mereka tidak pernah berpikir suatu saat akan menjadi orang merdeka. Jauh dari harapan dan bayangan untuk bisa pulang kembali. Ezra 1:1, saat raja Koresh mengumumkan pembebasan ini, ada sukacita yang luar biasa. Mendapat mukjizat yang sama sekali tidak Israel bayangkan. Mazmur 126:2-3, ketika kita mengalami perkara yang besar, mulut kita bersorak-sorai, penuh dengan tawa. Tidak pernah terpikir bahwa semua bisa terjadi. Semua karena kemurahan Tuhan.

Keintiman dengan Tuhan Kekuatan Kita

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 2 Juni 2019 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Kita punya Tuhan  yang besar. Saat menghadapi masalah, perkatakanlah firman. Mazmur 103:20, ada malaikat Tuhan yang sedang berjaga di sekitar kita. Malaikat Tuhan akan melaksanakan firman yang dia dengar dari mulut kita. Di dalam Tuhan, takdir kita diijinkan menghadapi masalah, dan Tuhan punya rencana supaya kita naik tingkat.

Ester 9:22 - karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin.

Haman merasa terhina jika hanya membunuh seorang Mordekhai. Haman mempengaruhi raja untuk memusnahkan orang-orang Yahudi pada bulan 12. Tetapi Tuhan punya rencana. Tidak ada pemusnahan massal, justru keadaan berbalik, Haman dan keluarganya digantung pada tiang yang telah ia siapkan dirumahnya untuk menggantung orang-orang Yahudi. Ketika kita melekat dengan Tuhan, kita diberkati oleh Pencipta semesta, Mazmur 115:15.