Jangan Kehilangan Identitas Karena Tantangan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 26 Mei 2019 Oleh Pdt. Yani Arfianto

Tantangan dari segi Alkitab harusnya melahirkan kemenangan sehingga kita punya mental seorang pemenang. Sebelum masuk ke tanah Kanaan, bangsa Israel mengalami tantangan, sikap hidup kita menentukan janji Tuhan yang kita terima. Tuhan ahli melakukan segala sesuatu, Tuhan sanggup merubah hidup kita.

Ada tiga model anak Tuhan ketika dalam tantangan :

1.   Orang bodoh. Melihat tantangan hidup sebagai sebuah kekalahan, menyalahkan sekitarnya, kecewa dan marah. Yunus 4:9. Kondisi seperti ini tidak akan melihat Kanaan / janji Tuhan.

2.   Pasrah. Ayub 42:2. Pasrah jika tanpa tindakan iman tidak akan menerima janji Tuhan.

Bertumbuh dalam Kemuliaan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 19 Mei 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

2 Korintus 4:7 - Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

Berapa banyak kali kita terkendala dengan diri kita sendiri. Hidup kita ini masih bejana tanah liat, tapi ketika kita percaya pada Yesus, ada kuasa yang lebih besar dalam hidup kita. Roh yang di dalam kita lebih besar dari roh yang ada di dunia ini. Tuhan turut bekerja dalam permasalahan untuk membawa ke level yang lebih tinggi. Kalau permasalahan karena kesalahan atau kelemahan kita, apakah masih tetap berlaku Allah memegang hidup kita? Selama kita masih tetap percaya, Allah memegang hidup kita dan Ia juga perhitungkan semua kesalahan kita.

Iman Allah, Kita Jadi Berkat

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 5 Mei 2019 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ada banyak orang tahu firman Allah, tapi firman hanya sekadar menjadi pengetahuan, tidak pernah bercampur dengan iman. Ulangan 11:13-14 – [11:13] Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, [11:14] maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, ....

Kata sungguh-sungguh menggunakan kata ‘shammah’ dalam bahasa aslinya, kata mendengarkan juga menggunakan kata ‘shammah’. Ketika kita sungguh-sungguh mendengarkan firman, maka kita akan menghargai firman, mencintai firman, beribadah kepada-Nya dengan segenap hati dan jiwa kita, kita ijinkan apa yang kita dengar memperbaharui pola pikir kita, dan memperbaharui apa yang kita percayai. Situasinya boleh buruk, tapi tetap percaya firman, hasilnya dahsyat, Tuhan akan curahkan hujan (manifestasi kenyataan kasih Allah) yang akan mengairi tanah hidup kita pada masanya. Hubungkan dengan Yesaya 55:10,11. Kalau Tuhan yang bertindak bagi kita, Tuhan bekerja lengkap.

Diangkat oleh Tantangan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 12 Mei 2019 - Oleh Pdt. Yohanes Budi

Ester 2:17 - Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.

Alasan Ester dikenakan mahkota kerajaan karena ia dikasihi baginda (mendapat favour) dan dia dipilih di antara banyak perempuan. Kita akan diberikan mahkota kehidupan, asal kita setia sampai akhir dalam menghadapi tantangan. Dalam KBBI kata tantangan memiliki beberapa pengertian, yaitu ajakan berkelahi atau berperang, hal atau objek yang menggugah tekad untuk mengatasi masalah, dan hal atau objek yang perlu ditanggulangi.

Karakteristik tantangan : 

Yesus, Saya, dan Sesama

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 April 2019 – Oleh Pdt. Peterus Rediwan

Empati adalah kemampuan memahami kondisi karena mungkin pernah mengalami hal yang sama di masa lalu, maka muncul pemahaman dan penerimaan, disertai dengan tindakan yang nyata.

Lukas 24:26 - “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”

Untuk seseorang bisa masuk dalam kemuliaan, maka orang tersebut harus mengalami kemenangan. Untuk mendapat kemenangan, seseorang harus mengalami peperangan dan perjuangan. Dalam peperangan, orang bisa mengalami ketakutan, termasuk takut kalah. Hal ini wajar dialami. Yesus pun pernah merasa takut.

Lukas 22:44 - “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” Ketakutan yang dialami Yesus beda dengan ketakutan kita, karena ketakutan kita selalu menyangkut pribadi kita. Dalam terjemahan KJV, tidak ditulis fear tetapi agony, yang artinya sebuah perjuangan yang luar biasa dan disaksikan banyak orang, melibatkan emosi, meskipun dalam perjuangan itu banyak mengalami penderitaan. Yesus bukan  penakut. Agony juga berarti pertandingan yang melatih diri untuk menjadi lebih baik.