Lebih Percaya Iman Daripada Kenyataan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 17 November 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Allah yang menuntun kita adalah Allah yang menguasai kegelapan. Saat kita tidak bisa melihat dalam kegelapan, ada proses yang sedang berlangsung, ada perkara yang kekal. Kegelapan tidak dapat menggelapkan Dia. Mazmur 139:11-12, “Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.” Tuhan adalah pancaran sumber kehidupan.

Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. Pikiran kita hanya sebatas yang bisa kita lihat. Fakta dan realita memang kebenaran, tetapi firman Tuhan adalah kebenaran yang lebih tinggi. Tuhan tidak pernah terbatas waktu, karena Dia yang menciptakan waktu.

Dipimpin Oleh Tuhan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 10 November 2019 Oleh Pdt. Bambang Tri Susilo

Mazmur 78:52-54 - disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun; dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut; dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya;

Mazmur 78:1 merupakan ungkapan Asaf agar kita ingat ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, bukan atas kehendak sendiri. Waktu mereka berseru, Tuhan bertindak mulai dari tulah pertama hingga tulah kesepuluh. Saat diijinkan keluar dari Mesir, mereka dipimpin oleh Tuhan. Kita adalah umat yang dipimpin Tuhan, kalau Tuhan yang memimpin, kemampuan-Nya tidak boleh diragukan. Kata “Allah” menunjuk satu oknum yang besar, agung, yang kepada-Nya kita harus tunduk dan memberi hidup kita. 

Bagaimana cara Allah memimpin karena Ia oknum yang tak terlihat?

Sabda Melindungi dari Malapetaka

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 27 Oktober 2019 Oleh Pdt. Iwan Artiyanto

Ester 8:10 - Maka ditulislah pesan atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja, lalu dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat yang berkuda, yang mengendarai kuda kerajaan yang tangkas yang diternakkan di pekudaan, dikirimkanlah surat-surat.

Kata “sabda” menurut KBBI artinya perkataan (bagi Tuhan, nabi, raja, dsb). Setiap kata yang diucapkan raja Ahasyweros harus terlaksana, contoh Ester 8:8-10 raja mengijinkan orang-orang Yahudi berkumpul mempertahankan diri terhadap penyerang; dengan titah raja Ahasyweros ini orang Yahudi terselamatkan dari pembunuhan massal yang direncanakan oleh Haman. Kalau titah raja Ahasyweros terwujud, apalagi sabda/firman Raja di atas segala raja pasti terlaksana.

Dipimpin Oleh Sang Pencipta

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore 3 November 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ester 8:17, “Demikian juga di tiap-tiap daerah dan di tiap-tiap kota, di tempat mana pun titah dan undang-undang raja telah sampai, ada sukacita dan kegirangan di antara orang Yahudi, dan perjamuan serta hari gembira; dan lagi banyak dari antara rakyat negeri itu masuk Yahudi, karena mereka ditimpa ketakutan kepada orang Yahudi.”

Anugerah dan hikmat diterima melalui proses. Tiang gantungan yang ditujukan untuk Mordekhai dan bangsa Yahudi, justru digunakan untuk menggantung pencetus ide, yaitu Haman. Seluruh kekayaan Haman berpindah ke Mordekhai, Mordekhai pun menjadi orang kepercayaan raja. Lalu raja membuat surat keputusan dalam Ester 8:17. Bangsa Yahudi bersukacita karena surat tersebut. Kalau surat perintah manusia bisa membalikkan keadaan, terlebih lagi "Surat Keputusan" Tuhan, yaitu Firman Allah.

Roma 4:19, saat Abraham mendengar firman Allah, imannya tidak menjadi lemah meskipun fakta mengatakan tubuhnya lemah. Ia tidak memiliki potensi untuk mengeluarkan benih. Namun, ia percaya, saat Allah berfirman, Ia pasti menggenapi janji-Nya.

His Compassion Doesn’t Fail

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Ibadah Thanksgiving, 20 Oktober 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Hidup kita bukan ditopang oleh kekuatan kita, tetapi oleh firman Allah. Meskipun ada target yang belum tercapai, tetap mengucap syukur, kita sedang mengucapkan berkat yang kita terima. Yohanes 6:11 -Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.” Seringkali kita berpikir bahwa apa yang ada pada kita adalah milik kita, bukan milik Tuhan. Sama seperti anak kecil yang sadar untuk memberikan bekalnya pada Yesus. Markus 6:41, kita ada di dalam Yesus. Saat mengucap syukur, kita sedang memberkati apa yang ada di dalam hidup kita. Saat kita mengucap syukur, belas kasihan-Nya tidak pernah gagal.