Impian dan Visi

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 22 Desember 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Tuhan punya tujuan yang mulia dibalik semua peristiwa yang kita alami. Nubuatan ketika Roh Kudus turun di hari-hari terakhir, Roh Kudus akan dicurahkan atas setiap manusia: Kisah Para Rasul 2:17 - Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Orang muda terima visi sehingga mengubah cara pandang mereka. Orang tua mendapat mimpi/impian.

Kekuatan Dari Merenungkan Firman

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 15 Desember 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Matius 1:23. Kita akan mengalami Tuhan beserta—Imanuel. Kalau Allah menyertai bukan sekadar beserta saja, kalau kita yakin dan ijinkan Dia yang menyertai bekerja dalam kita, maka Dia akan bekerja. Bagaimana kita mengalami bahwa Dia Allah yang besar? Yohanes 1:1, 14, firman adalah Allah sendiri, Yesus adalah firman yang menjelma menjadi manusia. Bagaimana kita mengalami penyertaan Allah yang besar?

Tuhan Punya Tujuan yang Mulia

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 1 Desember 2019 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Tuhan punya tujuan yang mulia untuk kita. Semakin seseorang tidak memenuhi syarat menurut pikiran manusia, sebetulnya semakin memenuhi syarat untuk diubahkan Tuhan.

Matius 8:2-5, mukjizat pertama dalam Perjanjian Baru, seorang kusta yang disembuhkan. Orang ini datang pada Yesus, ia merasa tidak memenuhi syarat, yang ia pertanyakan Tuhan mau tidak pulihkan saya? Yesus menjamah dan menyembuhkannya. Menurut peraturan Taurat (Imamat 13), orang kusta mendekat saja tidak boleh, tapi Yesus berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir.” Lukas 18:18-27, seorang yang merasa memenuhi syarat—semua Hukum Taurat sudah ia kerjakan—datang pada Yesus dan bertanya apa lagi yang harus dilakukan untuk memperoleh hidup kekal. Ketika Yesus menyuruh untuk menjual hartanya dan membagikannya untuk orang miskin, ia lebih rela untuk meninggalkan Yesus. Hartanya sudah menjadi berhala. Lukas 19, Zakheus orang kaya tapi merasa tidak memenuhi syarat ingin berjumpa dengan Yesus. Perjumpaannya dengan Yesus mengubah hidupnya, Zakheus yang tadinya seorang yang tamak berkata, "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Kekuatan Dari Mengasihi Tuhan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 8 Desember 2019 Oleh Pdt Andrew M. Assa

Matius 7:24-25 – [7:24] "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. [7:25] Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Orang yang suka mendengar firman dan melakukannya tidak berarti bebas masalah. Ketika turun hujan, kemudian ada banjir, banjir tetap melanda semua. Lalu ada angin—tidak kelihatan tapi pengaruhnya dirasakan—angin kekuatiran, tawar hati. Yosua 1:9 - Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." Yosua memang akan menghadapi babak baru di tanah Kanaan, ada tantangan. Tuhan tahu kita menghadapi tekanan besar, kita akan menggenapi janji Tuhan tapi jangan kecut  dan tawar hati. Ulangan 6:5, ketika Tuhan berkata, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu,” pada awalnya “kelihatannya” Tuhan yang disenangkan tapi itu membuat keuntungan bagi kita. Berikan seluas-luasnya hati, jiwa dan kekuatan kita untuk mengasihi Tuhan, seluas itu juga Tuhan tanggung beban kita.

Ku Tak Dapat Jalan Sendiri

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 24 November 2019 Oleh Pdt. Iwan Artiyanto

Betapa pentingnya untuk kita dipimpin oleh Tuhan. Ketika Allah membentuk manusia, manusia diberi kehendak bebas, manusia bisa mengambil keputusan dalam hidupnya ia mau dipimpin Tuhan atau tidak.

1 Samuel 8:4-5 - Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."

Dalam Keluaran 19:6 ketika Tuhan memimpin orang Israel keluar dari Mesir, Tuhan membentuk kerajaan imam, Allah sendiri yang memimpin (Theokrasi). Tetapi kemudian orang Israel melalui tua-tua menginginkan seorang raja atas mereka. Alasannya karena mereka mengalami keadaan buruk ketika mereka tidak dipimpin raja. Mereka mulai menolak Tuhan sebagai pemimpin dan minta seorang raja. Ulangan 17:14-15. Sebenarnya Tuhan sudah punya rancangan dan belum saatnya mereka dipimpin raja. Tuhan meluluskan keinginan mereka dipimpin oleh seorang raja—kehendak Tuhan yang diijinkan. Saat mereka menolak kepemimpinan Tuhan, mereka mengalami kemerosotan. 1 Samuel 8:9-17, Tuhan juga memberi peringatan kalau mereka dipimpin oleh seorang raja ada hal-hal yang akan mereka alami, mereka menderita kesesakan dan diperbudak.