Ringkasan kotbah Minggu Sore 24 Februari 2019 Oleh Pdt. Hessel Nathanael Mandey (Jakarta)
Mazmur 34:15 - “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;”
Siapakah yang dimaksud orang-orang benar? Kisah Para Rasul 10:35, orang yang takut akan Tuhan dan mengamalkan firman Allah. Bukan sekedar mendengar, tetapi juga menyimpan dalam hati dan melakukan firman Allah. 2 Tawarikh 16:9, mata Tuhan menjelajah seluruh bumi. Tidak ada blankspot, Allah melihat semuanya. Tapi untuk orang yang bersungguh hati, ada pengawasan khusus.
Untuk apa pengawasan khusus itu? Mazmur 33:18-19, tujuan pertamanya adalah melepaskan dari maut. Kematian tidak dapat menyentuh orang percaya. Sebab itu, saat kita hendak bepergian, kita perlu berdoa, agar mata Tuhan tertuju pada kita. Tujuan selanjutnya, ada jaminan Tuhan memelihara orang benar dari bahaya kelaparan. Wahyu 6:5-6, kuda hitam melambangkan kematian. Akan ada waktunya terjadi kelaparan besar. Tetapi Alkitab katakan “secupak gandum sedinar”, begitu mahal harga makanan. Bagi orang-orang percaya, mendapat jaminan “jangan rusakkan minyak dan anggur”. Ini bicara tentang anak-anak Tuhan yang percaya penuh dengan Roh Kudus, mendapat jaminan, Tuhan sanggup mencukupkan.</span></p>
<hr id="system-readmore" />
1 Raja-Raja 17:11-14, janda Sarfat ini hanya punya sedikit tepung dan minyak, saat Elia meminta roti. Tetapi firman Tuhan katakan tepung dan minyak itu tidak habis. Janda Sarfat ini percaya dengan perkataan Elia, padahal awalnya dia tidak tahu tentang Elia. Dia lakukan apa yang firman katakan. Sehingga janda Sarfat ini mendapat mukjizat, tidak kekurangan sampai masa kelaparan itu berlalu.
1 Petrus 3:12, “Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong”. Telinga Allah mendengar permohonan mereka minta tolong. Allah mendengar doa orang benar. Orang benar adalah orang yang patuh pada firman Allah. Pendengaran Allah tidak kurang tajam, tetapi dosalah yang menjauhkan kita dari Allah. Seperti kisah Hana, istri pertama Elkana, yang belum memiliki anak. Ia merasa tertindas karena diejek istri kedua Elkana, Penina. Hana hanya bisa lari ke kaki Tuhan, berdoa dalam bait Allah berhari-hari. Tuhan mengerti bahasa air mata, Tuhan mengerti doa yang Hana naikkan meskipun bukan dengan kata-kata. Doa Hana pun terjawab.
Ulangan 11:1, 8, ini adalah pesan dari Musa kepada bangsa Israel sebelum menduduki tanah Kanaan. Bilangan 13:27-28, saat Musa menyuruh pengintai melihat tanah Kanaan, 10 pengintai merasa tidak yakin karena penduduk disana orang-orangnya seperti raksasa. Namun, Musa tidak melatih mereka strategi berperang. Musa mengatakan, bangsa Israel harus mengasihi Tuhan Allah, dan melakukan kewajiban-kewajiban sesuai dengan ketetapan dan peraturan-Nya. Bukan mengandalkan kekuatan fisik, tetapi mengandalkan kekuatan Allah. Berpegang pada firman Allah, tidak hanya memberikan kekuatan secara rohani, tetapi juga secara fisik. 1 Timotius 4:8, beribadah juga berguna untuk fisik. Jangan tinggalkan ibadah.
Ulangan 11:9, “supaya lanjut umurmu”. Patuh pada firman Allah, rajin beribadah, maka kita akan panjang umur. Keluaran 19:5, kalau kita berpegang dan hidup menurut firman Allah, maka kita menjadi harta kesayangannya Allah. Saat kita tunduk pada firman, maka kita akan punya keberanian untuk menghampiri Allah.
Hosea 11:1-3, tangan Allah sebagai Bapa yang mengasihi anak-Nya, selalu berada di dekat anak-Nya yang belajar berjalan. Sehingga saat oleng, tidak sampai terjatuh. Inilah gambaran kasih Allah pada bangsa Israel. Tangan Allah yang kuat, membawa Israel keluar dari Mesir. Tangan Allah begitu mengasihi dan menjaga. Namun, mereka menjauh, bahkan mereka menolak Yesus. Dengan penolakan itu, kita yang bukan bangsa pilihan, ikut menikmati karya keselamatan Allah untuk manusia.
1 Petrus 5:6, “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” Kalau kita mau merendahkan diri di bawah “tangan” Tuhan, maka tangan itu akan menjadi kekuatan, memberikan kekuasaan, dan menjaga kita. Menjauhkan kita dari mara bahaya. Tangan itu juga memberikan kita keyakinan jaminan dari Tuhan. Namun, untuk orang yang angkuh, tangan yang kuat itu akan memberikan rasa takut, perlawanan, murka, dan siap memberi hukuman.
Amin.