Miliki Cara Hidup yang Baik

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 9 Desember 2018 Oleh Pdp. Rawuh Widodo

1 Petrus 2:11-12 - "Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka."

Gaya hidup yang baik harus dimiliki orang percaya seperti nasihat Petrus bagi orang-orang percaya di perantauan (dunia) karena kewarganegaraan kita adalah warga negara sorga. Di zaman kekaisaran Roma, orang percaya tidak memiliki hidup yang menyenangkan, karena dianggap pemberontak kaisar. Tetapi rasul Petrus menasehatkan harus tetap memiliki cara hidup yang baik. Salah satu cara memberkati bangsa-bangsa adalah kita menjadi terang. Kebaikan hati adalah ciri orang percaya (Filipi 4:5), menjadi tanda yang bisa dilihat oleh orang lain.

Berjalan Bersama Yesus

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 2 Desember 2018 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Daniel 12:3 - “Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.”

Berapa banyak kali kita merasa tertuduh, kita bukan orang bijaksana; karena korban Yesus kita dipulihkan utuh lagi (sozo). Kita ditebus oleh darah Anak Domba, korban Yesus tidak hanya menutupi dosa tapi menebus dosa kita. Yesaya 11:1-2, di dalam Yesus ada sesuatu yang lengkap. Ketika kita terima Yesus, ada Roh hikmat atas kita, seperti Yusuf. Yusuf setia dalam rutinitas keseharian, ia bisa  menjadi pengelola yang baik di kemah Yakub ayahnya. Sebagai budak di rumah Potifar, tangan Tuhan ada atasnya sehingga Tuhan buat berhasil apapun yang dikerjakannya, bahkan seluruh harta diserahkan padanya untuk dikelola. Ia difitnah oleh istri Potifar tapi pembelaan berasal dari Tuhan. Yusuf menjadi pemimpin di negeri orang asing karena tangan Tuhan menyertai, ada favour dan wisdom atasnya. Apa yang mustahil bagi manusia, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ketika kita diberkati, Allah ingin kita menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. 

Tidak Menyangkal Nama Yesus

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 18 November 2018 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Wahyu 3:8 - Aku tahu segala pekerjaanmu; lihatlah. Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti nama-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Ada banyak orang tahu tentang nama Yesus dan kuasa-Nya, tapi tidak mengakui (tidak setuju dengan firman-Nya).

Beberapa kisah yang Yesus kerjakan dalam pelayanan-Nya ketika Yesus menjadi pernyataan “engkau mengaku nama-Ku” : 

1. Matius 12:9-14, di dalam kelompok orang yang beribadah, ada seseorang yang benar-benar pasrah karena sakit, tangannya mati sebelah. Tapi rupanya di rumah ibadat itu ketika Yesus hadir ada yang memanfaatkan sakitnya orang itu untuk menyelidiki dan menghakimi Yesus. Yesus mengatakan boleh berbuat baik pada hari Sabat karena manusia lebih dari domba. Dan orang yang sakit itu disembuhkan karena dia menyerahkan hidupnya pada Yesus.

Nama Yesus Juru Selamat

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 25 November 2018 - Oleh Pdt. Frans Z. Assa

Kejadian 3:21-24 –... [3:24] Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Rasul Paulus didorong oleh Roh Allah untuk menulis dalam surat Roma maupun 1 Korintus 10 bahwa semua yang sudah terjadi di masa lampau itu menjadi pelajaran bagi kita yang ada di akhir zaman. Adam dan Hawa tidak terhitung secara kronos, mereka aman, senang, menikmati yang ada di taman Eden. Karena satu pelanggaran yang fatal, mereka berdua diusir dari taman Eden. Matius 26:37-39. Empat ribu tahun kemudian, di taman Getsemani, Yesus berseru, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (ay. 39); karena Yesus melihat  manusia yang tak berpengharapan memikul dosa sedang menuju ke penghukuman.

 

Hampir bersamaan dengan peristiwa ini menjelang kematian-Nya di kayu salib, Yesus ucapkan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6). Saat itu Yesus terbayang penderitaan yang akan dialami, namun Ia taat lakukan rancangan Bapa, sekalipun Ia Anak. Yesus harus memberi dan membuka jalan bagi manusia, supaya manusia bisa kembali kepada Bapa. Kejadian 3:24, Ia masuk ke pintu yang sudah tertutup, di sana Ia disambar oleh dua kerubium, Yesus mati di Golgota. Ia telah buka jalan bagi kita.

Yesus bukan hanya jalan, tapi Ia adalah kebenaran. Kebenaran artinya sesuatu yang tidak bisa dibantah lagi dengan hukum apapun. Yesus ingin membenarkan kita supaya tidak diragukan lagi. Matius 27:27-31. Orang-orang menganyam mahkota duri dan mengenakan dengan paksa pada kepala Yesus, mereka mengolok dan menganiaya Dia. Itulah saat siapa yang percaya kepada-Nya alami pembenaran karena iman.

Yesus adalah hidup. Yohanes 19:17. Saat Yesus memikul salib ke Golgota, wajah-Nya tidak berbentuk wajah manusia lagi (Yesaya 52). Kolose 1:22. Melalui penderitaan tubuh jasmani Yesus sampai mati, kita diperdamaikan untuk menempatkan kita kudus, tidak bercela dan tidak bercacat yang Roma 5 mengatakan oleh iman kepada Yesus, kita dibenarkan dan kita hidup. Yesus selesaikan tugas: Dia jalan, Dia kebenaran, dan Dia hidup; lengkap! Dia sudah siapkan bagi kita.

Kenapa Yesus harus lalui semua ini? Sekalipun Dia harus menderita kehilangan nyawa-Nya, Dia lakukan karena Ia tidak mungkin menyangkal nama-Nya (2 Timotius 2:13). Nama-Nya: Yesus Juruselamat; juru artinya ahli, ahli untuk menyelamatkan. Ia selamatkan jiwa kita, rohani kita, perjalanan hidup, pergumulan, bisnis kita. Kenapa Yesus tidak menolak menderita sekalipun, rela tidak menyangkal nama-Nya?

Yesus pernah mengajar: kalau kamu berdoa (membangun hubungan dengan Tuhan) katakan datanglah kerajaan-Mu sebagaimana di sorga demikian di tempat ini. Prinsip ilahi: Kerajaan sorga tidak kacau, di sorga semua tersedia, tertata rapi, demikian dengan rumah, pekerjaan, pendidikan, keuangan saya. Yesaya 55:10,11. Yesaya menyandingkan hukum alam dengan hukum ilahi kalau hujan, air tidak akan kembali tapi membuat tanah subur dan tanaman menghasilkan buah, demikianlah firman yang keluar dari mulut Tuhan, ia tidak akan kembali dengan sia-sia tetapi akan melaksanakan apa yang Tuhan inginkan, akan berhasil dalam apa yang Tuhan suruhkan.

Tuhan punya rancangan atas setiap kita supaya kita alami, nikmati damai sejahtera. Imani firman yang disampaikan. Mazmur 107:20. Disuruhkannya firman-Nya dan disembuhkannya (rapha = to repair, direparasi, diperbaiki; to care = dirawat, diobati; be make whole = dijadikan utuh lagi). Yesaya 66:12,13 ketika Dia rawat kita, Tuhan tidak segan mengatakan Aku bagaikan ibu; kita dijadikan utuh.

Ketika Kerajaan Yehuda sedang kacau karena raja Ahas menyembah Baal dan dewa-dewa sehingga rakyat kacau dan menderita, Tuhan suruh kepada Yesaya untuk sampaikan Yesaya 55:1 - Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Haus bukan hanya bicara soal air, saat kita punya kebutuhan, kita ingin diobati oleh Tuhan, datanglah kepada Tuhan.

 

Amin.

Yesus adalah Allah yang Ada di Tengah-tengah Kita

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 11 November 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Yohanes 7:37,38.

Ketika kita berjumpa dengan Yesus, nikmati Dia sebagai air kehidupan dan roti kehidupan, kita tidak hanya dipuaskan, tapi dalam hidup kita keluar sungai-sungai yang memberi kehidupan (... out of his belly shall flow rivers of living water - ay. 38 KJV), hidup kita menjadi berkat.

Yesus adalah Yehova Shammah, bila dua orang atau lebih bersekutu dalam nama-Nya, Tuhan hadir. Bersandar hanya pada Yesus saja, kalau kita bersandar pada dunia, dunia ini berubah. Di dalam dunia tidak ada yang benar-benar bisa diandalkan. Dia ada di tengah-tengah kita dan Dia selalu ingin memberkati. Dia ada di kanan samping Allah Bapa guna kepentingan kita, apalagi ketika Ia hadir di tengah kita. Permasalahan ketika kita beribadah ada yang diberkati dan ada yang tidak diberkati, yang satu dibenarkan yang satu tidak.