Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 5 Agustus 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa.
Iblis sering kali menutup pintu supaya kita tidak bisa menangkap pesan Tuhan, dengan cara menunjukkan fakta sehingga kita lebih senang fokus pada kesalahan kita padahal kuasa Allah lebih besar di dalam kita. Zakharia 3:1,2. Iblis senang menuduh kita, karena waktunya tinggal sedikit (Wah. 12:10). Tuhan bertindak kepada Zakharia sementara Zakharia melayani, iblis menuduh dan mendakwa. Bahkan di tengah ibadah, imam Yosua didakwa iblis tapi Tuhan berkata, "Aku sudah mentahirkan engkau."
Zakharia 3:3-8. Sebenarnya imam Yosua sudah mengenakan pakaian imam, tapi karena tuduhan iblis, ia serasa mengenakan pakaian kotor. Tuhan katakan supaya menanggalkan pakaian kotor dan mengenakan pakaian pesta. Yosua sadar ia belum sempurna, setiap imam besar tidak ada yang sempurna. Peraturan Taurat berkata sebelum mempersembahkan korban untuk umat, ia harus mempersembahkan korban untuk dirinya sendiri. Adam dan Hawa usahanya sia-sia ketika menutupi ketelanjangan mereka dengan daun pokok ara, tidak ada kebaikan/kekuatan manusia yang bisa menutupi kesalahannya. Allah bertindak sejak awal zaman, Allah beri mereka pakaian kudus. Kita dilayakkan untuk menerima korban yang kudus dan Tuhan memberi jaminannya (ay. 7). Imam besar Yosua merupakan suatu lambang. “Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas” (ay. 8); Sang Tunas adalah Yesus sendiri (Yer. 23:5). Ini adalah pesan yang sebenarnya ingin digagalkan oleh iblis dengan menutup pintu, lewat tuduhan supaya rencana Allah tidak terjadi, tapi imam besar Yosua tetap meresponi firman Allah, sama seperti orang kusta yang datang pada Yesus dan Yesus menjamah dia (Mat. 8:2,3). Ketika kita menghadap hadirat Tuhan, iblis senang supaya kita tidak fokus pada Yesus. Mulai saat ini fokuslah pada Yesus (Yoh. 3:14).