Jangan Sia-siakan Firman Allah

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 1 April 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Matius 28:6 - Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.

Bangkit adalah ketika dari mati, berbaring kemudian dibangkitkan. Yesus sudah bangkit itu adalah bagian dari skenario Allah, setiap kita juga alami kebangkitan ketika mungkin ada saatnya kita diijinkan sepertinya Tuhan tutup tangan, namun Tuhan punya rencana. Sama seperti Yesus ketika Dia masuk ke jalan salib tubuh alamiahnya harus dihancurkan oleh Allah supaya kita yang percaya diselamatkan. Kemudian Yesus disalibkan dan mati. Ketika Yesus bangkit tubuh-Nya masih sama, sesudah bangkit Ia terima tubuh kemuliaan. Begitu juga dengan kita, ketika dihancurkan Roh yang membangkitkan Kristus ada dalam hidup kita akan membangkitkan kita ke level yang lebih tinggi.

Terobosan Saat Kristus Menjadi Kepala

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 25 Maret 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Efesus 1:22 - Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.

Hubungkan dengan Kolose 2:19.

Ketika kita--anggota tubuh Yesus--terhubung dengan Kristus diikat oleh urat-urat dan sendi-sendi, Kepala ingin mengkoreksi, menegur ketujuh jemaat supaya mereka kembali kepada Kristus dan menerima pertumbuhan rohani. Ketika kita menghadapi permasalahan, ketakutan, selama kita terhubung dengan Kepala, Kepala akan terus berusaha menyelesaikan, tidak akan berhenti sampai semuanya tuntas (Rut 3:18).

Amsal 4:20-22.  Ada 2 pintu gerbang hidup manusia: pintu gerbang telinga, arahkan pada firman Allah (iman timbul dari pendengaran akan Kristus), jangan kepada perkataan orang. Pintu gerbang mata: apa yang kita lihat itu mempengaruhi hati kita. Pintu gerbang telinga dan mata fokuskan pada Kristus, Dia sebagai Kepala bertanggung jawab atas kita seluruh tubuhNya.

Yesus Kepala Gereja Tuhan (Jemaat Sardis)

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 11 Maret 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Wahyu 3:1-5 - [3:1] "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! ....

Sardis adalah nama kota dan juga nama batu permata (Wah. 4:3) yang dalam Perjanjian Lama disebut yaspis merah. Ketujuh Roh Allah --angka tujuh bicara tentang kesempurnaan-- kesempurnaan seluruh elemen Allah yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Hubungkan dengan Roma 8:26-27,34.

Ay. 26 ... but the Spirit itself maketh intercession for us with groanings which cannot be uttered [KJV]. Roh yang menyelidiki itu bahkan menjadi pensyafaat untuk kita dengan keluhan yang tidak bisa diucapkan. Roh yang sempurna bersyafaat bagi kita. Kata ‘intercession’ disebutkan lagi dalam ayat 27, Dia sedang bersyafaat untuk orang-orang kudus-Nya menurut kehendak Tuhan. Pembela kita adalah Yesus Kristus (ay. 34), Ia bahkan sampai menyerahkan diri-Nya mati bagi kita. Roh Kudus mengerti apa yang harus dibela dan dibereskan. Karena itu responi Firman Allah ganti meresponi masalah.

Wahyu 3:1 hubungkan dengan Galatia 5:4.

Tuhan berikan teguran kepada ketujuh bintang (pelayan) kelihatannya mereka melakukan pelayanan tapi mereka mati (ye are fallen from grace - [KJV] jatuh dari kasih karunia). Kristus tidak berdampak dalam hidup ketika mengharap kebenaran karena melakukan hukum Taurat, merasa saya dibenarkan karena melakukan kebenaran bukan karena iman kepada Yesus Kristus.

Gereja Yang Merasa Benar (Jemaat Laodikia)

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 18 Maret 2018 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Wahyu 3:14 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: ....

Pengertian firman dari Amin: Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah (2 Korintus 1:20). Kata ‘Amin’ berasal dari bahasa Ibrani kata ‘Aman’, lihat Kejadian 15:6, "percayalah" Abram menggunakan kata aman. Ketika Abram percaya, janji Allah tetap tergenapi tidak peduli usia Abram telah lanjut. Ketika kita berkata "amin" kita sedang berkata: "Jadilah pada saya seperti firman-Mu, tidak peduli apapun kondisi saya.  Firman Allah terjadi atas hidup saya." Firman sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada (Roma 4:17).

Yesus adalah Saksi yang setia dan benar: Yeremia 42:5 - The LORD be a true and faithful witness between us, .... [KJV].

Permulaan dari ciptaan Allah: Kolose 1:15. Yesus adalah yang awal dan yang akhir, Dia penguasa waktu, justru waktu ada dalam kendali-Nya.

Ketika mendengar firman Allah, ijinkan firman bercampur dengan iman, Ibrani 4:2.

Wahyu 3:15,16 hubungkan dengan Imamat 13.

Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

Kadang kita berpikir, kalau di tengah-tengah itu baik. Tidak dingin (tidak jahat), tetapi juga tidak panas (tidak sempurna). Saya memang belum sempurna, tetapi saya tidak jahat. Imamat 13:1-11 berisi peraturan tentang kusta. Seorang yang kena kusta harus memeriksakan diri kepada imam. Dan pada ayat 12,13 terdapat aturan yang janggal.  Seorang yang kena kusta rata dari kepala sampai kaki harus dinyatakan tahir. Imamat 14 tidak pernah terjadi selama 1500 tahun hukum Taurat berlaku --imam harus mengadakan korban kalau seseorang sembuh dari kusta-- karena tidak ada satu pun orang Yahudi yang di bawah hukum Taurat yang bisa disembuhkan. Justru Naaman --orang kafir yang disembuhkan. Kusta bicara tentang dosa, kusta tidak bisa disembuhkan dengan kekuatan sendiri. Baru pada peristiwa Matius 8, pertama kali ada seorang kusta yang disembuhkan, itupun karena karya Yesus.

Penjelasan tentang kusta yang dianggap tahir di Ima 13:12,13 Yesus sampaikan  dalam perumpamaan di Lukas 18:10-14.

Orang Farisi merasa dirinya yang paling benar dan mulai membanding-bandingkan. Yesaya 64:6 berkata kesalehan kita karena perbuatan itu seperti kain cemar. Kita dibenarkan oleh darah Kristus, jangan merasa paling benar.

Ketika pemungut cukai datang kepada Tuhan, ia menyadari tidak ada yang bisa dibanggakan dari dirinya, bagai kusta dari ujung kepala sampai ujung kaki; ia sadar keberadaannya karena kasih karunia Tuhan. Kepada orang seperti ini, ay.14 mengatakan: "Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak."

Seorang yang suam-suam kuku akan dimuntahkan oleh Tuhan. Orang Farisi tidak menyadari di satu sisi ia melakukan firman Allah, tapi di sisi lain ada dosa-dosa yang tersembunyi.

Titus 2:14, ketika Allah menguduskan kita, tidak ada yang bisa kita banggakan dari diri kita. Kita dikuduskan bagi Dia.

Wahyu 3:17 hubungkan dengan Lukas 18:20-23.

Seorang muda yang merasa kaya dan tidak kekurangan apa-apa ingin menyombongkan dirinya, tapi tanpa ia sadari kekayaannya sudah menjadi allah lain. Ketika ada orang yang mulai membanggakan dirinya, Allah katakan engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.

Wahyu 3:18 hubungkan dengan Amsal 23:23.

Perolehlah kebenaran. Kapan kita memperoleh kebenaran?

Yesaya 54:17 - ... Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Yesaya 52 dan 53 berisi tentang nubuatan kematian Kristus, korban Yesus di kayu salib sudah membayar lunas semua hutang dosa kita. Waktu kita percaya kepada korban Kristus, kita diselubungi oleh kebenaran Allah sendiri.

Wahyu 3:19-22 hubungkan dengan 1 Tesalonika 5:9.

Ketika Tuhan sampaikan firman Allah (teguran) kepada jemaat Laodikia, Tuhan tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi Ia ingin selamatkan umat-Nya.

Efesus 2:6 - And hath raised us up together, and made us sit together in heavenly places in Christ Jesus.

Waktu kita percaya kepada korban Yesus Kristus ,Tuhan membuat kita duduk bersama di heavenly places. Tuhan ingin buat kita menikmati istirahat bersama-Nya, kemana pun kita pergi Kerajaan Sorga hadir di situ.

Ulangan 28:3.

Amin.

Yesus Kepala Gereja Tuhan (Jemaat Pergamus)

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 4 Maret 2018 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Wahyu 3:7a - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, ...

Yesus adalah Kepala dari gereja Tuhan, ketika kita terhubung dengan Kepala kita tidak perlu kuatir.

Salah satu dari ketujuh jemaat yang ditulis dalam kitab Wahyu adalah Jemaat Pergamus. Kepada tujuh sidang jemaat, Tuhan punya penyataan yang berbeda. Ketika setiap jemaat dikoreksi firman Allah, biarlah kita mendengar perkataan firman Allah karena Tuhan ingin ketika ada yang rusak, Ia akan perbaiki  dan pulihkan.

Wahyu 2:12 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua.

Tuhan punya penyataan khusus kepada Jemaat Pergamus, hubungkan dengan Ibrani 4:12,13.

Ketika Tuhan berjalan di antara sidang jemaat, Dia adalah pedang bermata dua yang tajam, menyelidiki sampai kepada jiwa dan roh. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya, jujur saja kepada Tuhan karena perkataan-Nya hidup dan kekal. Ketika kita berjumpa dengan perkataan-Nya kita dihidupkan; karena itu responi saja perkataan-Nya. Saat kita responi firman Allah, sama seperti Abraham ketika ia percaya kepada Tuhan (aman - bahasa Ibrani), Allah perhitungkan itu sebagai kebenaran.